Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Pandemi Covid-19,  Permintaan Produk Perikanan Minim

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw saat menunjukan ikan hasil tangkapan nelayan di Depapre beberapa waktu lalu. ( FOTO: Robert Mboik)

SENTANI- Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda dunia, telah berdampak pada sejumlah sektor, termasuk sektor ekonomi masyarakat.

 Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, Rudi Abdiner Saragih mengatakan, akibat dari wabah tersebut, salah satu masalah yang dihadapi masyarakat saat ini adalah minimnya permintaan produk perikanan, yang berasal dari kabupaten Jayapura.

“Pemasaran keluar selama masa Covid-19 ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan menurunnya secara drastis permintaan ikan dari luar,” kata Rudi Saragih ketika dikonfirmasi media ini ini kamis 11/2 lalu.

 Dia mengatakan,  jika sebelum terjadi pandemi Covid-19 , pemasaran produk perikanan yang berasal dari kabupaten Jayapura tanpa menemui kendala apapun. Namun saat ini masyarakat mengalami kerugian karena permintaan produk perikanan dari luar sangat turun drastis.

Baca Juga :  Disperindag Pastikan Harga dan Stok Bapok Aman

 “Jadi sebelum ada pandemi Covid,  pemasaran tidak ada kendala tetapi setelah Covid-19 sekarang sudah mengalami penurunan yang sangat drastis,” ujarnya.

 Dia mengatakan,  lesunya pasar luar terhadap permintaan ikan yang berasal dari kabupaten Jayapura belakangan ini telah berdampak pada jumlah  distribusi hasil perikanan tangkap. Kabupaten Jayapura sendiri mempunyai sejumlah produk-produk sektor perikanan yang dikelola langsung oleh kelompok masyarakat. 

 Ada sejumlah produk perikanan yang terkena imbas dari adanya pandemi Covid-19 di antaranya  ikan asar, abon ikan, kerupuk, ikan asin dan bakso ikan. 

 Dia mengatakan,  untuk mensiasati masalah itu, para pengelola sektor perikanan akan melayani setiap permintaan, setelah adanya pesanan dari konsumen.

 “Kalau dulu setiap minggu mereka rutin karena sudah ada yang pesan. Setelah adanya Covid- 19 itu pelanggan  tetap yang sebelumnya rutin mengambil produk-produk perikanan, akhirnya berhenti,” tandasnya.

Baca Juga :  Banyak Pengaduan Masalah Tanah, Polisi Bentuk Satgas Tanah

 Menurutnya, jika dirata-rata permintaan produk perikanan ya berasal dari wilayah Kabupaten Jayapura berkurang mencapai 60%. Itu artinya yang masih aktif sampai saat ini hanya sekitar 40% . (roy/ary)

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw saat menunjukan ikan hasil tangkapan nelayan di Depapre beberapa waktu lalu. ( FOTO: Robert Mboik)

SENTANI- Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda dunia, telah berdampak pada sejumlah sektor, termasuk sektor ekonomi masyarakat.

 Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura, Rudi Abdiner Saragih mengatakan, akibat dari wabah tersebut, salah satu masalah yang dihadapi masyarakat saat ini adalah minimnya permintaan produk perikanan, yang berasal dari kabupaten Jayapura.

“Pemasaran keluar selama masa Covid-19 ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Hal ini disebabkan menurunnya secara drastis permintaan ikan dari luar,” kata Rudi Saragih ketika dikonfirmasi media ini ini kamis 11/2 lalu.

 Dia mengatakan,  jika sebelum terjadi pandemi Covid-19 , pemasaran produk perikanan yang berasal dari kabupaten Jayapura tanpa menemui kendala apapun. Namun saat ini masyarakat mengalami kerugian karena permintaan produk perikanan dari luar sangat turun drastis.

Baca Juga :  BSU bagi Peserta BPJamsostek Papua Sudah Dicairkan

 “Jadi sebelum ada pandemi Covid,  pemasaran tidak ada kendala tetapi setelah Covid-19 sekarang sudah mengalami penurunan yang sangat drastis,” ujarnya.

 Dia mengatakan,  lesunya pasar luar terhadap permintaan ikan yang berasal dari kabupaten Jayapura belakangan ini telah berdampak pada jumlah  distribusi hasil perikanan tangkap. Kabupaten Jayapura sendiri mempunyai sejumlah produk-produk sektor perikanan yang dikelola langsung oleh kelompok masyarakat. 

 Ada sejumlah produk perikanan yang terkena imbas dari adanya pandemi Covid-19 di antaranya  ikan asar, abon ikan, kerupuk, ikan asin dan bakso ikan. 

 Dia mengatakan,  untuk mensiasati masalah itu, para pengelola sektor perikanan akan melayani setiap permintaan, setelah adanya pesanan dari konsumen.

 “Kalau dulu setiap minggu mereka rutin karena sudah ada yang pesan. Setelah adanya Covid- 19 itu pelanggan  tetap yang sebelumnya rutin mengambil produk-produk perikanan, akhirnya berhenti,” tandasnya.

Baca Juga :  Reklamasi Pelabuhan Jayapura Rampung

 Menurutnya, jika dirata-rata permintaan produk perikanan ya berasal dari wilayah Kabupaten Jayapura berkurang mencapai 60%. Itu artinya yang masih aktif sampai saat ini hanya sekitar 40% . (roy/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya