Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Festival Budaya Keerom Tahun 2022  Semarak dan Meriah

KEEROM-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S. Hut MUP melakukan peniupan Yi untuk menandai pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022. FBK kali ini berlangsung 3 hari 22-24 November lalu di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya.

FBK VII kali ini menampilkan beragam atraksi adat dan budaya suku asli di Keerom, diantaranya tarian adat tarian adat Dewa, Tarian Mambruk dari Ampas, tarian kreasi kolosal, pentas budaya lokal dan non lokal serta tarian kolaborasi dan tari kreasi dan lain-lain. Selain itu kegiatan FBK juga menggelar pameran stand UMKM Keerom terutama yang bergerak di ekonomi krastif di Kab. Keerom.

Turut hadir pada acara pembukaan FBK, diantaranya Dwi Marhen Yono (Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf), Irjen Pol Ramdani (Wakapolda Papua), Benhur T. Mano (Staf ahli kemensos RI). Selain itu dari Forkompinda Keerom, ada Wahfir Kosasih (Wakil Bupati Keerom), AKBP. Christian Aer (Kapolres Keerom), Alex Sinuraya (Kajari Jayapura), Trisiswanda Indra (Sekda Keerom) dan tamu undangan lainnya.

“Budaya merupakan bagian yang terpisahkan bagi masyarakat, berbangsa dan bernegara, karena kekayaan seni dan budaya adalah bagian dari kekayaan intelektual kita. Untuk kesempatan ini kita tampilkan seluruh adat budaya di penjuru negeri ada baik dari masy pribumi dan non pribumi,”ujarnya Bupati Gusbager.

Baca Juga :  Diduga Terjadi Bentuk Pelanggaran HAM

Ia menambahkan bahwa keberagaman budaya adalah hal yang patust disyukuri. “Dengan momentum ini masyarakat dari beragam tempat dan budaya bertemu, bercengkarama, saling kenal, untuk adanya terjadi sosialisasi, diatas itu semua kita ingin ada pembinaan anggar seni budaya, pentas ini akan jadi triger sanggar seni hasilkan ekonomi bagi komunitasnya,”lanjutnya.

  Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, SSTP, bahwa sesuai rencana pemerintah, ia mengemukakan bahwa tahun depan diperkirakan terjadi resesi global maka pemerintah mentargekan 1,4 wisatawan bergerak di Indonesia.

“Jika setiap wisatawan ini mengeluarkan uang Rp 1 juta/orang maka ada 1.400 Miliar dari wisatawan. Pertanyaannya Keerom akan dapat berapa. PR-nya adalah bagaimana Bupati dan jajaran bisa melaksanalan iven-iven yang mengundang orang untuk datang ke Keerom. Tadi saya sarankan agar untuk kegiatan-kegiatan ini lebih melibatkan banyak orang dan membuat iven yang memadukan unsur culture, sports dan tourism,”pesannya.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Rasdi Siswoyo dalam laporannya, mengemukakan bahwa tema kegiatan FBK kali ini adalaah Mengangkat Harkat dan Martabat Budaya Masyarakat Perbatasan RI-PNG.

Sedangkan dalam penutupan FBK pada 24 November, Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, yang diwakili oleh Sekda Keerom, Trisiswanda Indra N, SPt, memimpin acara penutupan. Hadir juga Edi Buntan (asisten II Setda), Kanesius Kango (Waket I DPRD Keerom), AKBP. Christian Aer, SH, SIK (Kapolres Keerom) dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga :  Empat Kabupaten di Papua Lakukan Pemilu Susulan

Pada acara penutupan, para peserta, stand UMKM dan masyarakat pengunjung pun mendapatkan hadiah. Untuk peserta mendapatkan uang pembinaan masing-masing sanggar sebesar Rp. 10 juta, sedangkan stand UMKM dan pengunjung mendapatkan hadiah undian dan hadiah langsung untuk stand-stand terbaik.

Sekda Keerom disela-sela acara penutupan, kepada wartawan mengemukakan rasa syukur karena kegiatan FBK yang digelar selama 3 hari bisa berjalan dengan baik dan lancar.

“Atas terlaksananya FBK ini dengan baik, Bupati menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh sanggar tari masyarakat adat Keerom dan Nusantara serta seluruh pihak yang terlibat pada acara ini,”ujarnya.

Sementara itu, Waket I DPRD Keerom, Kanesius Kango, S.Sos juga menyampaikan apresiasi atas terlaksananya FBK VII dengan sukses.

“Kami dari DPRD sangat mengapresiasi kegiatan FBK tahun ini yang terlaksana dengan baik. Diharapkan kedepan acara ini digelar dengan semarak dan dikemasi lebih baik lagi, kami dari DPRD tentunya akan sangat mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya seperti ini,”Pungkasnya.(Humas/gin)

KEEROM-Bupati Keerom, Piter Gusbager, S. Hut MUP melakukan peniupan Yi untuk menandai pembukaan Festival Budaya Keerom atau FBK VII Tahun 2022. FBK kali ini berlangsung 3 hari 22-24 November lalu di Lapangan Bola Asyaman dan diisi dengan beragam kegiatan seni budaya.

FBK VII kali ini menampilkan beragam atraksi adat dan budaya suku asli di Keerom, diantaranya tarian adat tarian adat Dewa, Tarian Mambruk dari Ampas, tarian kreasi kolosal, pentas budaya lokal dan non lokal serta tarian kolaborasi dan tari kreasi dan lain-lain. Selain itu kegiatan FBK juga menggelar pameran stand UMKM Keerom terutama yang bergerak di ekonomi krastif di Kab. Keerom.

Turut hadir pada acara pembukaan FBK, diantaranya Dwi Marhen Yono (Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf), Irjen Pol Ramdani (Wakapolda Papua), Benhur T. Mano (Staf ahli kemensos RI). Selain itu dari Forkompinda Keerom, ada Wahfir Kosasih (Wakil Bupati Keerom), AKBP. Christian Aer (Kapolres Keerom), Alex Sinuraya (Kajari Jayapura), Trisiswanda Indra (Sekda Keerom) dan tamu undangan lainnya.

“Budaya merupakan bagian yang terpisahkan bagi masyarakat, berbangsa dan bernegara, karena kekayaan seni dan budaya adalah bagian dari kekayaan intelektual kita. Untuk kesempatan ini kita tampilkan seluruh adat budaya di penjuru negeri ada baik dari masy pribumi dan non pribumi,”ujarnya Bupati Gusbager.

Baca Juga :  Diduga Terjadi Bentuk Pelanggaran HAM

Ia menambahkan bahwa keberagaman budaya adalah hal yang patust disyukuri. “Dengan momentum ini masyarakat dari beragam tempat dan budaya bertemu, bercengkarama, saling kenal, untuk adanya terjadi sosialisasi, diatas itu semua kita ingin ada pembinaan anggar seni budaya, pentas ini akan jadi triger sanggar seni hasilkan ekonomi bagi komunitasnya,”lanjutnya.

  Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, SSTP, bahwa sesuai rencana pemerintah, ia mengemukakan bahwa tahun depan diperkirakan terjadi resesi global maka pemerintah mentargekan 1,4 wisatawan bergerak di Indonesia.

“Jika setiap wisatawan ini mengeluarkan uang Rp 1 juta/orang maka ada 1.400 Miliar dari wisatawan. Pertanyaannya Keerom akan dapat berapa. PR-nya adalah bagaimana Bupati dan jajaran bisa melaksanalan iven-iven yang mengundang orang untuk datang ke Keerom. Tadi saya sarankan agar untuk kegiatan-kegiatan ini lebih melibatkan banyak orang dan membuat iven yang memadukan unsur culture, sports dan tourism,”pesannya.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Rasdi Siswoyo dalam laporannya, mengemukakan bahwa tema kegiatan FBK kali ini adalaah Mengangkat Harkat dan Martabat Budaya Masyarakat Perbatasan RI-PNG.

Sedangkan dalam penutupan FBK pada 24 November, Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, yang diwakili oleh Sekda Keerom, Trisiswanda Indra N, SPt, memimpin acara penutupan. Hadir juga Edi Buntan (asisten II Setda), Kanesius Kango (Waket I DPRD Keerom), AKBP. Christian Aer, SH, SIK (Kapolres Keerom) dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga :  Tidak Lama Lagi Provinsi Papua Pegunungan Tengah Akan Disahkan

Pada acara penutupan, para peserta, stand UMKM dan masyarakat pengunjung pun mendapatkan hadiah. Untuk peserta mendapatkan uang pembinaan masing-masing sanggar sebesar Rp. 10 juta, sedangkan stand UMKM dan pengunjung mendapatkan hadiah undian dan hadiah langsung untuk stand-stand terbaik.

Sekda Keerom disela-sela acara penutupan, kepada wartawan mengemukakan rasa syukur karena kegiatan FBK yang digelar selama 3 hari bisa berjalan dengan baik dan lancar.

“Atas terlaksananya FBK ini dengan baik, Bupati menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh sanggar tari masyarakat adat Keerom dan Nusantara serta seluruh pihak yang terlibat pada acara ini,”ujarnya.

Sementara itu, Waket I DPRD Keerom, Kanesius Kango, S.Sos juga menyampaikan apresiasi atas terlaksananya FBK VII dengan sukses.

“Kami dari DPRD sangat mengapresiasi kegiatan FBK tahun ini yang terlaksana dengan baik. Diharapkan kedepan acara ini digelar dengan semarak dan dikemasi lebih baik lagi, kami dari DPRD tentunya akan sangat mendukung kegiatan-kegiatan pelestarian budaya seperti ini,”Pungkasnya.(Humas/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya