JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina mengatakan, Impor Papua pada Juni 2023 tercatat senilai US$30,07 juta atau naik 1,42 persenĀ bila dibandingkan dengan impor pada Mei 2023 yang senilai US$29,65 juta.
“Impor Papua pada Juni 2023 tercatat senilai US$30,07 juta berupa impor migas senilaiĀ US$8,40 juta dan impor nonmigas senilai US$21,67 juta, ” katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Selasa (18/7) kemarin.
Lanjutnya, jika dibandingkan Mei 2023, nilai imporĀ Papua mengalami peningkatan sebesar 1,42 persen yang dipengaruhi oleh bulan ini terdapatĀ impor migas kembali senilai US$8,40 juta.
“Komoditi non migas yang memiliki nilai imporĀ terbesar berasal dari golongan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) yangĀ memiliki nilai US$8,64 juta atau sebesar 48,16 persen dari total nilai impor komoditi nonĀ migas utama,” terangnya.
Menurutnya, total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Juni 2023 senilai US$218,39 juta atau menurun 1,07 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Juni 2022 yang senilai US$220,75 juta.
“Nilai impor kumulatif migas Januari-Juni 2023 senilai US$69,68Ā juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$148,71 juta padaĀ periode Januari-Juni 2023,” tambahnya.
Menurutnya, impor 10 golongan nonmigas utama pada Juni 2023 tercatat senilai US$17,93 juta atau turun sebesar 30,54 persen bila dibandingkan Mei 2023 sebesar US$25,81 juta.
Sementara, impor dari tujuh negara utama pada Juni 2023 tercatat sebesar US$24,61 juta atau menurun sebesar 4,60 persen dibanding Mei 2023 sebesar US$25,80 juta. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Juni 2023 adalah Australia senilai US$15,14 juta (50,35 persen), Singapura senilai US$8,40 juta (27,94 persen) danĀ Malaysia dengan impor senilai US$4,00 juta (13,31 persen).(ana/ary)