Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Ikon Kota Rusa Patah dan Roboh

Tugu Libra 969 yang patah dan roboh Jumat (29/1) sekitar pukul 11.30 WIT. Robohnya Tugu Libra 969 ini menjadi tontonan masyarakat. Beberapa jam setelah kejadian, tempat ini dibersihkan menggunakan alat berat. ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Tugu Lingkaran Brawijaya (Libra) 696 yang sekira 8 tahun terakhir menjadi  salah satu ikon  Kabupaten Merauke patah dan roboh pada bagian atas  dari tugu tersebut, Jumat  (29/1) sekira pukul 11.30 WIT.  Tidak  ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya ikon kota yang berjuluk kota rusa tersebut. 

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si  dan Kapolres Merauke, AKBP. Ir.  Untung Sangaji, MH, tiba   di Tugu Libra 969 beberapa saat kemudian  setelah kejadian tersebut. 

Rudi Heri Setiawan, salah seorang penjaga Toko Damai Jaya yang melihat kejadian tersebut mengungkapkan, saat itu dirinya sedang berada di luar toko  membersihkan  sebagian jualan. Saat sedang membersihkan terdengar bunyi patahan dari Tugu  Libra dimana kemudian bagian atas tersebut miring ke bagian  timur.  Tak lama kemudian patah dan roboh. “Kejadiannya saat mau hujan disertai angin kencang,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin. 

Baca Juga :  Biaya Rawat 11 Venue Bekas PON Rp 37 Miliar Per Tahun

Untungnya saat roboh, tidak ada warga yang tertimpa karena bagian tugu yang patah dan roboh yaitu angka 696 jatuh ke kolam. “Terlihat air muncrat ke atas saat bagian angka 696 jatuh ke dalam kolam,” jelasnya. 

Saat bagian angka 696 tersebut terjatuh, Rudi ada pengendara motor yang melintas. Beruntung bagian yang roboh tersebut tidak jatuh ke badan jalan. “Kalau   sampai ke jalan mungkin pengendaranya kena,” ucapnya. 

Sementara  itu, masyarakat yang melihat  tugu  yang roboh tersebut menduga robohnya bagian angka 696 karena besi siku  yang digunakan tipis dan kecil. Tidak sebanding dengan beban  angka 696 yang ada di tugu itu. 

Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan bahwa  tugu Libra tersebut patah dan roboh akibat masalah alam. “Sekarang  ini  seluruh Indonesia sedang mengalami musibah entah itu gunung merapi, banjir,  gempa dan kecelakaan-kecelakaan lainnya. Meski ini kita juga alami tapi puji Tuhan tidak ada korban,” terangnya.  

Baca Juga :  Seorang Anggota SAR Tewas Usai Terjatuh dari Tower

Bupati Frederikus Gebze mengaku belum mengetahui secara pasti berapa kerugian akibat robohnya bagian angka 696 di tugu Libra ini. “Nanti ada unsur teknis yang akan menilai. Tapi yang akan kita lakukan dulu adalah melakukan pembersihan,” tambahnya.

Sementara itu Kapolres Merauke, AKBP. Ir.  Untung Sangaji, MH.,mengatakan akan segera melakukan pembersihan  sehingga tidak menjadi tontonan warga dan tidak menghambat lalu lintas.  Polres Merauke menurut untung Sangaji juga akan mengusut perencanaan pembangunan tugu ii sehingga roboh. (ulo/nat)   

Tugu Libra 969 yang patah dan roboh Jumat (29/1) sekitar pukul 11.30 WIT. Robohnya Tugu Libra 969 ini menjadi tontonan masyarakat. Beberapa jam setelah kejadian, tempat ini dibersihkan menggunakan alat berat. ( FOTO: Sulo/Cepos )

MERAUKE-Tugu Lingkaran Brawijaya (Libra) 696 yang sekira 8 tahun terakhir menjadi  salah satu ikon  Kabupaten Merauke patah dan roboh pada bagian atas  dari tugu tersebut, Jumat  (29/1) sekira pukul 11.30 WIT.  Tidak  ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya ikon kota yang berjuluk kota rusa tersebut. 

Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si  dan Kapolres Merauke, AKBP. Ir.  Untung Sangaji, MH, tiba   di Tugu Libra 969 beberapa saat kemudian  setelah kejadian tersebut. 

Rudi Heri Setiawan, salah seorang penjaga Toko Damai Jaya yang melihat kejadian tersebut mengungkapkan, saat itu dirinya sedang berada di luar toko  membersihkan  sebagian jualan. Saat sedang membersihkan terdengar bunyi patahan dari Tugu  Libra dimana kemudian bagian atas tersebut miring ke bagian  timur.  Tak lama kemudian patah dan roboh. “Kejadiannya saat mau hujan disertai angin kencang,” ungkapnya kepada wartawan, kemarin. 

Baca Juga :  Aparat Mulai Mendekati Gome

Untungnya saat roboh, tidak ada warga yang tertimpa karena bagian tugu yang patah dan roboh yaitu angka 696 jatuh ke kolam. “Terlihat air muncrat ke atas saat bagian angka 696 jatuh ke dalam kolam,” jelasnya. 

Saat bagian angka 696 tersebut terjatuh, Rudi ada pengendara motor yang melintas. Beruntung bagian yang roboh tersebut tidak jatuh ke badan jalan. “Kalau   sampai ke jalan mungkin pengendaranya kena,” ucapnya. 

Sementara  itu, masyarakat yang melihat  tugu  yang roboh tersebut menduga robohnya bagian angka 696 karena besi siku  yang digunakan tipis dan kecil. Tidak sebanding dengan beban  angka 696 yang ada di tugu itu. 

Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan bahwa  tugu Libra tersebut patah dan roboh akibat masalah alam. “Sekarang  ini  seluruh Indonesia sedang mengalami musibah entah itu gunung merapi, banjir,  gempa dan kecelakaan-kecelakaan lainnya. Meski ini kita juga alami tapi puji Tuhan tidak ada korban,” terangnya.  

Baca Juga :  Dilumpuhkan Karena Mengancam

Bupati Frederikus Gebze mengaku belum mengetahui secara pasti berapa kerugian akibat robohnya bagian angka 696 di tugu Libra ini. “Nanti ada unsur teknis yang akan menilai. Tapi yang akan kita lakukan dulu adalah melakukan pembersihan,” tambahnya.

Sementara itu Kapolres Merauke, AKBP. Ir.  Untung Sangaji, MH.,mengatakan akan segera melakukan pembersihan  sehingga tidak menjadi tontonan warga dan tidak menghambat lalu lintas.  Polres Merauke menurut untung Sangaji juga akan mengusut perencanaan pembangunan tugu ii sehingga roboh. (ulo/nat)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya