JAYAPURA – Dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat, sebagai penyedia jasa angkutan laut, PT. Pelni Cabang Jayapura menyiapkan 4 kapal selama sepekan terakhir ini.
Kepala Pelni Cabang Jayapura, Herianto Sembiring mengatakan sebanyak 4 kapal yang pihaknya sediakan untuk mengangkut para pengungsi yakni KM. Ciremai sebanyak 349 penumpang, KM. Sinabung sebanyak 861 penumpang, KM. Dobonsolo sebanyak 106 penumpang dan KM. Gunung Dempo sebanyak 454 penumpang.
“Angkutan penumpang pengungsi sudah kami lakukan sejak 1 Oktober – 13 Oktober 2019 lalu. Total penumpang khusus para penggunsi dari Wamena sebanyak 2.790 orang. Masing-masing penumpang ada yang ke Sorong, Bau-Bau, Makassar, Surabaya dan Tanjung Priuk, namun yang paling dominan ke Makassar,’’ jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (14/11).
Lanjutnya, untuk angkutan penumpang bagi para pengungsi, sampai dengan saat ini masih tersisa 22 orang, dengan tujuan Ambon dan NTT. Jumlah tersebut merupakan jumlah terakhir para pengungsi yang akan diberangkatkan menggunakan angkutan kapal.
“Jika ke depan ada penambahan jumlah pengungsi dari Wamena, maka jumlah tersebut akan bertambah. Namun untuk kapal yang kami siapkan tetap tersedia sebanyak 4 kapal untuk melayani permintaan masyarakat. Sistem pelayanan yang kami berikan kepada para pengungsi hanya bayar Rp 6.000 /orang sudah bisa naik kapal, ” jelasnya.
Ditambahkan, bagi para pengungsi harus dibuktikan dengan KTP, namun untuk melayani masyarakat pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintahan untuk menertibkan para pengguna jasa.
“Dengan jumlah penumpang atau pengungsi saat ini pastinya tidak menpengaruhi aktivitas kami di Pelabuhan Jayapura, “imbuhnya.(ana/ary)
JAYAPURA – Dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat, sebagai penyedia jasa angkutan laut, PT. Pelni Cabang Jayapura menyiapkan 4 kapal selama sepekan terakhir ini.
Kepala Pelni Cabang Jayapura, Herianto Sembiring mengatakan sebanyak 4 kapal yang pihaknya sediakan untuk mengangkut para pengungsi yakni KM. Ciremai sebanyak 349 penumpang, KM. Sinabung sebanyak 861 penumpang, KM. Dobonsolo sebanyak 106 penumpang dan KM. Gunung Dempo sebanyak 454 penumpang.
“Angkutan penumpang pengungsi sudah kami lakukan sejak 1 Oktober – 13 Oktober 2019 lalu. Total penumpang khusus para penggunsi dari Wamena sebanyak 2.790 orang. Masing-masing penumpang ada yang ke Sorong, Bau-Bau, Makassar, Surabaya dan Tanjung Priuk, namun yang paling dominan ke Makassar,’’ jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (14/11).
Lanjutnya, untuk angkutan penumpang bagi para pengungsi, sampai dengan saat ini masih tersisa 22 orang, dengan tujuan Ambon dan NTT. Jumlah tersebut merupakan jumlah terakhir para pengungsi yang akan diberangkatkan menggunakan angkutan kapal.
“Jika ke depan ada penambahan jumlah pengungsi dari Wamena, maka jumlah tersebut akan bertambah. Namun untuk kapal yang kami siapkan tetap tersedia sebanyak 4 kapal untuk melayani permintaan masyarakat. Sistem pelayanan yang kami berikan kepada para pengungsi hanya bayar Rp 6.000 /orang sudah bisa naik kapal, ” jelasnya.
Ditambahkan, bagi para pengungsi harus dibuktikan dengan KTP, namun untuk melayani masyarakat pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintahan untuk menertibkan para pengguna jasa.
“Dengan jumlah penumpang atau pengungsi saat ini pastinya tidak menpengaruhi aktivitas kami di Pelabuhan Jayapura, “imbuhnya.(ana/ary)
