Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Impor Papua Meningkat 44, 28 Persen

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina, saat menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (29/8) lalu.( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Impor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai US$24,42 juta atau meningkat 44,28 persen, bila dibandingkan impor pada November 2020 yang senilai  US$16,93 juta.

 Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina menjelaskan, impor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai US$24,42 juta berupa impor migas senilai US$12,33 juta dan impor nonmigas senilai US$12,09 juta. 

 “Dibandingkan November 2020, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 44,28 persen yang dipengaruhi oleh impor migas yang mengalami peningkatan sebesar 133,57 persen (naik US$7,05 juta) dan impor nonmigas yang meningkat 3,81 persen,”ujarnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (16/1).

 Diungkapkan, komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai US$3,86 juta atau sebesar 36,27 persen dari total nilai impor komoditi  nonmigas.

Baca Juga :  35 Pengusaha UMKM Ikut Pelatihan Kuliner

 “Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Desember 2020 senilai US$199,46 juta atau menurun 43,87 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari – Desember 2019 yang senilai US$355,35 juta,” tambahnya.

 Lanjutnya, nilai impor kumulatif migas Januari-Desember 2020 senilai US$67,39 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai US$132,07 juta pada periode Januari-Desember 2020.

 “Impor 10 golongan nonmigas utama pada Desember 2020 tercatat senilai US$8,53 juta atau menurun 6,51 persen bila dibandingkan November 2020 yang sebesar US$9,13 juta,” terangnya.

 Impor 10 golongan nonmigas utama pada Desember 2020 tercatat senilai US$8,53 juta  atau menurun 6,51 persen bila dibandingkan November 2020 yang sebesar US$9,13 juta.

 “Golongan barang nonmigas utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah  golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) sebesar US$1,48 juta, Kendaraan dan bagiannya (HS87) sebesar US$0,34 juta, dan Perkakas (HS82) sebesar US$0,01 juta,”tambahnya.

Baca Juga :  Penerbangan Lion Air di Papua Berjalan Normal

 Diakuinya, Nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami peningkatan sebesar 41,22 persen yaitu dari US$2,52 juta menjadi US$3,56 juta. Impor golongan nonmigas lainnya yang terbesar berasal dari golongan Bahan Peledak (HS36) senilai US$2,5 juta.

 Sementara itu,  Impor dari tujuh negara utama pada Desember 2020 tercatat  sebesar US$14,77 juta atau menurun 11,64 persen dibanding November 2020. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Desember 2020 adalah Australia senilai US$8,2 juta (33,59 persen), Malaysia dengan impor senilai US$6,72 juta (27,51 persen), dan Singapura senilai US$5,61 juta (22,97 persen).(ana/ary)

Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina, saat menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (29/8) lalu.( FOTO:  Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Impor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai US$24,42 juta atau meningkat 44,28 persen, bila dibandingkan impor pada November 2020 yang senilai  US$16,93 juta.

 Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Helena Carolina menjelaskan, impor Papua pada Desember 2020 tercatat senilai US$24,42 juta berupa impor migas senilai US$12,33 juta dan impor nonmigas senilai US$12,09 juta. 

 “Dibandingkan November 2020, nilai impor Papua mengalami peningkatan sebesar 44,28 persen yang dipengaruhi oleh impor migas yang mengalami peningkatan sebesar 133,57 persen (naik US$7,05 juta) dan impor nonmigas yang meningkat 3,81 persen,”ujarnya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (16/1).

 Diungkapkan, komoditi nonmigas yang memiliki nilai impor terbesar berasal dari golongan barang-barang dari besi dan baja (HS73) yang memiliki nilai US$3,86 juta atau sebesar 36,27 persen dari total nilai impor komoditi  nonmigas.

Baca Juga :  Perusahaan di Papua Berpotensi Listing di BEI

 “Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Desember 2020 senilai US$199,46 juta atau menurun 43,87 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari – Desember 2019 yang senilai US$355,35 juta,” tambahnya.

 Lanjutnya, nilai impor kumulatif migas Januari-Desember 2020 senilai US$67,39 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif nonmigas Papua senilai US$132,07 juta pada periode Januari-Desember 2020.

 “Impor 10 golongan nonmigas utama pada Desember 2020 tercatat senilai US$8,53 juta atau menurun 6,51 persen bila dibandingkan November 2020 yang sebesar US$9,13 juta,” terangnya.

 Impor 10 golongan nonmigas utama pada Desember 2020 tercatat senilai US$8,53 juta  atau menurun 6,51 persen bila dibandingkan November 2020 yang sebesar US$9,13 juta.

 “Golongan barang nonmigas utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah  golongan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) sebesar US$1,48 juta, Kendaraan dan bagiannya (HS87) sebesar US$0,34 juta, dan Perkakas (HS82) sebesar US$0,01 juta,”tambahnya.

Baca Juga :  Pinang jadi Usaha Pertanian Terbanyak

 Diakuinya, Nilai impor golongan nonmigas lainnya mengalami peningkatan sebesar 41,22 persen yaitu dari US$2,52 juta menjadi US$3,56 juta. Impor golongan nonmigas lainnya yang terbesar berasal dari golongan Bahan Peledak (HS36) senilai US$2,5 juta.

 Sementara itu,  Impor dari tujuh negara utama pada Desember 2020 tercatat  sebesar US$14,77 juta atau menurun 11,64 persen dibanding November 2020. Tiga negara pemasok barang terbesar ke Papua pada Desember 2020 adalah Australia senilai US$8,2 juta (33,59 persen), Malaysia dengan impor senilai US$6,72 juta (27,51 persen), dan Singapura senilai US$5,61 juta (22,97 persen).(ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya