Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemerintah Mengesampingkan Hak Pedagang Pasar Youtefa Abepura

Bayar Retribusi Tapi Tidak Ada Perbaikan

JAYAPURA-Hampir satu minggu cuaca di Kota Jayapura hujan, hal ini tentunya sangat mempengaruhi omzet penjualan para pedagang dipasar Youtefa Abepura karena sepinya pembeli akibat jalan dipasar tersebut berair dan becek.

Nurma selaku pedang di Pasar Youfea Abepura, mengaku kalau omzet penjualanya akhir-akhir ini sangat menurun.  Dikatakanya dengan jalan yangt rusak maka jumlah pembeli sangat sunyi dan tentu sangat berdampak pada daya jual.

Nurulpun menyampaikan bahwa harga barang saat ini masih terbilang stabil seperti, bawang merah masih dengan harga Rp 80 ribu, bawang putih Rp. 40 ribu dan cabe kriting Rp 60 ribu.

“Yang naik memang cuma cabe rawit dari harga sebelumnya hanya Rp 90 ribu/kg sekarang naik menjadi Rp 130 ribu/kg. Tomat juga demikian sekarang naik menjadi RP 30 ribu/kg sebelumnya hanya Rp 10 ribu/kg,” ujar Numar kepada Wartawan Cepos.

Baca Juga :  Promo Merdeka JNE Diminati Masyarakat

Lebih lanjut dia katakan sepinya penjualan saat ini dipengaruhi adanya pasar baru di belakang kantor Otonom yang sistem oprasionalnya tidak sesuai dengan aturan awal. Untuk itu perempuan berdarah Buton ini mengharapkan pemerintah Kota Jayapura bisa lebih serius menata oprasional pasar yang ada di Kota Jayapura.

“Kami cuma minta kepada pemerintah agar oprasional dua pasar ini harus di kaji ulang, sebab jika hal ini dibiarkan maka sangat merugikan kami yang penghasilan pokoknya bergantung pada penjualan,”Pungkasnya.

Sementara itu Wati, yang juga pedagang di Pasar Lama Youtefa Abepura, mengeluh dengan kondisi pasar yang sangat tidak teratur yang mana menurut Wati dengan kondisi pasar yang tidak tertata rapi seperti saat ini, sangat berpengaruh pada daya minat pengunjung yang semakin rendah.

Baca Juga :  Pj Bupati Resmikan Pasar Kuliner Mama Papua Mappi

“Kalau aksesnya saja tidak ditata dengan baik, bagaimana pembeli datang ke Pasar Lama Youtefa Abepura, padahal kami ini setiap hari bayar retribusi sebesar Rp 5000,” Katanya Ibu dua anak ini.

Diapun mengharapkan pemerintah agar segera realisasi atas pencananya yang sejak lama menjanjikan untuk memperbaiki jalan di Pasar Lama Youtefa Abepura.

Karena menurut perempuan berdarah Jawa itu sumbangan terbesar dari pasar untuk PAD Kota sangat tinggi, maka tentu adanya timbal balik terhadap pedagang pasar.

“Kami sangat kecewa dengan pemerintah, karena kewajiban selelu kami penuhi, tapi hak kami untuk mendapatkan fasilitas yang memadai dikesampingkan,”Ujarnya. (rel/gin) .

Bayar Retribusi Tapi Tidak Ada Perbaikan

JAYAPURA-Hampir satu minggu cuaca di Kota Jayapura hujan, hal ini tentunya sangat mempengaruhi omzet penjualan para pedagang dipasar Youtefa Abepura karena sepinya pembeli akibat jalan dipasar tersebut berair dan becek.

Nurma selaku pedang di Pasar Youfea Abepura, mengaku kalau omzet penjualanya akhir-akhir ini sangat menurun.  Dikatakanya dengan jalan yangt rusak maka jumlah pembeli sangat sunyi dan tentu sangat berdampak pada daya jual.

Nurulpun menyampaikan bahwa harga barang saat ini masih terbilang stabil seperti, bawang merah masih dengan harga Rp 80 ribu, bawang putih Rp. 40 ribu dan cabe kriting Rp 60 ribu.

“Yang naik memang cuma cabe rawit dari harga sebelumnya hanya Rp 90 ribu/kg sekarang naik menjadi Rp 130 ribu/kg. Tomat juga demikian sekarang naik menjadi RP 30 ribu/kg sebelumnya hanya Rp 10 ribu/kg,” ujar Numar kepada Wartawan Cepos.

Baca Juga :  DPRD Berharap Pemulihan Ekenomi Kota Jayapura Optimal

Lebih lanjut dia katakan sepinya penjualan saat ini dipengaruhi adanya pasar baru di belakang kantor Otonom yang sistem oprasionalnya tidak sesuai dengan aturan awal. Untuk itu perempuan berdarah Buton ini mengharapkan pemerintah Kota Jayapura bisa lebih serius menata oprasional pasar yang ada di Kota Jayapura.

“Kami cuma minta kepada pemerintah agar oprasional dua pasar ini harus di kaji ulang, sebab jika hal ini dibiarkan maka sangat merugikan kami yang penghasilan pokoknya bergantung pada penjualan,”Pungkasnya.

Sementara itu Wati, yang juga pedagang di Pasar Lama Youtefa Abepura, mengeluh dengan kondisi pasar yang sangat tidak teratur yang mana menurut Wati dengan kondisi pasar yang tidak tertata rapi seperti saat ini, sangat berpengaruh pada daya minat pengunjung yang semakin rendah.

Baca Juga :  Stok Melimpah, Ikan Dijual Murah

“Kalau aksesnya saja tidak ditata dengan baik, bagaimana pembeli datang ke Pasar Lama Youtefa Abepura, padahal kami ini setiap hari bayar retribusi sebesar Rp 5000,” Katanya Ibu dua anak ini.

Diapun mengharapkan pemerintah agar segera realisasi atas pencananya yang sejak lama menjanjikan untuk memperbaiki jalan di Pasar Lama Youtefa Abepura.

Karena menurut perempuan berdarah Jawa itu sumbangan terbesar dari pasar untuk PAD Kota sangat tinggi, maka tentu adanya timbal balik terhadap pedagang pasar.

“Kami sangat kecewa dengan pemerintah, karena kewajiban selelu kami penuhi, tapi hak kami untuk mendapatkan fasilitas yang memadai dikesampingkan,”Ujarnya. (rel/gin) .

Berita Terbaru

Artikel Lainnya