Friday, April 26, 2024
25.7 C
Jayapura

Tiga Kali Kebakaran, Warga Patut Waspada

Warga menyaksikan dari dekat kondisi bangunan atau tempat usaha di Kali Acay yang terbakar Senin (29/3) dini hari kemarin. Hingga kini pihak kepolisian masih menunggu laporan resmi dari pihak korban dan Polisi mengimbau warga untuk lebih waspada dengan beberapa rentetan kasus kebakaran. ( FOTO: Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Kurang lebih satu minggu terakhir sebanyak tiga kasus kebakaran sudah terjadi di wilayah Distrik Abepura yang menjadi wilayah hukum Kepolisian Sektor Abepura. 

Dari tiga kasus ini belum satupun yang terungkap apa penyebabnya. Pihak kepolisian masih menduga ini terjadi karena arus pendek listrik. Meski demikian warga diminta lebih waspada dan tidak lalai dalam penggunaan listrik ataupun api. Tiga kejadian kebakaran dengan kurun waktu belum sebulan ini pertama terjadi pada 23 Maret di Mega Futsal Abepura. Di sini tercatat ada enam lapak jualan yang terbakar. 

 Lalu pada 27 Maret di Abepantai yang disebut ada dua rumah semi permanen yang ludes terbakar. Untuk kasus Abe Pantai sendiri diduga akibat cas handphone yang meledak saat dilakukan pengecasan. Terakhir di Kali Acay, Senin (29/3) dini hari kemarin. 

Terkait ini Kapolsek Abepura, AKP Clift Gerald Duwith melalui Kanit Reskrim, Ipda Nunut Rivaldo Simanjuntak S., Tr.K menyampaikan bahwa pihaknya belum memastikan apa penyebab kebakaran di tiga lokasi berbeda ini. Namun ia meminta pemilik rumah atau tempat usaha bisa lebih waspada. 

Baca Juga :  Jangan Salahgunakan Kesempatan yang Dipercayakan

 “Kami masih selidiki apa penyebabnya, apakah ada unsur kesengajaan atau seperti apa. Dugaan sementara penyebabnya arus pendek listrik meski ini perlu tes labfor dulu,” kata Nunut di ruang kerjanya, Senin (29/3). 

Selain itu penyidik kata Nunut bekerja berdasar laporan Polisi dan dari tiga kebakaran ini baru dua yang membuat laporan Polisi yaitu kasus di Abe Pantai dan Mega Futsal. Sedangkan di Kali Acay hingga siang kemarin belum ada laporan Polisi. 

Untuk kebakaran di Kali Acay ia menyebut ada empat unit rumah  yang juga dijadikan tempat usaha. Ada kamar kos, penjual tempe, salon, penjual galon dan rumah tinggal. 

 “Begitu juga nilai kerugiannya belum bisa kami perkirakan karena  korban kebakaran  belum ada yang melapor,” jelasnya. 

Dikatakan membuat laporan kebakaran pasca kejadian menjadi penting karena akan ada banyak surat – surat yang harus dibuat baru dan semua harus berdasar laporan polisi. Jika masyarakat atau korban tak mau ambil pusing maka pembuatan surat – surat bisa saja tidak ditindaklanjuti. “Saya dengar yang pabrik tempe ini sedang mengurus asuransi atau klaim dari kejadian kebakaran. Nah tanpa laporan polisi saya pikir pihak asuransi juga tidak akan menindaklanjuti. Harus ada dasar kejadiannya dulu jadi jangan menganggap laporan polisi tidak penting,” bebernya. 

Baca Juga :  Empat Poin dari Kalimantan

 “Untuk Mega Futsal baru tadi dibuatkan laporan Polisinya. Ibu Melani yang langsung melapor sedangkan di Abe Pantai juga baru dilaporkan dengan korban Yohan,” jelas Nunut. Pihaknya sendiri baru mengambil keterangan dari 5 saksi namun keterangan yang dikumpulkan masih berbeda – beda. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos ada yang  melihat api awalnya muncul dekat tandon air,  karena ada mesin sanyo, ada juga yang menyebut melihat api muncul pertama dari belakang pabrik tempe sehingga keterangan – keterangan ini penyidik masih mendalami. 

Sementara Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi kejadian kebakaran di Kali Acay akses jalan di pinggir kali ini sementara ditutup dan bangunan yang terbakar sudah di police line. Beberapa orang pemilik bangunan juga nampak mencari barang di tengah puing – puing yang masih bisa digunakan. (ade/nat)

Warga menyaksikan dari dekat kondisi bangunan atau tempat usaha di Kali Acay yang terbakar Senin (29/3) dini hari kemarin. Hingga kini pihak kepolisian masih menunggu laporan resmi dari pihak korban dan Polisi mengimbau warga untuk lebih waspada dengan beberapa rentetan kasus kebakaran. ( FOTO: Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Kurang lebih satu minggu terakhir sebanyak tiga kasus kebakaran sudah terjadi di wilayah Distrik Abepura yang menjadi wilayah hukum Kepolisian Sektor Abepura. 

Dari tiga kasus ini belum satupun yang terungkap apa penyebabnya. Pihak kepolisian masih menduga ini terjadi karena arus pendek listrik. Meski demikian warga diminta lebih waspada dan tidak lalai dalam penggunaan listrik ataupun api. Tiga kejadian kebakaran dengan kurun waktu belum sebulan ini pertama terjadi pada 23 Maret di Mega Futsal Abepura. Di sini tercatat ada enam lapak jualan yang terbakar. 

 Lalu pada 27 Maret di Abepantai yang disebut ada dua rumah semi permanen yang ludes terbakar. Untuk kasus Abe Pantai sendiri diduga akibat cas handphone yang meledak saat dilakukan pengecasan. Terakhir di Kali Acay, Senin (29/3) dini hari kemarin. 

Terkait ini Kapolsek Abepura, AKP Clift Gerald Duwith melalui Kanit Reskrim, Ipda Nunut Rivaldo Simanjuntak S., Tr.K menyampaikan bahwa pihaknya belum memastikan apa penyebab kebakaran di tiga lokasi berbeda ini. Namun ia meminta pemilik rumah atau tempat usaha bisa lebih waspada. 

Baca Juga :  Jika Tak Kunjung Dibayar, Pemilik Ulayat Ancam Palang Permanen

 “Kami masih selidiki apa penyebabnya, apakah ada unsur kesengajaan atau seperti apa. Dugaan sementara penyebabnya arus pendek listrik meski ini perlu tes labfor dulu,” kata Nunut di ruang kerjanya, Senin (29/3). 

Selain itu penyidik kata Nunut bekerja berdasar laporan Polisi dan dari tiga kebakaran ini baru dua yang membuat laporan Polisi yaitu kasus di Abe Pantai dan Mega Futsal. Sedangkan di Kali Acay hingga siang kemarin belum ada laporan Polisi. 

Untuk kebakaran di Kali Acay ia menyebut ada empat unit rumah  yang juga dijadikan tempat usaha. Ada kamar kos, penjual tempe, salon, penjual galon dan rumah tinggal. 

 “Begitu juga nilai kerugiannya belum bisa kami perkirakan karena  korban kebakaran  belum ada yang melapor,” jelasnya. 

Dikatakan membuat laporan kebakaran pasca kejadian menjadi penting karena akan ada banyak surat – surat yang harus dibuat baru dan semua harus berdasar laporan polisi. Jika masyarakat atau korban tak mau ambil pusing maka pembuatan surat – surat bisa saja tidak ditindaklanjuti. “Saya dengar yang pabrik tempe ini sedang mengurus asuransi atau klaim dari kejadian kebakaran. Nah tanpa laporan polisi saya pikir pihak asuransi juga tidak akan menindaklanjuti. Harus ada dasar kejadiannya dulu jadi jangan menganggap laporan polisi tidak penting,” bebernya. 

Baca Juga :  Sangat Disayangkan, Satu-satunya Dokter Paru Tewas di Tangan Cleaning Service

 “Untuk Mega Futsal baru tadi dibuatkan laporan Polisinya. Ibu Melani yang langsung melapor sedangkan di Abe Pantai juga baru dilaporkan dengan korban Yohan,” jelas Nunut. Pihaknya sendiri baru mengambil keterangan dari 5 saksi namun keterangan yang dikumpulkan masih berbeda – beda. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos ada yang  melihat api awalnya muncul dekat tandon air,  karena ada mesin sanyo, ada juga yang menyebut melihat api muncul pertama dari belakang pabrik tempe sehingga keterangan – keterangan ini penyidik masih mendalami. 

Sementara Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi kejadian kebakaran di Kali Acay akses jalan di pinggir kali ini sementara ditutup dan bangunan yang terbakar sudah di police line. Beberapa orang pemilik bangunan juga nampak mencari barang di tengah puing – puing yang masih bisa digunakan. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya