Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Hiswana Migas Tidak Pernah Dapat Klaim

Dari Pengusaha SPBU di Pegunungan Papua  Terkait Suplay BBM

JAYAPURA – Sosialisasi suplay BBM yang telah dilakukan Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas Papua dalam beberapa waktu lalu, kepada para pengusaha minyak atau agent SPBU.

Ketua Umum Hiswana Migas Regional Papua dan Maluku Ir. Ledrik Lekenila atau yang akrab dipanggil Ongen menjelaskan, khusus untuk daerah Pegunungan Papua, pihaknya jarang bahkan tidak pernah mendapatkan laporan mengenai selisih jumlah BBM yang diterima dan yang dibayarkan.

“Hal ini dikarenakan khusus untuk daerah Pegunungan Papua, transportasi penyaluran BBM menggunakan pesawat, bukan menggunakan mobil, dimana dengan pesawat kemasannya beda tidak menggunakan truk tangki tetapi  langsung diisi kedalam drum yang kemudian diberangkatkan menggunakan pesawat, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/7) kemarin.

Baca Juga :  Penggunaan Ruangan Meeting Mendongkrak Okupansi

Sehingga jika mau dilihat berdasarkan dosis atau ukuran tidak pernah ada klaim dari pengusaha minyak, dalam hal ini pemilik SPBU Kompak di daerah Pegunungan Papua.

Selain itu,  SPBU Kompak juga masih menggunakan chanting untuk pengisian BBM, tidak menggunakan dispenser atau nosel yang mana hal-hal ini masih mendapatkan toleransi dari masyarakat pengguna BBM di daerah Pegunungan Papua.

“Untuk penggunaan chanting sendiri ukurannya sudah memiliki ukuran standar yang digunakan, bahkan kami koordinasi dengan Badan Meteorologi, hanya saja yang tetes-tetes jatuh pada saat pengisian BBM itu pasti ada, ‘ jelasnya. (ana/ary)

Dari Pengusaha SPBU di Pegunungan Papua  Terkait Suplay BBM

JAYAPURA – Sosialisasi suplay BBM yang telah dilakukan Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas Papua dalam beberapa waktu lalu, kepada para pengusaha minyak atau agent SPBU.

Ketua Umum Hiswana Migas Regional Papua dan Maluku Ir. Ledrik Lekenila atau yang akrab dipanggil Ongen menjelaskan, khusus untuk daerah Pegunungan Papua, pihaknya jarang bahkan tidak pernah mendapatkan laporan mengenai selisih jumlah BBM yang diterima dan yang dibayarkan.

“Hal ini dikarenakan khusus untuk daerah Pegunungan Papua, transportasi penyaluran BBM menggunakan pesawat, bukan menggunakan mobil, dimana dengan pesawat kemasannya beda tidak menggunakan truk tangki tetapi  langsung diisi kedalam drum yang kemudian diberangkatkan menggunakan pesawat, “ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/7) kemarin.

Baca Juga :  Besok, Dr.Ribka Haluk akan Menerima Dua Penghargaan

Sehingga jika mau dilihat berdasarkan dosis atau ukuran tidak pernah ada klaim dari pengusaha minyak, dalam hal ini pemilik SPBU Kompak di daerah Pegunungan Papua.

Selain itu,  SPBU Kompak juga masih menggunakan chanting untuk pengisian BBM, tidak menggunakan dispenser atau nosel yang mana hal-hal ini masih mendapatkan toleransi dari masyarakat pengguna BBM di daerah Pegunungan Papua.

“Untuk penggunaan chanting sendiri ukurannya sudah memiliki ukuran standar yang digunakan, bahkan kami koordinasi dengan Badan Meteorologi, hanya saja yang tetes-tetes jatuh pada saat pengisian BBM itu pasti ada, ‘ jelasnya. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya