Saturday, June 28, 2025
22.3 C
Jayapura

Peminat Kursi Rotan hingga Luar Jayapura

JAYAPURA – Kehadiran sofa buatan pabrik secara tidak langsung mempengaruhi omzet penjualan kursi rotan di Kota Jayapura. Hal ini sebagaimana keluhan dari beberapa penjual kursi rotan.

Salah satu penjual kursi rotan Rofa di Entrop, Fahrul mengaku dalam sebulan hanya dua set kursi rotan yang terjual di tempatnya. Adapun harga kursi rotan per setnya dijual dengan Rp 2,6 juta.

“Penjualan kursi rotan tidak seperti dulu seiring dengan adanya kursi sofa buatan pabrik. Dan rata-rata, pembelian paling banyak pada saat menjelang hari raya keagamaan seperti Natal, dan Idulfitri,” terangnya, Rabu (25/6).

Kata Fahrul, saat ini, segmen pembeli adalah ibu rumah tangga dan instansi pemerintahan. Meski begitu, ia tetap optimis dalam berjualan kursi rotan dan sofa buatan lokal, karena ini usaha yang sudah ditekuninya sejak lama.

Baca Juga :  Tahun ini , Target PAD Pemkot Jayapura Rp. 290 Miliar, 13 OPD Harus Maksimal

Dan di tengah gempuran media sosial, Fahrul tetap memilih berjualan secara konvensional yaitu menunggu pembeli datang.

“Saya berjualan menunggu pembeli yang datang, jika benar-benar mau beli maka kami langsung antarkan,”ucapnya.

JAYAPURA – Kehadiran sofa buatan pabrik secara tidak langsung mempengaruhi omzet penjualan kursi rotan di Kota Jayapura. Hal ini sebagaimana keluhan dari beberapa penjual kursi rotan.

Salah satu penjual kursi rotan Rofa di Entrop, Fahrul mengaku dalam sebulan hanya dua set kursi rotan yang terjual di tempatnya. Adapun harga kursi rotan per setnya dijual dengan Rp 2,6 juta.

“Penjualan kursi rotan tidak seperti dulu seiring dengan adanya kursi sofa buatan pabrik. Dan rata-rata, pembelian paling banyak pada saat menjelang hari raya keagamaan seperti Natal, dan Idulfitri,” terangnya, Rabu (25/6).

Kata Fahrul, saat ini, segmen pembeli adalah ibu rumah tangga dan instansi pemerintahan. Meski begitu, ia tetap optimis dalam berjualan kursi rotan dan sofa buatan lokal, karena ini usaha yang sudah ditekuninya sejak lama.

Baca Juga :  Berkat APDAL, 11 Kampung di Yapen Nikmati Listrik 12 Jam

Dan di tengah gempuran media sosial, Fahrul tetap memilih berjualan secara konvensional yaitu menunggu pembeli datang.

“Saya berjualan menunggu pembeli yang datang, jika benar-benar mau beli maka kami langsung antarkan,”ucapnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya