Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Berkumpul di Malam Tahun Baru Akan Dibubarkan

Kedapatan Mabuk Saat Malam Tahun Baru Akan Diamankan

JAYAPURA-Larangan dari Pemerintah Kota Jayapura untuk tidak merayakan malam tahun baru dengan pesta kembang api di Kota Jayapura rupanya sangat membantu kerja Kepolisian, dalam hal ini keamanan dan menekan penyebaran Covid-19.

Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., sebelumnya menyampaikan, tidak ada perayaan malam tahun baru di Kota Jayapura.

Kendati tak ada perayaan pesta kembang api di malam tahun baru nanti, namun Polda Papua menerjunkan sebanyak 7 ribu personelnya di seluruh Polres jajaran yang ada di Papua.

Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Try Atmodjo Marawasianto menyampaikan, perihal malam tahun baru sudah ada edaran dari gubernur dan wali kota bahwa perayaan tahun baru ditiadakan, terkecuali ibadah. Oleh sebab itu, imbauan ini dianggap sangat membantu Polisi.

“Tidak perlu merayakan malam tahun baru secara berlebihan. Sebab tingkat kerawanan yang  muncul saat malam tahun baru itu adalah mabuk-mabukan dan konvoi,” terangnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (29/12).

Lanjut Atmodjo, jika nanti menemukan pengendara yang konvoi atau ugal-ugalan di jalan raya, akan diarahkan untuk kembali.

“Jika kedapatan ada yang mabuk-mabukkan akan kami amankan, sebagaimana beberapa hari ini anggota kami sedang gencar melaksanakan penertiban Miras,” tegasnya.

Dijelaskan, nantinya ada sebanyak 7 ribu personel Polri di seluruh Polres jajaran Polda Papua akan turunkan untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. Para personel ini akan ditempatkan di jalan-jalan dan titik tertentu dengan tujuan agar Papua tetap kondusif.

“Sebanyak 7 ribuan personel ini terlepas dari anggota yang terlibat dalam pos pengamanan Nataru. Kami tempatkan mereka di pusat keramaian atau tempat tempat yang menjadi  berkumpulnya masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, anggota juga akan melakukan patroli, melaksanakan penjagaan di tempat tempat rawan, tempat keramaian dan mengelar operasi Kepolisian.

Baca Juga :  Persipura Ditinggal Duo Asingnya

Atmodjo melihat belum ada gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat malam tahun baru nanti. Mengingat, saat ini masih dalam suasana Natal.

“Hingga saat ini belum ada upaya dari KKB untuk mengganggu keamanan di wilayah Papua, mengingat saat ini masih momen Natal dan mereka (KKB-red) juga menghargai moment Natal itu,” ungkapnya.

Ditambahkan, Polda Papua bersama Polresta Jayapura Kota akan menggelar semua personel pada malam tahun baru untuk melaksanakan kegiatan pengamanan. Baik itu patroli, ataupun kegiatan Kepolisian lainnya.

Sementara itu, malam tahun baru selalu identik dengan euforia kembang api ataupun perkumpulan orang orang di tempat tempat keramaian untuk merayakan malam pergantian tahun.

Di Kota Jayapura, tempat-tempat yang selalu dipadati warga saat pergantian tahun untuk melihat kembang api yakni Dok II, Jembatan Youtefa atau jembatan merah dan ring road.

Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, AKP. Langgeng Widodo menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan patroli gabungan terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan instansi lainnya, malam tahun baru nanti.

“Kalau tidak diizinkan untuk mereka berkumpul di titik titik tertentu, otomatis kami akan bubarkan, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 dan mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan,” kata Langgeng Widodo kepada Cenderawasih Pos, Rabu (29/12).

Dijelaskan Langgeng, titik-titik tertentu misalnya Jembatan Youtefa, ring road dan Dok II, sebenarnya sekalipun bukan malam tahun baru, lokasi Jembatan Merah dan ring road dilarang untuk masyarakat memarkirkan kendaraannya apalagi hingga berhenti.

“Apalagi  saat malam tahun baru dengan jumah yang banyak tetap dibubarkan. Jembatan merah bukan tempat untuk berkumpul. Itu untuk sarana angkutan umum melintas di situ,” tegasnya.

Lanjutnya menerangkan, jika ada orang-orang yang kedapatan mengonsumsi minuman keras (Miras) di tempat umum yang berpotensi menganggu Kamtibmas di lokasi tersebut, juga langsung dibubarkan.

Baca Juga :  Kaki Diamputasi Usai Tertembak, Keluarga Minta Pelaku Diproses Hukum

“Kami akan bubarkan bagi orang-orang yang Miras di tempat umum. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan,” terangnya.

Sementara itu, tinggal satu moment yang diwanti – wanti oleh aparat keamanan maupun tim Satgas Covid Kota Jayapura di Tahun 2021 ini.

Waktu pergantian tahun dianggap satu kegiatan yang patut disikapi lebih serius. Pertama untuk pihak kepolisian tentunya telah menandai bahwa aktivitas di malam pergantian tahun dipastikan akan tinggi terutama mobilisasi warga di jalan termasuk lahirnya kerumunan. Dua hal ini nampaknya tak bisa dihindari dan akan terjadi.

Lalu untuk tim Satgas Covid mewanti banyaknya kerumuman yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19. Untuk Kota Jayapura sendiri bisa saja mengatakan telah zero covid namun tidak sama dengan Kabupaten Jayapura  atau Kabupaten Keerom yang masih menyimpan pasien covid.

Terkait ini Kapolsek Abepura, AKP. Lintong Simanjuntak tak menampik jika malam pergantian tahun jadi moment yang  diantisipasi. “Untuk personel tidak masalah dan semua akan saling bahu membahu mengamankan malam pergantian tahun ini,” kata Lintong di ruang kerjanya, Rabu (29/12).

Yang perlu diantisipasi kata perwira tiga balok ini adalah euforia yang berlebihan disertai minuman keras  dan terjadilah penganiayaan maupun pengursakan. “Ini selalu terjadi, mabuk berlebihan dan merasa bebas karena pergantian tahun akhirnya berbuat seenaknya dan akhirnya terjadi penganiayaan atau bentuk kriminal lainnya seperti kecelakaan,” jelasnya.

Dari catatan Polsek Abepura tindak kriminal kemungkinan baru akan terjadi pada tanggal 1 Januari. “Ia ini yang kadang kami temui. Kalau tanggal 31 itu tidak seberapa tapi biasanya malah terjadi pada 1 Januari dimana orang yang mabuk – mabuk ini baru sadar dan efek mabuknya ini yang buat reseh,” tutup Lintong. (fia/ade/nat)

Kedapatan Mabuk Saat Malam Tahun Baru Akan Diamankan

JAYAPURA-Larangan dari Pemerintah Kota Jayapura untuk tidak merayakan malam tahun baru dengan pesta kembang api di Kota Jayapura rupanya sangat membantu kerja Kepolisian, dalam hal ini keamanan dan menekan penyebaran Covid-19.

Wali Kota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., sebelumnya menyampaikan, tidak ada perayaan malam tahun baru di Kota Jayapura.

Kendati tak ada perayaan pesta kembang api di malam tahun baru nanti, namun Polda Papua menerjunkan sebanyak 7 ribu personelnya di seluruh Polres jajaran yang ada di Papua.

Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Try Atmodjo Marawasianto menyampaikan, perihal malam tahun baru sudah ada edaran dari gubernur dan wali kota bahwa perayaan tahun baru ditiadakan, terkecuali ibadah. Oleh sebab itu, imbauan ini dianggap sangat membantu Polisi.

“Tidak perlu merayakan malam tahun baru secara berlebihan. Sebab tingkat kerawanan yang  muncul saat malam tahun baru itu adalah mabuk-mabukan dan konvoi,” terangnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (29/12).

Lanjut Atmodjo, jika nanti menemukan pengendara yang konvoi atau ugal-ugalan di jalan raya, akan diarahkan untuk kembali.

“Jika kedapatan ada yang mabuk-mabukkan akan kami amankan, sebagaimana beberapa hari ini anggota kami sedang gencar melaksanakan penertiban Miras,” tegasnya.

Dijelaskan, nantinya ada sebanyak 7 ribu personel Polri di seluruh Polres jajaran Polda Papua akan turunkan untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. Para personel ini akan ditempatkan di jalan-jalan dan titik tertentu dengan tujuan agar Papua tetap kondusif.

“Sebanyak 7 ribuan personel ini terlepas dari anggota yang terlibat dalam pos pengamanan Nataru. Kami tempatkan mereka di pusat keramaian atau tempat tempat yang menjadi  berkumpulnya masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, anggota juga akan melakukan patroli, melaksanakan penjagaan di tempat tempat rawan, tempat keramaian dan mengelar operasi Kepolisian.

Baca Juga :  Pemkab Tolikara Gelar Seminar Hidup Dibaharui jadi Pembawa Damai

Atmodjo melihat belum ada gangguan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat malam tahun baru nanti. Mengingat, saat ini masih dalam suasana Natal.

“Hingga saat ini belum ada upaya dari KKB untuk mengganggu keamanan di wilayah Papua, mengingat saat ini masih momen Natal dan mereka (KKB-red) juga menghargai moment Natal itu,” ungkapnya.

Ditambahkan, Polda Papua bersama Polresta Jayapura Kota akan menggelar semua personel pada malam tahun baru untuk melaksanakan kegiatan pengamanan. Baik itu patroli, ataupun kegiatan Kepolisian lainnya.

Sementara itu, malam tahun baru selalu identik dengan euforia kembang api ataupun perkumpulan orang orang di tempat tempat keramaian untuk merayakan malam pergantian tahun.

Di Kota Jayapura, tempat-tempat yang selalu dipadati warga saat pergantian tahun untuk melihat kembang api yakni Dok II, Jembatan Youtefa atau jembatan merah dan ring road.

Kabag Ops Polresta Jayapura Kota, AKP. Langgeng Widodo menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan patroli gabungan terdiri dari TNI-Polri, Satpol PP dan instansi lainnya, malam tahun baru nanti.

“Kalau tidak diizinkan untuk mereka berkumpul di titik titik tertentu, otomatis kami akan bubarkan, agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 dan mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan,” kata Langgeng Widodo kepada Cenderawasih Pos, Rabu (29/12).

Dijelaskan Langgeng, titik-titik tertentu misalnya Jembatan Youtefa, ring road dan Dok II, sebenarnya sekalipun bukan malam tahun baru, lokasi Jembatan Merah dan ring road dilarang untuk masyarakat memarkirkan kendaraannya apalagi hingga berhenti.

“Apalagi  saat malam tahun baru dengan jumah yang banyak tetap dibubarkan. Jembatan merah bukan tempat untuk berkumpul. Itu untuk sarana angkutan umum melintas di situ,” tegasnya.

Lanjutnya menerangkan, jika ada orang-orang yang kedapatan mengonsumsi minuman keras (Miras) di tempat umum yang berpotensi menganggu Kamtibmas di lokasi tersebut, juga langsung dibubarkan.

Baca Juga :  Mahasiswa Papua Titip Abu Untuk DPR RI

“Kami akan bubarkan bagi orang-orang yang Miras di tempat umum. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan,” terangnya.

Sementara itu, tinggal satu moment yang diwanti – wanti oleh aparat keamanan maupun tim Satgas Covid Kota Jayapura di Tahun 2021 ini.

Waktu pergantian tahun dianggap satu kegiatan yang patut disikapi lebih serius. Pertama untuk pihak kepolisian tentunya telah menandai bahwa aktivitas di malam pergantian tahun dipastikan akan tinggi terutama mobilisasi warga di jalan termasuk lahirnya kerumunan. Dua hal ini nampaknya tak bisa dihindari dan akan terjadi.

Lalu untuk tim Satgas Covid mewanti banyaknya kerumuman yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19. Untuk Kota Jayapura sendiri bisa saja mengatakan telah zero covid namun tidak sama dengan Kabupaten Jayapura  atau Kabupaten Keerom yang masih menyimpan pasien covid.

Terkait ini Kapolsek Abepura, AKP. Lintong Simanjuntak tak menampik jika malam pergantian tahun jadi moment yang  diantisipasi. “Untuk personel tidak masalah dan semua akan saling bahu membahu mengamankan malam pergantian tahun ini,” kata Lintong di ruang kerjanya, Rabu (29/12).

Yang perlu diantisipasi kata perwira tiga balok ini adalah euforia yang berlebihan disertai minuman keras  dan terjadilah penganiayaan maupun pengursakan. “Ini selalu terjadi, mabuk berlebihan dan merasa bebas karena pergantian tahun akhirnya berbuat seenaknya dan akhirnya terjadi penganiayaan atau bentuk kriminal lainnya seperti kecelakaan,” jelasnya.

Dari catatan Polsek Abepura tindak kriminal kemungkinan baru akan terjadi pada tanggal 1 Januari. “Ia ini yang kadang kami temui. Kalau tanggal 31 itu tidak seberapa tapi biasanya malah terjadi pada 1 Januari dimana orang yang mabuk – mabuk ini baru sadar dan efek mabuknya ini yang buat reseh,” tutup Lintong. (fia/ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya