JAYAPURA – Real Estate Indonesia (REI) Papua akui prospek pengembangan rumah KPR bersubsidi di Papua masih menjanjikan. Akan tetapi penyerapan rumah subsidi ini belum maksimal, entah itu terkendala modal, angsuran atau masyarakat masih cenderung memilih tinggal di kontrakan atau kos-kosan.
Sekretaris DPD REI Papua, Akbar Arif mengakui, penyerapan rumah subsidi yang kurang maksimal ini sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu, namun pihaknya tetap optimistis di tahun ini dapat membaik.
“Kami sudah melakukan pembangunan rumah, sesuai dengan kuota yang diberikan kepada setiap pengembang, sekarang tinggal menunggu pembeli, “ujarnya katanya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (16/5) kemarin.
Lanjutnya, saat ini pembangunan rumah subsidi banyak, apalagi di Area Muara Tami, untuk penyerapan memang sudah terlihat tetapi belum maksimal.Â
“Kami harap di tahun 2024 pemerintah menambah kuota hingga 50 persen, karena peminat rumah subsidi yang dibangun REI cukup tinggi,”ujarnya.
Diakuinya, hal ini sejalan dengan semakin membaiknya perekonomian di Papua, harusnya dengan semakin baiknya ekonomi Papua permintaan rumah KPR juga semakin meningkat. Sementara untuk perumahan komersil diakuinya sesuai dengan permintaan konsumen. (ana/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos Â