Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

MRP Segera Bentuk Tim Penyelesaian Konflik Penembakan

Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib

JAYAPURA-Terkait dengan kasus penembakan di Beoga Kabupaten Puncak, Majelis Rakyat Papua  (MRP) membentuk tim untuk penyelesaian kasus tersebut.

Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib mengaku sangat prihatin dengan kasus-kasus penembakan di Beoga Kabupaten Puncak. Dimana kasus penembakan ini merugikan masyarakat dan juga aktivitas pemerintahan di daerah tersebut.

“Pastinya ini menjadi perhatian kita bersama. Bahkan kami juga tengah membentuk tim untuk penyelesaian konflik tersebut. Mengingat dengan kondisi demikian pastinya banyak pihak yang dirugikan. Khususnya masyarakat, yang mana mereka tidak bisa menerima hak-hak dasar mereka seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sebagainya,” ungkap Timotius Murib kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.

Pihaknya sangat merasa kecewa dengan kondisi yang terjadi di Beoga. Karena masyarakat tidak dapat menerima fasilitas dari pemerintah. Untuk itu, MRP sebagai lembaga negara dan lembaga kultural orang asli Papua sangat mengutuk perbuatan tersebut.

Baca Juga :  Viktor Yeimo Hirup Udara Bebas, Ini Pesan Kalapas Abepura

“Kami mengutuk perbuatan tersebut. Menembak seorang guru, sama halnya dengan kita menembak sebuah generasi orang Papua. Ini harus dipahami oleh teman-teman dan adik-adik kami,” tambahnya.

Adapun teror KKB sebelumnya terjadi Kamis (8/4), dimana KKB melakukan aksi penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma yang menyebabkan Oktovianus Rayo seorang guru SD Inpres Beoga tewas ditembak. Tak puas menembak mati guru, pada sore hari KKB membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Berlanjut pada Jumat (9/4) sore, kelompok tersebut melakukan penembakan kepada seorang Guru SMPN 1 Beoga bernama Yonatan Randen dengan luka tembak di bagian dada hingga meninggal dunia.

Pada Minggu (11/4) malam, KKB kembali berulah dengan membakar sembilan ruang SMPN 1 Beoga.

Baca Juga :  Taraweh Bisa Lebih Rapat

KKB pimpinan Lekagak Telenggen, juga menembak mati seorang pengendara ojek bernama Udin (41) di Kampung Eromoga, Distrik Emokia.

Aksi KKB berlanjut dengan menembak seorang pelajar kelas X SMAN Ilaga bernama Ali Mom di Kampung Tagaloa pada Kamis (15/4).

KKB kembali berulah di Kampung Dambet, Sabtu (17/4) dengan membakar gedung sekolah, rumah kepala suku dan tiga rumah dinas guru.

Terakhir KKB menembak Kabinda Brigjen  TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, Minggu (25/4). (fia/ana/nat)

Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib

JAYAPURA-Terkait dengan kasus penembakan di Beoga Kabupaten Puncak, Majelis Rakyat Papua  (MRP) membentuk tim untuk penyelesaian kasus tersebut.

Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib mengaku sangat prihatin dengan kasus-kasus penembakan di Beoga Kabupaten Puncak. Dimana kasus penembakan ini merugikan masyarakat dan juga aktivitas pemerintahan di daerah tersebut.

“Pastinya ini menjadi perhatian kita bersama. Bahkan kami juga tengah membentuk tim untuk penyelesaian konflik tersebut. Mengingat dengan kondisi demikian pastinya banyak pihak yang dirugikan. Khususnya masyarakat, yang mana mereka tidak bisa menerima hak-hak dasar mereka seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sebagainya,” ungkap Timotius Murib kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.

Pihaknya sangat merasa kecewa dengan kondisi yang terjadi di Beoga. Karena masyarakat tidak dapat menerima fasilitas dari pemerintah. Untuk itu, MRP sebagai lembaga negara dan lembaga kultural orang asli Papua sangat mengutuk perbuatan tersebut.

Baca Juga :  Polisi Selandia Baru Pantau Proses Pembebasan Pilot

“Kami mengutuk perbuatan tersebut. Menembak seorang guru, sama halnya dengan kita menembak sebuah generasi orang Papua. Ini harus dipahami oleh teman-teman dan adik-adik kami,” tambahnya.

Adapun teror KKB sebelumnya terjadi Kamis (8/4), dimana KKB melakukan aksi penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma yang menyebabkan Oktovianus Rayo seorang guru SD Inpres Beoga tewas ditembak. Tak puas menembak mati guru, pada sore hari KKB membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Berlanjut pada Jumat (9/4) sore, kelompok tersebut melakukan penembakan kepada seorang Guru SMPN 1 Beoga bernama Yonatan Randen dengan luka tembak di bagian dada hingga meninggal dunia.

Pada Minggu (11/4) malam, KKB kembali berulah dengan membakar sembilan ruang SMPN 1 Beoga.

Baca Juga :  Ibu Pembuang Bayi Akhirnya Terungkap

KKB pimpinan Lekagak Telenggen, juga menembak mati seorang pengendara ojek bernama Udin (41) di Kampung Eromoga, Distrik Emokia.

Aksi KKB berlanjut dengan menembak seorang pelajar kelas X SMAN Ilaga bernama Ali Mom di Kampung Tagaloa pada Kamis (15/4).

KKB kembali berulah di Kampung Dambet, Sabtu (17/4) dengan membakar gedung sekolah, rumah kepala suku dan tiga rumah dinas guru.

Terakhir KKB menembak Kabinda Brigjen  TNI I Gusti Putu Danny Nugraha Karya, Minggu (25/4). (fia/ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya