JAYAPURA- OJK (Otoritas Jasa Keuangan) kembali menggelar Ngopi Kuy di Universitas Yapis Papua, yang mana kegiatan tersebut sama halnya dengan yang telah dilakukan OJK di Universitas Cenderawasih.
Dalam kegiatan ini OJK selalu melibatkan Bursa Efek Indonesia (BEI), karena secara nasional OJK menilai bahwa literasi pasar modal cukup rendah dimasyarakat Indonesia.
Direktur Literasi dan Keuangan OJK Pusat, Horas V. M Tarihora menjelaskan, kegiatan ini untuk melakukan edukasi diera digital, yang dilakukan secara digital melalui LMS (Learning Management System) yang telah dilaunching OJK pada 2020 lalu.
“Dalam kesempatan ini, kami melibatkan BEI untuk melakukan edukasi karena sejauh ini literasi pasar modal memang cenderung rendah. Sebenarnya di Indonesia ada dua lembaga keuangan yang inklusinya rendah yaitu pasar modal dan keuangan syariah, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (26/5).
Lanjutnya, sebenarnya keduanya ini sangat penting, dimana Keuangan Syariah sebenarnya harus dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, karena di Indonesia rata-rata masyarakat muslim terbesar, selain itu keuangan syariah ini resikonya lebih rendah.
Sebenarnya pasar modal merupakan investasi yang menjanjikan, sayang sekali jika mahasiswa tidak bisa memanfaatkan pasar modal sebagai sarana berinvestasi untuk mempersiapkan masa depan mereka.
“Sekarang yang bisa melawan inflasi adalah imbal hasil dari pasar modal, tetapi kembali lagi untuk berinvestasi di pasar modal harus belajar dulu cara-cara berinvestasi agar tida rugi, ” terangnya. (ana/ary)