Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Tak Hanya Minyak Tanah, Beli Solar juga Antre

Antrean  warga  Kampung Kuper, Distrik Semangga  pada Jumat (25/9)  untuk   mendapatkan minyak tanah, Selasa (29/9). ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE-Antreanpembelian  minyak  tanah di Merauke  hingga saat  ini  masih  terus   berlangsung. Bahkan   tidak hanya antrean minyak  tanah tersebut,  tapi juga antrean    mobil  truk  untuk mendapatkan bio solar   di SPBU. Bahkan antrean    truk   di   3 SPBU yang ada di Merauke  semakin  meningkat.   

   SBM Rayon  III Papua Pertamina  Risal Arsyad, mengaku  antrean  yang   terjadi di setiap  pangkalan  minyak tanah  tersebut akibat  adanya kepanikan masyarakat. Kepanikan   masyarakat  ini, lanjut dia, terus berlanjut,  sehingga  ketika ada pangkalan  yang  baru menerima  pasokan minyak  tanah langsung  diserbu warga dengan cara antre. Padahal masyarakat yang  antre tersebut, lanjut dia, sebenarnya  masih ada stok  di rumahnya. 

Baca Juga :  Persipura Cari Lawan Sepadan

  “Tapi karena  kepanikan  itu, maka dia  berusaha    untuk  mendapatkannya lagi,” jelasnya saat dihubungi Cenderawasih Pos lewat telpon selulernya. 

  Sementara    masyarakat yang memang  lagi  butuh minyak tanah  justru   tidak dapat. “Kalau  kami  lihat    penyaluran   di  pangkalan sudah sesuai. Hanya   karena terjadi kepanikan dan jika   ini terus berlangsung maka  antrean ini akan  terus berlanjut,’’ katanya. 

   Hanya saja dia tidak memungkiri  jika ada yang menjual minyak tanah lewat media sosial  dengan harga sampai  Rp 10. 000  perliter.  “Kami  minta kerja sama  dari masyarakat. Kalau  ada yang jual seperti  itu maka  segera laporkan  kepada kami atau  langsung  ke  pihak kepolisian, “ pintanya. 

  Risal  Arsyad  membantah jika  kelangkaan  minyak tanah yang terjadi ini   karena  adanya rencana  pertamina mengganti  ke gas elpiji. “Sudah beberapa kali saya sampaikan    bahwa belum ada rencana pergantian.  Kita   salurkan minyak tanah   tetap normal rata-rata  940 Kl  setiap bulannya. Bahkan   di bulan  September ini  kita tambah  40 Kl  untuk mengurangi  terjadinya antrean tersebut,”  jelasnya. 

Baca Juga :  Sindikat Pemalsu Dokumen PCR Kembali Dibekuk

   Sementara  terkait dengan   antrean  truk  untuk mendapatkan Bio Solar,  Risal Arsyad menjelaskan  bahwa  produk  yang disediakan di  SPBU bukan  hanya  Bio Solar  tapi ada produk lainnya  seperti Pertamax,  Pertalite dan Dexalite. “Sebenarnya tidak perlu antre untuk mendapatkan Bio Solar. Karena ada   produk lainnya seperti Dexalite,’’ katanya.  (ulo/tri) 

Antrean  warga  Kampung Kuper, Distrik Semangga  pada Jumat (25/9)  untuk   mendapatkan minyak tanah, Selasa (29/9). ( FOTO: Sulo/Cepos)

MERAUKE-Antreanpembelian  minyak  tanah di Merauke  hingga saat  ini  masih  terus   berlangsung. Bahkan   tidak hanya antrean minyak  tanah tersebut,  tapi juga antrean    mobil  truk  untuk mendapatkan bio solar   di SPBU. Bahkan antrean    truk   di   3 SPBU yang ada di Merauke  semakin  meningkat.   

   SBM Rayon  III Papua Pertamina  Risal Arsyad, mengaku  antrean  yang   terjadi di setiap  pangkalan  minyak tanah  tersebut akibat  adanya kepanikan masyarakat. Kepanikan   masyarakat  ini, lanjut dia, terus berlanjut,  sehingga  ketika ada pangkalan  yang  baru menerima  pasokan minyak  tanah langsung  diserbu warga dengan cara antre. Padahal masyarakat yang  antre tersebut, lanjut dia, sebenarnya  masih ada stok  di rumahnya. 

Baca Juga :  Putusan Maksimal Harus Jadi Rujukan Untuk Pelaku Sipil

  “Tapi karena  kepanikan  itu, maka dia  berusaha    untuk  mendapatkannya lagi,” jelasnya saat dihubungi Cenderawasih Pos lewat telpon selulernya. 

  Sementara    masyarakat yang memang  lagi  butuh minyak tanah  justru   tidak dapat. “Kalau  kami  lihat    penyaluran   di  pangkalan sudah sesuai. Hanya   karena terjadi kepanikan dan jika   ini terus berlangsung maka  antrean ini akan  terus berlanjut,’’ katanya. 

   Hanya saja dia tidak memungkiri  jika ada yang menjual minyak tanah lewat media sosial  dengan harga sampai  Rp 10. 000  perliter.  “Kami  minta kerja sama  dari masyarakat. Kalau  ada yang jual seperti  itu maka  segera laporkan  kepada kami atau  langsung  ke  pihak kepolisian, “ pintanya. 

  Risal  Arsyad  membantah jika  kelangkaan  minyak tanah yang terjadi ini   karena  adanya rencana  pertamina mengganti  ke gas elpiji. “Sudah beberapa kali saya sampaikan    bahwa belum ada rencana pergantian.  Kita   salurkan minyak tanah   tetap normal rata-rata  940 Kl  setiap bulannya. Bahkan   di bulan  September ini  kita tambah  40 Kl  untuk mengurangi  terjadinya antrean tersebut,”  jelasnya. 

Baca Juga :  12 Hari Ops Lilin Libatkan 3.160 Personel

   Sementara  terkait dengan   antrean  truk  untuk mendapatkan Bio Solar,  Risal Arsyad menjelaskan  bahwa  produk  yang disediakan di  SPBU bukan  hanya  Bio Solar  tapi ada produk lainnya  seperti Pertamax,  Pertalite dan Dexalite. “Sebenarnya tidak perlu antre untuk mendapatkan Bio Solar. Karena ada   produk lainnya seperti Dexalite,’’ katanya.  (ulo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya