Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Harga Cabe Rawit Tembus Rp 100 Ribu/kg

Penjual bumbu dapur dan sayur-sayuran di pasar youtefa abepura saat melayani pembeli, Kamis (7/1)kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Harga cabe rawit di pasar tradisional seperti Pasar Youtefa Abepura, pasar baru Youtefa Kotaraja dan Pasar Sentral Hamadi menjelang Natal 25 Desember 2020 hingga saat ini Kamis (7/1) masih meroket Rp 100 ribu /kg. 

 Melambungnya harga cabe rawit di pasaran disebabkan salah satunya permintaan dari masyarakat yang tinggi, sehingga mempengaruhi harga cabe rawit di pasaran.

 Desi salah satu penjual sayur-sayuran dan bumbu dapur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, harga cabe rawit masih tinggi Rp 100 ribu/kg, namun untuk cabe padang dan cabe keriting tidak ada peningkatan harga. Untuk cabe keriting Rp 30 ribu/kg, cabe padang Rp 30 ribu / kg, sedangkan harga  bawang merah Rp 50 ribu/ kg dan bawang putih Rp 35 ribu/kg, sertaharga tomat Rp 10 ribu/kg.

Baca Juga :  Guna Tagih Kredit Bermasalah, Bank Papua Gandeng Kejari Jayapura

 â€œSejauh ini harga bumbu di pasar yang harganya masih mahal hanya cabe rawit bisa Rp 100 ribu /kg, padahal harga normal biasanya Rp 80-90 ribu/ kg, namun permintaan cabe tetap masih banyak,’’ujarnya, Kamis (7/1).

 Desi mengaku, biasanya menjelang hari besar keagamaan harga cabe rawit selalu naik,  namun setelah itu akan kembali normal dan masyarakat juga sudah mengerti kondisi saat ini.

 Hal senada juga dikatakan Sri,  pedagang di Pasar Baru Youtefa bahwa harga cabe rawit masih Rp 100 ribu/kg. Harga cabe rawit saja yang masih mengalami kenaikan yang luar biasa jika dibanding dengan harga bumbu dapur lainnya. 

 Tapi naiknya harga cabe rawit tidak mempengaruhi permintaan pembeli karena bagaimanapun cabe rawit selalu dibutuhkan untuk masak maupun jualan di warung makan, restoran dan lainnya.

Baca Juga :  Juli Budi Winantya Pimpin BI Perwaklan Papua

 Menurut Sri, jika harga cabe rawit mahal ia juga dalam membeli tidak banyak-banyak satu hari langsung habis, takutnya kalau masih disimpan nanti harga cabe rawit turun tentu malah rugi.(dil/ary)

Penjual bumbu dapur dan sayur-sayuran di pasar youtefa abepura saat melayani pembeli, Kamis (7/1)kemarin. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Harga cabe rawit di pasar tradisional seperti Pasar Youtefa Abepura, pasar baru Youtefa Kotaraja dan Pasar Sentral Hamadi menjelang Natal 25 Desember 2020 hingga saat ini Kamis (7/1) masih meroket Rp 100 ribu /kg. 

 Melambungnya harga cabe rawit di pasaran disebabkan salah satunya permintaan dari masyarakat yang tinggi, sehingga mempengaruhi harga cabe rawit di pasaran.

 Desi salah satu penjual sayur-sayuran dan bumbu dapur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, harga cabe rawit masih tinggi Rp 100 ribu/kg, namun untuk cabe padang dan cabe keriting tidak ada peningkatan harga. Untuk cabe keriting Rp 30 ribu/kg, cabe padang Rp 30 ribu / kg, sedangkan harga  bawang merah Rp 50 ribu/ kg dan bawang putih Rp 35 ribu/kg, sertaharga tomat Rp 10 ribu/kg.

Baca Juga :  @Hom Sediakan Paket Berbuka dan Berbagi Takjil Gratis

 â€œSejauh ini harga bumbu di pasar yang harganya masih mahal hanya cabe rawit bisa Rp 100 ribu /kg, padahal harga normal biasanya Rp 80-90 ribu/ kg, namun permintaan cabe tetap masih banyak,’’ujarnya, Kamis (7/1).

 Desi mengaku, biasanya menjelang hari besar keagamaan harga cabe rawit selalu naik,  namun setelah itu akan kembali normal dan masyarakat juga sudah mengerti kondisi saat ini.

 Hal senada juga dikatakan Sri,  pedagang di Pasar Baru Youtefa bahwa harga cabe rawit masih Rp 100 ribu/kg. Harga cabe rawit saja yang masih mengalami kenaikan yang luar biasa jika dibanding dengan harga bumbu dapur lainnya. 

 Tapi naiknya harga cabe rawit tidak mempengaruhi permintaan pembeli karena bagaimanapun cabe rawit selalu dibutuhkan untuk masak maupun jualan di warung makan, restoran dan lainnya.

Baca Juga :  Lebih dari 1000 Mandiri Agen Hadir di Papua dan Papua Barat

 Menurut Sri, jika harga cabe rawit mahal ia juga dalam membeli tidak banyak-banyak satu hari langsung habis, takutnya kalau masih disimpan nanti harga cabe rawit turun tentu malah rugi.(dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya