Penantian Pedagang yang Lapaknya Menjadi Korban Kebakaran Pasar Youtefa Â
Kebakaran yang terjadi di Pasar Youtefa pada 7 Januari 2023, awal tahun lalu, memang kembali menambah daftar panjang penderitaan pedagang, selain banjir yang rutin menghampiri mereka setiap tahunnya. Hanya saja, pasca kebakaran dan dilakukan rehab bangunan los pasar, hingga kemarin los pasar belum bisa dimanfaatkan.
Laporan: Carolus Daot_Jayapura
Bangunan los di lokasi eks kebakaran awal tahun lalu, memang kini sudah selesai dibangun. Meski sebelumnya, sempat roboh, bangunan ini kini diharapkan bisa segera dimanfaatkan para pedagang untuk kembali berjualan.
 Hanya saja, meski atap los sudah dibangun, namun hingga kemarin alas atau lantai los tersebut masih berupa timbunan karang. Lantai belum dicor dan belum layak digunakan untuk berjualan, di tengah pasar yang disebut pasar induk regional ini.
 Meski Pemkot menyatakan tidak punya anggaran mengecor lantai, dan para pedagang siap untuk mengecor sendiri, namun hingga kemarin juga belum ada realisasi pengecoran lantai. Sebelumnya, sempat dikabarkan bahwa usai lebaran ini, akan dibahas masalah pengecoran lantai, dan juga pembanguan los pasar.
  Hanya saja, rencana pembagian lapak di Los bekas kebakaran Pasar Youtefa Abepura, nampaknya masih juga belum ada kepastian. Sebelumnya Kamis (13/4) lalu, Ati Kepala Pasar Yautefa mengaku, pembagian Lapak akan dilakukan setelah lebaran. Namun hal itu tampak belum juga terealisasi.
 Hasim salah satu pedagang di Pasae Youtefa Abepura, mengaku sampai saat ini belum mendapatkan informasi resmi terkait pembagian Lapak di Los tersebut.
  “Belum ada kejelasan, kami juga belum dapat informasi terkait rencana pembagian lapak,” kata Hasim saat diwawancarai Cenderawasih Pos di Pasar Youtefa, Jumat (28/4).
 Terkait pembagian lapak, Hasim mengaku Pemerintah sampai saat ini belum mengeluarkan informasi resmi. Atas dasar itulah, kemudian berdampak pada perekonomian mereka lantaran pasca musibah kebakaran, sampai saat ini mereka masih juga belum berjualan.
 “Kita belum dapat informasi soal itu, biasanya ada informasi tapi sejauh ini belum ada, baik dari pemerintah Kota maupun Kepala Pasar sendiri,” ujarnya.
 Ia pun mengharapkan agar pemerintah serius mengurus Los tersebut. Sebab sebagian besar pedagang masih bergantung pada lapak-lapak bekas kebakaran, untuk berjualan. “Kita tidak punya tempat lain selain di Los ini, jadi kalau sampai saat ini belum juga dibuat atau dibagi, lantas kita mau nafkahi keluarga bagaimana,” tuturnya.
 Senada dikatakan Budi (38) Penjual Bakso di sekitar Los bekas kebakaran tersebut. Budi mengaku belum mendapatkan informasih terkait pembagian lapak. “Kita belum tau kapan pembagiannya, pemerintah juga tidak pernah datang cek,” kata Budi.
 Pembagian lapak jualan menurut Budi, sesuatu hal yang mudah apabila pengecoran lantainya sudah dilakukan. “Saya rasa semua orang pasti mau jualan, entah ditempatkan dimana saja, jika Lantainya sudah dicor, tapi sayangnya sampai sekarang belum dilakukan pengecoran,” ujarnya.
  Sementara Ati, Kepala Pasar Youtefa Abepura belum dapat dikonfirmasi. Berkali kali media menghubungi tetapi belum adanya respon dari Kepala Pasar.
 Dalam kurun waktu tiga bulan pasca kebakaran, memang membuat para pedagang tidak bisa berjualan dengan nyaman. Diharapan los yagn sudah selesai dibangun ini, bisa segera ditata dan dibenahi, agar tidak perlu berlama-lama lagi, agar pedagang bisa berjualan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (*/tri)