Saturday, April 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Jumlah Penduduk Miskin di Papua Meningkat

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina. ( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina menjelaskan, persentase penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,16 persen dari 26,64 persen pada Maret 2020 menjadi 26,80 persen pada September 2020.

 “Persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 0,12 persen menjadi 4,59 persen (4,47 persen pada Maret 2020) serta pedesaan naik sebanyak 0,19 persen menjadi 35,69 persen (35,50 persen pada Maret 2020),” ungkapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/2) kemarin.

 Lanjutnya, peranan komodi makanan terhadap garis kemiskinan (GK) juga jauh lebih besar dibandingkan peranan komodi bukan makanan, baik perkotaan maupun pedesaan. 

Baca Juga :  Bangun KPR, REI ke Depan Akan Lebih Selektif

 Pada September 2020, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 67,40 persen. Sedangkan pedesaan sebesar 78,80 persen.

 “Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, ikan kembung, telur ayam ras, dan kue basah. Lalu, komodi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan adalah ketela rambat/ubi, beras, rokok kretek filter, ketela pohon, dan daun singkong,” terangnya.

 Diakuinya, pada periode Maret 2020 – September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik. (ana/ary)

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina. ( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina menjelaskan, persentase penduduk miskin di Papua selama enam bulan terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,16 persen dari 26,64 persen pada Maret 2020 menjadi 26,80 persen pada September 2020.

 “Persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 0,12 persen menjadi 4,59 persen (4,47 persen pada Maret 2020) serta pedesaan naik sebanyak 0,19 persen menjadi 35,69 persen (35,50 persen pada Maret 2020),” ungkapnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/2) kemarin.

 Lanjutnya, peranan komodi makanan terhadap garis kemiskinan (GK) juga jauh lebih besar dibandingkan peranan komodi bukan makanan, baik perkotaan maupun pedesaan. 

Baca Juga :  Makan Pedia Hadir di Mal Jayapura

 Pada September 2020, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perkotaan sebesar 67,40 persen. Sedangkan pedesaan sebesar 78,80 persen.

 “Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, ikan kembung, telur ayam ras, dan kue basah. Lalu, komodi makanan yang berpengaruh besar terhadap GK di perdesaan adalah ketela rambat/ubi, beras, rokok kretek filter, ketela pohon, dan daun singkong,” terangnya.

 Diakuinya, pada periode Maret 2020 – September 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya