Wednesday, November 13, 2024
26.7 C
Jayapura

Di Mimika Tiga Pendulang Tewas Usai Terseret Arus Sungai

Sementara itu, terkait dengan lokasi kejadian, Stefanus mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan objek vital nasional yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh siapapun tanpa izin.  Namun, masyarakat sering lalu-lalang untuk beraktivitas di wilayah tersebut tanpa mempertimbangkan keselamatan.  Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan aktivitas di daerah tersebut.

Para korban Tewas di Kali Kabur akan mimakamkan di TPU Sp 1, Mimika. Sementara para korban yang meninggal dunia pasca tenggelam dan terseret arus dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sp 1, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kasat Binmas Polres Mimika AKP Dorty Jemalut yang juga merupakan Penasehat Kerukunan Keluarga Besar Manggarai (KKBM) di Mimika menjelaskan, untuk pemakaman masih menunggu koordinasi dengan pihak keluarga sebab ada beberapa prosesi adat yang harus dilaksanakan.

Baca Juga :  Jokowi Siap Divaksin Pertama

“Para korban rencana akan dimakamkan disini, namun untuk prosesnya memang menunggu koordinasi dengan pihak keluarga di kampung karena ada beberapa adat yang digunakan salah satunya adat Manggarai. AKP Dorty menyebut, saat ini para korban sedang disemayamkan di kediaman keluarganya di Jalan Poros Sp 2 – Sp 5, tepatnya di belakang kantor unit Pemadam Kebakaran (Damkar).

AKP Dorty mengungkapkan, sebelumnya pihak keluarga telah mengingatkan kepada para korban agar tidak beraktivitas di daerah tersebut mengingat debit air sungai yang cukup tinggi.  Namun, para korban bersikeras untuk menyeberangi sungai guna bertulang di tempat itu. Akhirnya, perahu rakit yang ditunggangi para korban menabrak batu dan terbalik, para korban pun terseret arus sungai.

Baca Juga :  Inflasi Papua Tengah Capai  4,39 Persen, BI Bersinergi Mengatasinya

“Saya kerap memberikan himbau, dan secara terus menerus dan berharap masyarakat bisa mencari pekerjaan lain karena ini bukan sekali tetapi sudah sering, namun bagaimana pun kita berbicara soal piring makan, dan perut sehingga kami hanya bisa memberikan hinbauan yang baik untuk para keluarga kami yang masih bekerja sebagai pendulang, untuk lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas dulangnya,” katanya. (mww/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Sementara itu, terkait dengan lokasi kejadian, Stefanus mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan objek vital nasional yang seharusnya tidak boleh dimasuki oleh siapapun tanpa izin.  Namun, masyarakat sering lalu-lalang untuk beraktivitas di wilayah tersebut tanpa mempertimbangkan keselamatan.  Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan aktivitas di daerah tersebut.

Para korban Tewas di Kali Kabur akan mimakamkan di TPU Sp 1, Mimika. Sementara para korban yang meninggal dunia pasca tenggelam dan terseret arus dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sp 1, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Kasat Binmas Polres Mimika AKP Dorty Jemalut yang juga merupakan Penasehat Kerukunan Keluarga Besar Manggarai (KKBM) di Mimika menjelaskan, untuk pemakaman masih menunggu koordinasi dengan pihak keluarga sebab ada beberapa prosesi adat yang harus dilaksanakan.

Baca Juga :  MRP Singgung Tingginya Mahar Pemilu

“Para korban rencana akan dimakamkan disini, namun untuk prosesnya memang menunggu koordinasi dengan pihak keluarga di kampung karena ada beberapa adat yang digunakan salah satunya adat Manggarai. AKP Dorty menyebut, saat ini para korban sedang disemayamkan di kediaman keluarganya di Jalan Poros Sp 2 – Sp 5, tepatnya di belakang kantor unit Pemadam Kebakaran (Damkar).

AKP Dorty mengungkapkan, sebelumnya pihak keluarga telah mengingatkan kepada para korban agar tidak beraktivitas di daerah tersebut mengingat debit air sungai yang cukup tinggi.  Namun, para korban bersikeras untuk menyeberangi sungai guna bertulang di tempat itu. Akhirnya, perahu rakit yang ditunggangi para korban menabrak batu dan terbalik, para korban pun terseret arus sungai.

Baca Juga :  Padat, Warga Datangi Loket Pelayanan SKCK 

“Saya kerap memberikan himbau, dan secara terus menerus dan berharap masyarakat bisa mencari pekerjaan lain karena ini bukan sekali tetapi sudah sering, namun bagaimana pun kita berbicara soal piring makan, dan perut sehingga kami hanya bisa memberikan hinbauan yang baik untuk para keluarga kami yang masih bekerja sebagai pendulang, untuk lebih hati-hati dalam melakukan aktivitas dulangnya,” katanya. (mww/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya