JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Karolin mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan.
NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
“Pada bulan April 2024, NTP Papua mengalami peningkatan sebesar 0,30 persen dengan indeks NTP sebesar 101,05,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (10/5) kemarin.
Diakuinya, perubahan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,71 persen, lebih cepat dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang meningkat sebesar 0,41 persen.
“NTP Nasional April 2024 sebesar 116,79 atau mengalami penurunan sebesar 2,18 persen dibanding NTP bulan sebelumnya, ” jelasnya.
Diakuinya, hasil penghitungan NTP di 38 provinsi pada April 2024 menunjukkan bahwa 22 provinsi mengalami peningkatan NTP, 16 provinsi mengalami penurunan NTP, dimana Provinsi Sulawesi Barat tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi, yaitu sebesar 6,81 persen, sedangkan Provinsi Banten tercatat mengalami penurunan NTP terdalam, yaitu sebesar 6,31 persen.
“Di wilayah pedesaan Papua pada April 2024 tercatat mengalami peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,49 persen, ” terangnya.
Sedangkan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Papua pada April 2024 sebesar 104,85 atau mengalami peningkatan sebesar 0,72 persen. (ana/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos