Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Penantian 24 Tahun, Akhirnya Kampung Boldon Terang Lewat Listrik PLN

JAYAPURA- PLN terus wujudkan komitmen menerangi masyarakat di seluruh negeri, salah satunya di Kampung Boldon, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Setelah 24 tahun tidak mendapatkan penerangan yang layak, kini masyarakat kampung dapat menikmati listrik selama 24 jam setiap harinya.

Disuplai langsung dari sistem kelistrikan Teminabuan yang bersumber dari PLTD Komaulin, PLN melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong bersama PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat membangun dua gardu distribusi yang masing-masing berkapasitas 50 kVA dan 25 kVA, jaringan tegangan menengah sepanjang 7,45 kms serta 2,17 kms tegangan rendah. Proses pengerjaan yang membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan tersebut akhirnya berhasil melistriki 74 pelanggan dengan daya 900 VA.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Sorong Selatan, Yohan Bodori, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dilakukan PLN dan Kepala Kampung Boldon.

“Untuk pelayanan listrik masuk desa sudah signifikan. Jadi pada prinsipnya hal ini benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat. Mulai saat ini masyarakat tidak akan lagi merasa kegelapan,” ujarnya.

Baca Juga :  REI Harap Tahun ini Pemerintah Tambah Kuota Rumah Subsidi 50 Persen

Sebelumnya, kebutuhan listrik masyarakat hanya menggunakan genset yang dikelola oleh pengurus kampung atau milik pribadi. Namun hal tersebut dirasa sangat berat, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Masyarakat membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk membeli bahan bakar genset yang hanya dapat menyalakan lampu selama tiga jam.

Sementara itu, Kepala Kampung Boldon, Thonce Maga, merasakan sukacita yang mendalam saat  penyalaan kelistrikan di kampungnya dilakukan. Kampung yang terbentuk tahun 1998 karena adanya pemekaran ini, pada akhirnya dapat merasakan adanya listrik dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak. Sembari merasakan keharuan, ia mengungkapkan bahwa kehadiran PLN mempunyai cerita yang cukup panjang.

“Koordinasi yang kami lakukan dengan pemerintah daerah sejak tahun 2016 pada akhirnya membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat. Tepat pada akhir tahun 2021 PLN mulai melakukan proses pembangunan jaringan yang bisa menyalurkan listrik ke kampung kami,” ungkap Thonce.

Baca Juga :  Jasa Raharja Berikan Piagam Bagi RS Bhayangkara Jayapura

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong, Martha Adi Nugraha, menjelaskan bahwa melistriki Kampung Boldon ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas, khususnya yang membutuhkan listrik.

Selain itu, hal ini juga untuk mendukung peningkatan taraf kehidupan masyarakat salah satunya dari sisi perekonomian. “Kami akan terus berupaya untuk terus melistriki kampung-kampung yang belum berlistrik. Meskipun bukan hal yang mudah, PLN akan berusaha menghadirkan penerangan hingga ke pelosok negeri. Terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah membantu kami,” papar Adi.

Tak hanya fokus untuk menerangi desa-desa, PLN juga terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Papua dan Papua Barat. Kini, rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat telah mencapai angka 96,92%.(dil/gin).

JAYAPURA- PLN terus wujudkan komitmen menerangi masyarakat di seluruh negeri, salah satunya di Kampung Boldon, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Setelah 24 tahun tidak mendapatkan penerangan yang layak, kini masyarakat kampung dapat menikmati listrik selama 24 jam setiap harinya.

Disuplai langsung dari sistem kelistrikan Teminabuan yang bersumber dari PLTD Komaulin, PLN melalui PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong bersama PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Papua Barat membangun dua gardu distribusi yang masing-masing berkapasitas 50 kVA dan 25 kVA, jaringan tegangan menengah sepanjang 7,45 kms serta 2,17 kms tegangan rendah. Proses pengerjaan yang membutuhkan waktu kurang lebih enam bulan tersebut akhirnya berhasil melistriki 74 pelanggan dengan daya 900 VA.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Sorong Selatan, Yohan Bodori, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dilakukan PLN dan Kepala Kampung Boldon.

“Untuk pelayanan listrik masuk desa sudah signifikan. Jadi pada prinsipnya hal ini benar-benar berdasarkan kebutuhan masyarakat. Mulai saat ini masyarakat tidak akan lagi merasa kegelapan,” ujarnya.

Baca Juga :  Harga Bawang Merah Turun Derastis

Sebelumnya, kebutuhan listrik masyarakat hanya menggunakan genset yang dikelola oleh pengurus kampung atau milik pribadi. Namun hal tersebut dirasa sangat berat, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Masyarakat membutuhkan biaya sekitar Rp100 ribu untuk membeli bahan bakar genset yang hanya dapat menyalakan lampu selama tiga jam.

Sementara itu, Kepala Kampung Boldon, Thonce Maga, merasakan sukacita yang mendalam saat  penyalaan kelistrikan di kampungnya dilakukan. Kampung yang terbentuk tahun 1998 karena adanya pemekaran ini, pada akhirnya dapat merasakan adanya listrik dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak. Sembari merasakan keharuan, ia mengungkapkan bahwa kehadiran PLN mempunyai cerita yang cukup panjang.

“Koordinasi yang kami lakukan dengan pemerintah daerah sejak tahun 2016 pada akhirnya membuahkan hasil yang baik untuk masyarakat. Tepat pada akhir tahun 2021 PLN mulai melakukan proses pembangunan jaringan yang bisa menyalurkan listrik ke kampung kami,” ungkap Thonce.

Baca Juga :  Jelang Tahun Ajaran Baru, Penjualan Seragam Sekolah Meningkat

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sorong, Martha Adi Nugraha, menjelaskan bahwa melistriki Kampung Boldon ini merupakan bentuk komitmen PLN dalam membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas, khususnya yang membutuhkan listrik.

Selain itu, hal ini juga untuk mendukung peningkatan taraf kehidupan masyarakat salah satunya dari sisi perekonomian. “Kami akan terus berupaya untuk terus melistriki kampung-kampung yang belum berlistrik. Meskipun bukan hal yang mudah, PLN akan berusaha menghadirkan penerangan hingga ke pelosok negeri. Terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah membantu kami,” papar Adi.

Tak hanya fokus untuk menerangi desa-desa, PLN juga terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Papua dan Papua Barat. Kini, rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat telah mencapai angka 96,92%.(dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya