Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Penimbunan BBM di Sentani Disinyalir Telah Berjalan Tahunan

JAYAPURA  Aktifitas penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) disinyalir hingga kini masih  beroperasi di wilayah hukum  Polres Jayapura. Ini membuat  warga mengeluh karena kesulitan mendapat BBM. Sementara ada beberapa mobil yang diduga dimodifikasi disebut – sebut sebagai biang karena mengisi dengan volume lebih banyak kemudian menyalurkan ke titik yang sudah ditentukan. Pengisiannya dilakukan  di SPBU Hawai, Sentani dan telah berlangsung sejak tahun 2023 lalu,

“Sebelumnya titik penimbunannya dilakukan di Hawai di belakang Basarnas namun sempat terbakar dan termonitor kemudian mereka pindah ke Jalan Pasir,” kata sumber Cenderawasih Pos melalui ponselnya belum lama ini.

  Ia menceritakan bahwa penimbunan ini menggunakan kendaraan khusus dan biasa aktifitas tersebut dikenal dengan istilah “tap”. 

Baca Juga :  Lantas Goes to School Ingatkan Pelajar Soal Safety Ridding

“Kami cek di SPBU katanya tadi ada pickup yang tidak dikenal. Tapi kami bilang kenapa mereka lancar dan dijawab oleh SPBU bahwa mereka tidak tahu. Kami curiga petugas SPBU sudah dibayar untuk melayani eksklusif,” beber sumber tersebut.

Iapun menyampaikan data lain bahwa kebanyakan BBM yang ditimbun dan diberi dengan cara memodifikasi tangki ini akan dibawa ke Senggi, Kabupaten Jayapura yang merupakan lokasi tambang illegal sedangkan untuk wilayah pegunungan disebutkan biasanya dibawa oleh mobil lajuran. Sumber Cepos tersebut menyampaikan bahwa biasanya aktifitas “kencing” itu ramai dilakukan sore hari. “Biasa setiap sore ramai juga,” bebernya.

JAYAPURA  Aktifitas penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) disinyalir hingga kini masih  beroperasi di wilayah hukum  Polres Jayapura. Ini membuat  warga mengeluh karena kesulitan mendapat BBM. Sementara ada beberapa mobil yang diduga dimodifikasi disebut – sebut sebagai biang karena mengisi dengan volume lebih banyak kemudian menyalurkan ke titik yang sudah ditentukan. Pengisiannya dilakukan  di SPBU Hawai, Sentani dan telah berlangsung sejak tahun 2023 lalu,

“Sebelumnya titik penimbunannya dilakukan di Hawai di belakang Basarnas namun sempat terbakar dan termonitor kemudian mereka pindah ke Jalan Pasir,” kata sumber Cenderawasih Pos melalui ponselnya belum lama ini.

  Ia menceritakan bahwa penimbunan ini menggunakan kendaraan khusus dan biasa aktifitas tersebut dikenal dengan istilah “tap”. 

Baca Juga :  Empat Jadi Tersangka, Pelaku Lain Masih Diburu

“Kami cek di SPBU katanya tadi ada pickup yang tidak dikenal. Tapi kami bilang kenapa mereka lancar dan dijawab oleh SPBU bahwa mereka tidak tahu. Kami curiga petugas SPBU sudah dibayar untuk melayani eksklusif,” beber sumber tersebut.

Iapun menyampaikan data lain bahwa kebanyakan BBM yang ditimbun dan diberi dengan cara memodifikasi tangki ini akan dibawa ke Senggi, Kabupaten Jayapura yang merupakan lokasi tambang illegal sedangkan untuk wilayah pegunungan disebutkan biasanya dibawa oleh mobil lajuran. Sumber Cepos tersebut menyampaikan bahwa biasanya aktifitas “kencing” itu ramai dilakukan sore hari. “Biasa setiap sore ramai juga,” bebernya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya