Tuesday, October 14, 2025
23.7 C
Jayapura

Sorong Mencekam

“Kekacauan ini mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan pelayanan kesehatan. Ini harus dihentikan,” ujarnya.

Meski terjadi kerusuhan, aktivitas pemerintahan di kantor Gubernur tetap berlangsung normal. Gubernur memastikan bahwa roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasa.

Pihak kepolisian sendiri tengah mengambil langkah strategis dalam upaya meredam situasi dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik aksi brutal tersebut. Aksi brutal ini berawal dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Sorong memindahkan empat tahanan politik kasus dugaan makar yang merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makassar.

Keempat tahanan tersebut diketahui berinisial AAG, NM, MS, dan PR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar terkait aktivitas NFRPB. Hingga saat ini situasi dan kondisi Kota Sorong sudah berangsur baik. Kendatipun demikian tim gabungan TNI/Polri masih terus berjaga di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi adanya gangguan susulan.

Baca Juga :  Mafia Tanah di Jayapura Bukan Isapan Jempol

Kepala Suku Kepulauan Yapen Barat Utara di Sorong Raya, Yakonias Kendi, meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sorong bersama tokoh adat untuk duduk bersama dan mencari solusi konkret atas konflik yang terjadi di wilayah itu.

“Situasi panas yang kini melanda Kota Sorong merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya dan harus disikapi secara bijak melalui dialog terbuka,” jelas Yakonias di Sorong, Rabu.

Ia mendesak adanya keterlibatan aktif dari aparat keamanan, kejaksaan, pengadilan negeri Sorong, dan Pemerintah Kota Sorong, serta seluruh kepala suku dalam penyelesaian konflik. “Cara terbaik adalah duduk bersama kepala suku untuk menyelesaikan masalah ini secara bermartabat,” katanya.

“Kekacauan ini mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan, bahkan pelayanan kesehatan. Ini harus dihentikan,” ujarnya.

Meski terjadi kerusuhan, aktivitas pemerintahan di kantor Gubernur tetap berlangsung normal. Gubernur memastikan bahwa roda pemerintahan tetap berjalan seperti biasa.

Pihak kepolisian sendiri tengah mengambil langkah strategis dalam upaya meredam situasi dan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku di balik aksi brutal tersebut. Aksi brutal ini berawal dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Sorong memindahkan empat tahanan politik kasus dugaan makar yang merupakan anggota Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB) ke Makassar.

Keempat tahanan tersebut diketahui berinisial AAG, NM, MS, dan PR, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan makar terkait aktivitas NFRPB. Hingga saat ini situasi dan kondisi Kota Sorong sudah berangsur baik. Kendatipun demikian tim gabungan TNI/Polri masih terus berjaga di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi adanya gangguan susulan.

Baca Juga :  Jangan Ada Lagi Korban Tenggelam di Pantai!

Kepala Suku Kepulauan Yapen Barat Utara di Sorong Raya, Yakonias Kendi, meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sorong bersama tokoh adat untuk duduk bersama dan mencari solusi konkret atas konflik yang terjadi di wilayah itu.

“Situasi panas yang kini melanda Kota Sorong merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya dan harus disikapi secara bijak melalui dialog terbuka,” jelas Yakonias di Sorong, Rabu.

Ia mendesak adanya keterlibatan aktif dari aparat keamanan, kejaksaan, pengadilan negeri Sorong, dan Pemerintah Kota Sorong, serta seluruh kepala suku dalam penyelesaian konflik. “Cara terbaik adalah duduk bersama kepala suku untuk menyelesaikan masalah ini secara bermartabat,” katanya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya