Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Sejahterakan Rakyat Papua dan Jaga Keutuhan NKRI

*Gubernur Enembe: Merah Putih Masih Terjahit Rapi Menyelimuti Hati Saya

JAYAPURA-Selasa (27/7) kemarin, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., merayakan ulang tahunnya yang ke-54 tahun. Selain mensyukuri pertambahan usia, Gubernur Enembe yang melakukan ibadah syukur secara virtual, juga menaikkan syukur atas kesembuhan yang Tuhan berikan kepadanya. 

Dalam sambutannya yang diterima Cenderawasih Pos, Gubernur Enembe sangat bersyukur atas berkat Tuhan yang luar biasa kepada tanah Papua. Selama menjadi Gubernur Papua, Enembe mengaku terus berupaya untuk membangun dan mensejahterakan rakyat Papua serta menjaga keutuhan NKRI.

“Tapi saat ini masih saja ada beberapa pihak yang menganggap nasionalisme saya terhadap NKRI tidak murni atau tidak ada sama sekali. Tuduhan dan sangkaan terhadap nasionalisme yang saya miliki terkadang sudah di luar batas dan mengandung kadar fitnah yang sungguh tebal. Seperti kata Bung Karno, nasionalisme itu timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan. Saya bersama banyak rakyat Papua selalu berupaya untuk senantiasa mengedepankan kasih dalam setiap tindakan,” ungkap Gubernur Enembe dalam sambutanya.

Baca Juga :  Bebaskan Pilot dan 15 Pekerja Proyek, Kekerasan di Papua Harus Diakhiri

“Kami sadar bahwa ketertinggalan Papua hari ini adalah akumulasi dari banyaknya persoalan yang belum sepenuhnya pudar dari masa-masa yang lalu. Oleh sebab itu, kami memilih sebuah visi yang bernama Papua Bangkit. Kami sedang berupaya sangat keras untuk melepas jerat kemiskinan, ketidakadilan dan ketimpangan yang membuat kami tertindih dan tertekan oleh faktor-faktor tersebut,” sambung Gubernur Enembe.

Orang nomor satu di Papua itu menegaskan bahwa sampai kapan pun ia akan terus menjadi bagian NKRI. Ia menyayangkan beberapa tuduhan yang diarahkan kepadanya soal keraguan nasionalisme dalam tubuh gubernur dua periode itu.

“Saya tidak mengerti oleh pihak-pihak yang tak berhenti menyerang dan menuduh saya sebagai seorang pemimpin yang tidak nasionalis. Merah putih masih terjahit rapi menyelimuti hati saya, terlebih kami orang-orang asli Papua sangat berterima kasih oleh sebuah semboyan indah Bhinneka Tunggal Ika yang merajut tali persaudaraan kita selama puluhan tahun bangsa ini merdeka,” ujar Gubernur Enembe.

“Saya mengajak semua rakyat saya di Papua untuk berkontemplasi dan pelan-pelan meyakini bahwa rumah besar bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah juga rumah kita. Jika rakyatku belum menemukan banyak hangat di dalam rumah tersebut, mari saudara-saudaraku di seluruh tanah air untuk bersama-sama menciptakan hangat tersebut bagi kami yang ada di Papua. Berikan kami pelukan hangat kalian, agar Papua mampu bangkit dan bersama-sama daerah lainnya memberikan kontribusi penuh bagi kemajuan negeri ini,” ucap Gubernur Enembe.

Baca Juga :  Pelaku Penembakan Diburu Personel Gabungan

Gubernur Enembe juga meminta kepada pemerintah pusat, kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan seluruh jajarannya untuk meletakkan trust atau rasa percaya kepadanya dan kepada rakyat Papua tanpa ada sekat dan menara curiga yang terbangun di tengah-tengah mereka. 

“Saya Lukas Enembe, Gubernur Provinsi Papua yang sudah memimpin tanah Papua sejak 2013 dan kini sedang menjalani masa-masa akhir jabatan saya sebagai seorang pemimpin di Papua, akan terus mengabdi dan bekerja secara maksimal untuk membawa Papua berlari menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (eri/nat)

*Gubernur Enembe: Merah Putih Masih Terjahit Rapi Menyelimuti Hati Saya

JAYAPURA-Selasa (27/7) kemarin, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP., MH., merayakan ulang tahunnya yang ke-54 tahun. Selain mensyukuri pertambahan usia, Gubernur Enembe yang melakukan ibadah syukur secara virtual, juga menaikkan syukur atas kesembuhan yang Tuhan berikan kepadanya. 

Dalam sambutannya yang diterima Cenderawasih Pos, Gubernur Enembe sangat bersyukur atas berkat Tuhan yang luar biasa kepada tanah Papua. Selama menjadi Gubernur Papua, Enembe mengaku terus berupaya untuk membangun dan mensejahterakan rakyat Papua serta menjaga keutuhan NKRI.

“Tapi saat ini masih saja ada beberapa pihak yang menganggap nasionalisme saya terhadap NKRI tidak murni atau tidak ada sama sekali. Tuduhan dan sangkaan terhadap nasionalisme yang saya miliki terkadang sudah di luar batas dan mengandung kadar fitnah yang sungguh tebal. Seperti kata Bung Karno, nasionalisme itu timbul dari rasa cinta akan manusia dan kemanusiaan. Saya bersama banyak rakyat Papua selalu berupaya untuk senantiasa mengedepankan kasih dalam setiap tindakan,” ungkap Gubernur Enembe dalam sambutanya.

Baca Juga :  Bebaskan Pilot dan 15 Pekerja Proyek, Kekerasan di Papua Harus Diakhiri

“Kami sadar bahwa ketertinggalan Papua hari ini adalah akumulasi dari banyaknya persoalan yang belum sepenuhnya pudar dari masa-masa yang lalu. Oleh sebab itu, kami memilih sebuah visi yang bernama Papua Bangkit. Kami sedang berupaya sangat keras untuk melepas jerat kemiskinan, ketidakadilan dan ketimpangan yang membuat kami tertindih dan tertekan oleh faktor-faktor tersebut,” sambung Gubernur Enembe.

Orang nomor satu di Papua itu menegaskan bahwa sampai kapan pun ia akan terus menjadi bagian NKRI. Ia menyayangkan beberapa tuduhan yang diarahkan kepadanya soal keraguan nasionalisme dalam tubuh gubernur dua periode itu.

“Saya tidak mengerti oleh pihak-pihak yang tak berhenti menyerang dan menuduh saya sebagai seorang pemimpin yang tidak nasionalis. Merah putih masih terjahit rapi menyelimuti hati saya, terlebih kami orang-orang asli Papua sangat berterima kasih oleh sebuah semboyan indah Bhinneka Tunggal Ika yang merajut tali persaudaraan kita selama puluhan tahun bangsa ini merdeka,” ujar Gubernur Enembe.

“Saya mengajak semua rakyat saya di Papua untuk berkontemplasi dan pelan-pelan meyakini bahwa rumah besar bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah juga rumah kita. Jika rakyatku belum menemukan banyak hangat di dalam rumah tersebut, mari saudara-saudaraku di seluruh tanah air untuk bersama-sama menciptakan hangat tersebut bagi kami yang ada di Papua. Berikan kami pelukan hangat kalian, agar Papua mampu bangkit dan bersama-sama daerah lainnya memberikan kontribusi penuh bagi kemajuan negeri ini,” ucap Gubernur Enembe.

Baca Juga :  Pelaku Penembakan Diburu Personel Gabungan

Gubernur Enembe juga meminta kepada pemerintah pusat, kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan seluruh jajarannya untuk meletakkan trust atau rasa percaya kepadanya dan kepada rakyat Papua tanpa ada sekat dan menara curiga yang terbangun di tengah-tengah mereka. 

“Saya Lukas Enembe, Gubernur Provinsi Papua yang sudah memimpin tanah Papua sejak 2013 dan kini sedang menjalani masa-masa akhir jabatan saya sebagai seorang pemimpin di Papua, akan terus mengabdi dan bekerja secara maksimal untuk membawa Papua berlari menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya