JAYAPURA – Bersepeda sempat meraih popularitas luar biasa di Indonesia saat pandemi Covid-19, ketika masyarakat mencari alternatif aktivitas fisik yang aman.
Namun, setelah puncak tren tersebut, pasar sepeda kini mengalami kelesuan yang signifikan. Ditambah lagi dengan adanya sepeda listrik dan sebagian orang lebih memilih car free day (CFD).
Penjual sepeda di Toko Sepeda Kamkey Tanah Hitam Abepura, Rafif mengatakan penjualan sepeda Tahun 2025 tidak menentu. Dalam seminggu, bisa terjual satu hingga dua unit sepeda.
“Sepinya pembeli sepeda dampak dari maraknya sepeda listrik yang dijual di Kota Jayapura. Kini anak-anak dan orang dewasa mulai beralih ke sepeda listrik yang praktis,” kata Rafif, Jumat (9/5).
Kata Rafif, pembeli sepeda masih didominasi dari kalangan anak-anak yang baru mulai berlatih sepeda. Harganya sekitar Rp 550 ribu, sedangkan sepeda orang dewasa yang dipakai untuk gowes sudah jarang.
Adapun stok sepeda dibeli langsung di Kota Jayapura tidak pesan di luar. Karena di Kota Jayapura ada pelaku usaha yang khusus mendatangkan sepeda dari luar, sehingga secara stok aman dan tidak perlu menunggu lama.
Sementara itu, salah satu karyawan Hypermart Tanah Hitam Tezmar mengaku permintaan sepeda tidak seperti dulu. Sebagian konsumen mulai beralih ke sepeda listrik.
“Hypermart banyak menyediakan pilihan merk sepeda listrik,” tandasnya. (dil/fia)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos