Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Lima Anggota KKB Dilaporkan Tewas

Tiga anggota Brimob yang tertembak saat dievakuasi ke Mimika, Selasa (27/4). (FOTO: Humas Polda Papua)

Kontak Tembak di Ilaga

JAYAPURA- Konflik senjata masih terus terjadi di Kabupaten Puncak hingga saat ini. Selasa (27/4), konflik senjata kembali terjadi di sekitar Markas Lumawi, Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak.

Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen yang berjumlah sekira 80 orang dengan Tim Satgas Ops Nemangkawi Polri dan TNI itu mengakibatkan satu anggota Brimob bernama Bharada I Komang Wira Natha, gugur. Sementara dua anggota Polri lainnya yang terluka yakni Ipda Anton Tonapa dan Bripka Moh. Syaifudin.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D Fakhiri saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Benar terjadi kontak tembak, ketiga anggota sudah dievakuasi ke Timika. Sementara anggota lainnya masih melakukan pengejaran di lapangan,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin (27/4).

Sementara itu, Kabid Humas Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, jenazah Bharada Komang saat ini disemayamkan di RSUD Mimika. Sementara untuk dua korban lainnya dalam keadaan sadar dan telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mimika.

“Personel gabungan TNI- Polri saat ini masih melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Lekagak Telenggen,” kata Kamal.

Dikatakan Kamal, selain tiga anggota Brimob yang tertembak, sebanyak  lima anggota KKB juga tewas saat personel gabungan TNI – Polri melakukan penindakan dan penegakkan hukum di wilayah Ilaga Kabupaten Puncak.

Baca Juga :  Tersisa 10 Terduga Pelaku

“Pasca penembakan terhadap Kabinda Papua, personel gabungan TNI-Polri melaksanakan penindakan dengan gencar dan penegakkan hukum terhadap kelompok Lekagak Telenggen,” kata Kamal.

Dijelaskan Kamal, setelah personel gabungan memasuki lokasi KKB di Kampung Maki Distrik Gome Kabupaten Puncak terjadi kontak tembak yang mengakibatkan KKB mundur dan meninggalkan Kampung Maki Distrik Gome Kabupaten Puncak.

“Jumlah KKB yang masih menguasai wilayah Puncak sebanyak 80 orang. Anggota masih melakukan pengejaran terhadap kelompok ini untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ucap Kamal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Adapun data tiga anggota Polri yang tertembak yakni : Ipda Anton Tonapa (Terkena pada bagian punggung atas), Bripka M. Syaifudin (terkena pada bagian perut) dan Bharada Komang yang meninggal dunia.

Secara terpisah, Kasatgas Humas Nemangkawi  Kombes Pol M.Iqbal Al Qudussy menyebut, TNI-Polri menyerbu markas KKB di Olenski Kampung, Distrik Gome yang mengakibatkan 5 anggota KKB tewas dan sisanya lari tunggang langgang.

“Lima anggota KKB tewas ditembak oleh Satgas Nemangkawi berasal dari kelompok Lekagak Telenggen. Lekagak Telegen masuk dalam daftar DPO Kepolisian Papua sejak tahun 2020 dengan nomor DPO/43/VIII/2020/Reskrim Mimika, 28 agustus 2020 dalam kasus memegang senjata SS1 dan melakukan penembakan di Mile 61 saat perjalanan dari Arwanop ke Tsinga,” papar M.Iqbal.

Baca Juga :  Ganja 3,8 Kg Gagal Diselundupkan

Dikatakan, TNI-Polri Satgas Nemangkawi masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal ini. “Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air,” tegas Iqbal.

Lanjutnya, KKB sebelumnya menembak Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI Anumerta Putu Danny di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Termasuk menembak dua guru dan pelajar OAP, membakar fasilitas sekolah dan membakar honai kepala suku di Beoga.

Sementara itu, Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Christian FR Ireeuw membantah informasi dari Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom yang mengklaim tiga anggota TNI tertembak mati dari tangan TPNPB kodap III Darakma Ndugama Papua Barat, Senin (26/4)

“Itu hoaks. tidak benar. Seby berbohong. Wilayah saya aman hingga saat ini,” tegas Dandim Christian Ireeuw saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Selasa (27/4).

 “Mereka (KKB) semangat sekali dengan tertembaknya Kabinda, hingga sengaja menyebarkan hoaks seakan ada kejadian beruntun di TNI,” kata Dandim yang memiliki wilayah territorial yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Nduga dan Yahukimo.

Dandim Christian Ireeuw berharap wilayah teritorialnya tetap aman tanpa ada masalah kontak tembak. (fia/nat)

Tiga anggota Brimob yang tertembak saat dievakuasi ke Mimika, Selasa (27/4). (FOTO: Humas Polda Papua)

Kontak Tembak di Ilaga

JAYAPURA- Konflik senjata masih terus terjadi di Kabupaten Puncak hingga saat ini. Selasa (27/4), konflik senjata kembali terjadi di sekitar Markas Lumawi, Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak.

Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen yang berjumlah sekira 80 orang dengan Tim Satgas Ops Nemangkawi Polri dan TNI itu mengakibatkan satu anggota Brimob bernama Bharada I Komang Wira Natha, gugur. Sementara dua anggota Polri lainnya yang terluka yakni Ipda Anton Tonapa dan Bripka Moh. Syaifudin.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D Fakhiri saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Benar terjadi kontak tembak, ketiga anggota sudah dievakuasi ke Timika. Sementara anggota lainnya masih melakukan pengejaran di lapangan,” ucap Kapolda Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kemarin (27/4).

Sementara itu, Kabid Humas Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, jenazah Bharada Komang saat ini disemayamkan di RSUD Mimika. Sementara untuk dua korban lainnya dalam keadaan sadar dan telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mimika.

“Personel gabungan TNI- Polri saat ini masih melakukan pengejaran terhadap KKB pimpinan Lekagak Telenggen,” kata Kamal.

Dikatakan Kamal, selain tiga anggota Brimob yang tertembak, sebanyak  lima anggota KKB juga tewas saat personel gabungan TNI – Polri melakukan penindakan dan penegakkan hukum di wilayah Ilaga Kabupaten Puncak.

Baca Juga :  Hasil CPNS Yalimo Diumumkan, 80 % Persen OAP Lulus

“Pasca penembakan terhadap Kabinda Papua, personel gabungan TNI-Polri melaksanakan penindakan dengan gencar dan penegakkan hukum terhadap kelompok Lekagak Telenggen,” kata Kamal.

Dijelaskan Kamal, setelah personel gabungan memasuki lokasi KKB di Kampung Maki Distrik Gome Kabupaten Puncak terjadi kontak tembak yang mengakibatkan KKB mundur dan meninggalkan Kampung Maki Distrik Gome Kabupaten Puncak.

“Jumlah KKB yang masih menguasai wilayah Puncak sebanyak 80 orang. Anggota masih melakukan pengejaran terhadap kelompok ini untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ucap Kamal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos.

Adapun data tiga anggota Polri yang tertembak yakni : Ipda Anton Tonapa (Terkena pada bagian punggung atas), Bripka M. Syaifudin (terkena pada bagian perut) dan Bharada Komang yang meninggal dunia.

Secara terpisah, Kasatgas Humas Nemangkawi  Kombes Pol M.Iqbal Al Qudussy menyebut, TNI-Polri menyerbu markas KKB di Olenski Kampung, Distrik Gome yang mengakibatkan 5 anggota KKB tewas dan sisanya lari tunggang langgang.

“Lima anggota KKB tewas ditembak oleh Satgas Nemangkawi berasal dari kelompok Lekagak Telenggen. Lekagak Telegen masuk dalam daftar DPO Kepolisian Papua sejak tahun 2020 dengan nomor DPO/43/VIII/2020/Reskrim Mimika, 28 agustus 2020 dalam kasus memegang senjata SS1 dan melakukan penembakan di Mile 61 saat perjalanan dari Arwanop ke Tsinga,” papar M.Iqbal.

Baca Juga :  Ada 3 Orang yang Menjadi Pelaku Pembunuhan

Dikatakan, TNI-Polri Satgas Nemangkawi masih terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal ini. “Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok tanah air,” tegas Iqbal.

Lanjutnya, KKB sebelumnya menembak Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua Mayjen TNI Anumerta Putu Danny di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. Termasuk menembak dua guru dan pelajar OAP, membakar fasilitas sekolah dan membakar honai kepala suku di Beoga.

Sementara itu, Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Christian FR Ireeuw membantah informasi dari Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom yang mengklaim tiga anggota TNI tertembak mati dari tangan TPNPB kodap III Darakma Ndugama Papua Barat, Senin (26/4)

“Itu hoaks. tidak benar. Seby berbohong. Wilayah saya aman hingga saat ini,” tegas Dandim Christian Ireeuw saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Selasa (27/4).

 “Mereka (KKB) semangat sekali dengan tertembaknya Kabinda, hingga sengaja menyebarkan hoaks seakan ada kejadian beruntun di TNI,” kata Dandim yang memiliki wilayah territorial yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Nduga dan Yahukimo.

Dandim Christian Ireeuw berharap wilayah teritorialnya tetap aman tanpa ada masalah kontak tembak. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya