Untuk Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat
JAYAPURA – PT PLN (Persero) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp kembali menunjukkan dedikasinya dalam pengelolaan dan pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), atau abu sisa pembakaran batu bara.
Sepanjang tahun 2024 hingga Mei 2025, total 5.325 ton FABA berhasil diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan baku campuran untuk berbagai proyek infrastruktur dan produk bernilai tinggi, memberikan kontribusi signifikan bagi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Manager PLTU Holtekamp, Hastrian Ade Putra menjelaskan pentingnya batu bara sebagai energi primer dan bagaimana sisa pembakarannya dapat dikelola secara optimal.
“Batu bara adalah sumber energi utama yang memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan turbin di PLTU Holtekamp, menghasilkan listrik bagi masyarakat. Sisa pembakaran ini, yaitu FABA, kami kelola kembali untuk dimanfaatkan secara luas,” terang Hastrian sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos.
Dikatakan, FABA memiliki nilai ekonomis untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk kebutuhan konstruksi, FABA dapat digunakan sebagai bahan baku campuran beton, paving block, batako, pemecah ombak, dan lain-lain. Pemanfaatan pada sektor pertanian juga dimungkinkan sebagai bahan campuran pupuk dengan kandungan hara Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Silikon (Si).
Sepanjang tahun 2024 hingga Mei 2025, sebanyak 635 ton FABA digunakan untuk kebutuhan internal PLN, sementara 4.690 ton disalurkan kepada pihak eksternal seperti kelompok masyarakat dan instansi pemerintah.
Beberapa diantaranya hasil olahan FABA yang dijadikan paving block telah disalurkan kepada masyarakat Kampung Holtekamp RW 04 sebanyak 500 buah, GKI Kanaan Perumnas IV sebanyak 10.000 buah, dan Pusat Studi Universitas Cenderawasih sebanyak 400 buah.
Andarias Timisela, panitia pembangunan GKI Kanaan mengungkapkan kepuasannya atas bantuan paving block hasil pengolahan FABA PLTU Holtekamp.
“Puji Tuhan, FABA ini sangat bagus. Dari segi kerapian, hasilnya sangat memuaskan,” ujarnya.