Monday, July 28, 2025
28.2 C
Jayapura

Impor Papua Turun 61,88 Persen

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina mengatakan, Impor Papua pada April 2023 tercatat senilai US$22,17 juta atau turun 61,88 persen bila dibandingkan dengan impor pada Maret 2023 yang senilai US$58,16 juta.

“Impor Papua pada April 2023 tercatat senilai US$22,17 juta berupa impor migas senilai US$11,15 juta dan impor nonmigas senilai US$11,02 juta. Dibandingkan Maret 2023, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 61,88 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 55,35 persen dan 66,78 persen,”Terangnya kepada Cenderawasih Pos dalam rilisnya, Rabu (17/2) kemarin.

Diakuinya, Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Barang dari besi dan baja (HS70) yang memiliki nilai US$2,92 juta atau sebesar 31,10 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama.

Baca Juga :  Pemprov PP Beri Ruang Khusus bagi Pengusaha OAP

“Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-April 2023 senilai US$158,62 juta atau meningkat 13,33 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-April 2022 yang senilai US$139,97 juta, ” terangnya.

Diakuinya, Nilai impor kumulatif migas Januari-April 2023 senilai US$61,28 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$97,34 juta pada periode Januari-April 2023.

Impor 10 golongan nonmigas utama pada April 2023 tercatat senilai US$9,38 juta atau turun sebesar 68,60 persen bila dibandingkan Maret 2023 sebesar US$29,88 juta.

“Impor dari tujuh negara utama pada April 2023 tercatat sebesar US$22,08 juta atau menurun sebesar 15,99 persen dibanding Maret 2023 sebesar US$26,28 juta, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Meski Ditunda,  BI Papua Tetap Sosialisasi

Menurutnya, Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada April 2023 adalah Singapura senilai US$11,15 juta (50,28 persen), Australia senilai US$10,61 juta (47,84 persen), dan Amerika Serikat dengan impor senilai US$0,23 juta (1,05 persen). (ana/gin)

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina mengatakan, Impor Papua pada April 2023 tercatat senilai US$22,17 juta atau turun 61,88 persen bila dibandingkan dengan impor pada Maret 2023 yang senilai US$58,16 juta.

“Impor Papua pada April 2023 tercatat senilai US$22,17 juta berupa impor migas senilai US$11,15 juta dan impor nonmigas senilai US$11,02 juta. Dibandingkan Maret 2023, nilai impor Papua mengalami penurunan sebesar 61,88 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan non migas yang mengalami penurunan sebesar 55,35 persen dan 66,78 persen,”Terangnya kepada Cenderawasih Pos dalam rilisnya, Rabu (17/2) kemarin.

Diakuinya, Komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan Barang dari besi dan baja (HS70) yang memiliki nilai US$2,92 juta atau sebesar 31,10 persen dari total nilai impor komoditi non migas utama.

Baca Juga :  Potensi Jatuhnya Korban Jiwa Semakin Besar

“Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-April 2023 senilai US$158,62 juta atau meningkat 13,33 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-April 2022 yang senilai US$139,97 juta, ” terangnya.

Diakuinya, Nilai impor kumulatif migas Januari-April 2023 senilai US$61,28 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$97,34 juta pada periode Januari-April 2023.

Impor 10 golongan nonmigas utama pada April 2023 tercatat senilai US$9,38 juta atau turun sebesar 68,60 persen bila dibandingkan Maret 2023 sebesar US$29,88 juta.

“Impor dari tujuh negara utama pada April 2023 tercatat sebesar US$22,08 juta atau menurun sebesar 15,99 persen dibanding Maret 2023 sebesar US$26,28 juta, ” Jelasnya.

Baca Juga :  Pasca Banjir, Permintaan Bahan Bangunan Mulai Meningkat

Menurutnya, Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada April 2023 adalah Singapura senilai US$11,15 juta (50,28 persen), Australia senilai US$10,61 juta (47,84 persen), dan Amerika Serikat dengan impor senilai US$0,23 juta (1,05 persen). (ana/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya