
Terkait KPR di Sentani yang Terkena Dampak Banjir
JAYAPURA – Terkait dampak banjir yang melanda Kabupaten Jayapura belum lama ini, khususnya untuk Distrik Sentani, Real Estate Indonesia (REI) mengakui bahwa pihaknya akan berupaya ke depan masyarakat bisa mendapatkan jaminan asuransi bencana alam, selain asuransi kebakaran dan asuransi jiwa.
Ketua DPD REI Papua, Nelly Suryani mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari solusi terkait penjaminan asuransi perumahan bagi korban bencana alam.
Melihat kondisi Indonesia yang sangat rentang dari bencana alam, maka pihaknya juga sudah mengusulkan kepada pemerintah agar ke depan dalam pembiayaan KPR harus disertai dengan asuransi bencana alam.
“Minggu depan, saya akan kembali lagi melihat kerusakan KPR milik anggota REI yang terkena dampak dari banjir yang melanda Sentani. Berdasarkan informasi dari pusat untuk perumahan di Sentani dari perbankan dan asuransi belum ada kejelasan, sehingga ditunda dulu pembayaran angsurannya sampai ada kejelasan regulasi,” terangnya
Lanjutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 32/PRT/M/2015 tentang pembiayaan menjelaskan bahwa yang dijamin pada pembiayaan KPR adalah asuransi jiwa, asuransi kebakaran dan kredit.
“Kami sedang mencari solusi yang terbaik bagi korban bencana, dalam hal ini terkait pembiayaan perumahan KPR. Bagaimana dengan masyarakat yang menjadi korban bencana alam tetapi mereka tetap harus membayar angsuran mereka. Kalau yang meninggal pastinya ada asuransi yang bisa menutupi,” ungkap Nelly kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/4) kemarin.
Lanjutnya, jangan sampai para korban tetap lanjut membayar tetapi kondisi rumahnya sudah tidak layak huni. Saat ini yang menjadi prioritas bagi pihaknya adalah perumahan Gajah Mada di Yahim, yang mana pihaknya sudah mengupayakan anggaran dari pusat dan tahun ini pihaknya akan membangun drainase atau membangun jalur air pada daerah aliran sungai di perumahan tersebut.
“Alasannya hal ini untuk mengurangi dampak dari korban bencana. Saat ini kami REI sedang berupaya mencari jalan keluar agar ke depan dapat mengatasi cicilan berjalan yang terjadi saat ini, mengingat kondisi bencana yang terjadi di Sentani sangat merugikan masyarakat. Untuk itu kami sedang mencari jalan keluar,” terangnya.(ana/ary)