Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Beny Wenda: Tidak Hanya Aceh, Papua juga Harus Merdeka

Benny Wenda ( FOTO : Benny for Cepos)

JAYAPURA-Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengungkapkan sejalan dengan rakyat bangsa Aceh yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka Papua juga harus lepas dari NKRI.

“Saya sebagai pemimpin bangsa Papua   Menyampaikan bahwa agenda ULMWP menuntut UN fasilitasi internationally supervised Vote for Referendum atau independence for West Papua. Karena masalah Papua Barat keterlibatan international dalam hal ini PBB. Bukan domestic issue seperti Indonesia klaim,” kata Benny Wenda kepada Cenderawasih Pos, melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, (30/5).

Dikatakan, jika bangsa Aceh menuntut adanya referendum untuk terlepas dari negara Indonesia, itu merupakan hak mereka. Begitu pula Papua Barat yang sejak dulu dipaksa masuk menjadi warga negara Indonesia secara ilegal dengan ancaman senjata, maka Indonesia harus mengakui dan memberikan hak kedaulatan bagi bangsa Papua.

Baca Juga :  200 Personel Disiagakan Amankan Salat Ied

“Bangsa Aceh sekarang menuntut referendum itu pantas dan itu hak rakyat Aceh, maka indonesia  harus respect. Bangsa Pupua sudah dari dulu menuntut referndum bukan baru, maka Indonesia saatnya buka diri menerima tuntut Rakyat PApua,” katanya.

Bahkan menurutnya kehadiran Indonesia telah menjadi penyakit bagi masyarakat Papua yang secara perlahan orang asli Papua dengan ras dan budayanya semakin habis, semakin termarjinal di atas tanahnya sendiri dan hak politik dirampas. 

“Berbagai konflik terjadi di Papua Barat karena Indonesia menduduki Tanah Papua secara ilegal, maka solusinya Papua harus merdeka,” tegasnya. 

Dengan melihat adanya dinamika politik nasional yang terjadi di Indonesia, menurutnya akan membuat beberapa wilayah yang ada di Indonesia memilih untuk merdeka termasuk Papua. Karena terlihat jelas kesenjangan pembangunan, eksploitasi kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM, berbagai persoalan lainnya indonesia tidak mampu diselesaikanya. (oel/nat)

Baca Juga :  Jam Malam Diberlakukan, Batas Kota Ditutup
Benny Wenda ( FOTO : Benny for Cepos)

JAYAPURA-Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mengungkapkan sejalan dengan rakyat bangsa Aceh yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka Papua juga harus lepas dari NKRI.

“Saya sebagai pemimpin bangsa Papua   Menyampaikan bahwa agenda ULMWP menuntut UN fasilitasi internationally supervised Vote for Referendum atau independence for West Papua. Karena masalah Papua Barat keterlibatan international dalam hal ini PBB. Bukan domestic issue seperti Indonesia klaim,” kata Benny Wenda kepada Cenderawasih Pos, melalui sambungan telepon selulernya, Kamis, (30/5).

Dikatakan, jika bangsa Aceh menuntut adanya referendum untuk terlepas dari negara Indonesia, itu merupakan hak mereka. Begitu pula Papua Barat yang sejak dulu dipaksa masuk menjadi warga negara Indonesia secara ilegal dengan ancaman senjata, maka Indonesia harus mengakui dan memberikan hak kedaulatan bagi bangsa Papua.

Baca Juga :  Usai Bunyi Tembakan, Camp Pekerja Dibakar OTK

“Bangsa Aceh sekarang menuntut referendum itu pantas dan itu hak rakyat Aceh, maka indonesia  harus respect. Bangsa Pupua sudah dari dulu menuntut referndum bukan baru, maka Indonesia saatnya buka diri menerima tuntut Rakyat PApua,” katanya.

Bahkan menurutnya kehadiran Indonesia telah menjadi penyakit bagi masyarakat Papua yang secara perlahan orang asli Papua dengan ras dan budayanya semakin habis, semakin termarjinal di atas tanahnya sendiri dan hak politik dirampas. 

“Berbagai konflik terjadi di Papua Barat karena Indonesia menduduki Tanah Papua secara ilegal, maka solusinya Papua harus merdeka,” tegasnya. 

Dengan melihat adanya dinamika politik nasional yang terjadi di Indonesia, menurutnya akan membuat beberapa wilayah yang ada di Indonesia memilih untuk merdeka termasuk Papua. Karena terlihat jelas kesenjangan pembangunan, eksploitasi kerusakan lingkungan, pelanggaran HAM, berbagai persoalan lainnya indonesia tidak mampu diselesaikanya. (oel/nat)

Baca Juga :  Pernah Pukul 8 Cewek yang Dekati Pacarnya
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya