Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Bulog Merauke Belum Lakukan Pengadaan Beras

Inung Tri Ifandi ( FOTO: Sulo/Cepos)

Tunggu Transfer Dana dari Pusat   

MERAUKE- Kendati  sudah berada di pertengahan bulan  Februari 2021, namun pihak Perum Bulog Merauke belum melakukan pengadaan beras dari petani. Kepala Perum Bulog Devri  Sub Merauke  Inung Tri Afandi mengungkapkan,  pihaknya belum bisa melakukan pengadaan  beras dari petani karena transfer dana pusat belum ada.

‘’Kami sebenarnya sudah mengajukan pengadaan beras tersebut sejak Januari lalu, tapi sampai sekarang belum ada transfer. Kemungkin saat ini masih dalam perencanaan,’’ kata   Inung Tri Afandi.

Diakuinya, kondisi ini tidak hanya dialami oleh Bulog Merauke,   namun  seluruh Indonesia, sehingga belum ada yang melakukan pengadaan   sampai pertengahan bulan Februari  ini.

Baca Juga :  Hypermart Masih Layani Permintaan Belanja Online

Soal stok di tingkat petani atau mitra kerja Bulog, Inung Tri Afandi mengaku  bahwa dari hasil pemantauan yang pihaknya lakukan,  tidak  ada lagi  tumpukan  beras di gudang para mitra tersebut. ‘’Mungkin sudah terserap lewat  swasta,’’ katanya.

Untuk panen musim tanam  2020/2021,  Inung memperkirakan antara bulan Maret dan April petani sudah mulai panen.

Ditambahkan, tahun 2021 ini Perum Bulog Merauke memiliki target pengadaan      beras sebanyak 30.000 ton,  naik  6.000 ton dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 24.000 ton. Dengan pengadaan sebanyak 24.000 ton tersebut, Inung Tri Afandi mengaku bahwa stok yang masih ada di gudang saat ini sebanyak 12.000  ton.  ‘’Sampai sekarang ini kami masih memiliki  stok sebanyak  12.000 ton,’’ terangnya.

Baca Juga :  Sukseskan Progran Non Tunai, Bank Mandiri Gelar Undian

Karena itu lanjut dia, beras yang ada di gudang  tersebut harus keluar sehingga pihaknya bisa melakukan pengadaan hasil panen petani tahun ini.

Kapasitas gudang yang dimiliki pihaknya  sebanyak 13.000 ton ditambah satu gudang baru yang belum diresmikan dengan kapasitas 1.000 ton  sehingga total menjadi 14.000 ton.

‘’Kalau gudang yang kami miliki itu sudah penuh , maka terpaksa kita menyewa gudang mitra kita. Itu salah satu solusi,’’ tandasnya. (ulo/ary)    

Inung Tri Ifandi ( FOTO: Sulo/Cepos)

Tunggu Transfer Dana dari Pusat   

MERAUKE- Kendati  sudah berada di pertengahan bulan  Februari 2021, namun pihak Perum Bulog Merauke belum melakukan pengadaan beras dari petani. Kepala Perum Bulog Devri  Sub Merauke  Inung Tri Afandi mengungkapkan,  pihaknya belum bisa melakukan pengadaan  beras dari petani karena transfer dana pusat belum ada.

‘’Kami sebenarnya sudah mengajukan pengadaan beras tersebut sejak Januari lalu, tapi sampai sekarang belum ada transfer. Kemungkin saat ini masih dalam perencanaan,’’ kata   Inung Tri Afandi.

Diakuinya, kondisi ini tidak hanya dialami oleh Bulog Merauke,   namun  seluruh Indonesia, sehingga belum ada yang melakukan pengadaan   sampai pertengahan bulan Februari  ini.

Baca Juga :  Di Tengah Pandemi, Pengusaha Dituntut Kreatif dan Inovatif

Soal stok di tingkat petani atau mitra kerja Bulog, Inung Tri Afandi mengaku  bahwa dari hasil pemantauan yang pihaknya lakukan,  tidak  ada lagi  tumpukan  beras di gudang para mitra tersebut. ‘’Mungkin sudah terserap lewat  swasta,’’ katanya.

Untuk panen musim tanam  2020/2021,  Inung memperkirakan antara bulan Maret dan April petani sudah mulai panen.

Ditambahkan, tahun 2021 ini Perum Bulog Merauke memiliki target pengadaan      beras sebanyak 30.000 ton,  naik  6.000 ton dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 24.000 ton. Dengan pengadaan sebanyak 24.000 ton tersebut, Inung Tri Afandi mengaku bahwa stok yang masih ada di gudang saat ini sebanyak 12.000  ton.  ‘’Sampai sekarang ini kami masih memiliki  stok sebanyak  12.000 ton,’’ terangnya.

Baca Juga :  Pengusaha Muslimah Berperan Bangkitkan Perekonomian Kota Jayapura

Karena itu lanjut dia, beras yang ada di gudang  tersebut harus keluar sehingga pihaknya bisa melakukan pengadaan hasil panen petani tahun ini.

Kapasitas gudang yang dimiliki pihaknya  sebanyak 13.000 ton ditambah satu gudang baru yang belum diresmikan dengan kapasitas 1.000 ton  sehingga total menjadi 14.000 ton.

‘’Kalau gudang yang kami miliki itu sudah penuh , maka terpaksa kita menyewa gudang mitra kita. Itu salah satu solusi,’’ tandasnya. (ulo/ary)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya