JAYAPURA – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku sebagai badan usaha yang menjalankan penugasan program Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga hingga ke pelosok negeri, terus berupaya mewujudkan energi berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, seperti penyaluran BBM yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku ke salah satu wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) yakni Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada Minggu (10/9).
“Kami selaku perwakilan Pertamina dari Indonesia Timur akan terus memastikan distribusi dan ketersediaan pasokan bahan bakar ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) BBM Satu Harga yang ada disini dapat berjalan dengan lancar, tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas, ” ungkapannya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Minggu (10/9) kemarin.
Dengan demikian masyarakat bisa mendapatkan akses BBM dengan harga yang terjangkau, serta turut mendorong perekonomian di daerah 3T itu sendiri. Dengan implementasi kebijakan BBM Satu Harga yang terfokus pada wilayah 3T yang merupakan wilayah yang belum terjamah akses energi sama sekali.
“Untuk dapat mencapai titik 3T, penyaluran yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku harus melalui moda transportasi darat, laut, dan udara, juga turut bekerja sama dengan berbagai pihak, ” terangnya.
Diakui Edi, Pertamina selalu berkomitmen dalam melaksanakan Program BBM Satu Harga meski dalam pelaksanaan ditemukan banyak kendala, baik dari sisi alam maupun hal-hal yang bersifat kecelakaan atau hal yang tak terduga.
“Saat ini, Minggu (10/09) kami sedang melakukan penyaluran BBM jenis Pertalite dan Biosolar dengan menggunakan pesawat ke daerah Intan Jaya, dan sekedar informasi bahwa akses yang harus kami tempuh melalui gunung-gunung dan perbukitan. Ini merupakan langkah terbaik dan tercepat yang bisa dilakukan demi mewujudkan BBM Satu Harga yang berkelanjutan karena ini sudah menjadi komitmen kami dari awal,” terang Edi. (ana/ary)