Saturday, October 5, 2024
25.7 C
Jayapura

Per 1 Oktober, Pertamax Series dan Dex Series Turun Harga di Papua-Maluku

JAYAPURA – PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan penurunan harga untuk produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yakni Pertamax Series dan Dex Series. Penurunan harga ini berlaku di seluruh Indonesia mulai 1 Oktober 2024.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS), atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun tergantung trend harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Oktober ini, semua harga BBM non-subsidi Pertamina turun harga,” ucap Heppy dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (2/10).

Baca Juga :  Cerita Pemilu yang Telah Usai, Ada yang Coba Bermain Mata

Diakuinya, penyesuaian harga ini berlaku di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua dengan perbedaan harga menyesuaikan masing-masing provinsi.

“Kami terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,”imbuh Heppy.

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan penyesuaian harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif setiap bulannya mengikuti mekanisme pasar.

“Terkait harga BBM non-subsidi memang dari Pertamina mempertimbangkan banyak hal di antaranya bisa dari harga minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, sehingga ini sifatnya fluktuatif, bisa naik bisa turun juga,” jelas Edi.

JAYAPURA – PT Pertamina Patra Niaga mengumumkan penurunan harga untuk produk Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yakni Pertamax Series dan Dex Series. Penurunan harga ini berlaku di seluruh Indonesia mulai 1 Oktober 2024.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menjelaskan, harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS), atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

“Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi akan terus kami lakukan secara berkala setiap bulannya. Bisa tetap, bisa naik dan bahkan bisa turun tergantung trend harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. Oktober ini, semua harga BBM non-subsidi Pertamina turun harga,” ucap Heppy dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (2/10).

Baca Juga :  Aprindo dan BI Ajak Masyarakat Gunakan Transaksi Non Tunai

Diakuinya, penyesuaian harga ini berlaku di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua dengan perbedaan harga menyesuaikan masing-masing provinsi.

“Kami terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dan harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia,”imbuh Heppy.

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan penyesuaian harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif setiap bulannya mengikuti mekanisme pasar.

“Terkait harga BBM non-subsidi memang dari Pertamina mempertimbangkan banyak hal di antaranya bisa dari harga minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, sehingga ini sifatnya fluktuatif, bisa naik bisa turun juga,” jelas Edi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/