Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kirab Budaya Warnai Pembukaan Kongres Masyarakat Adat di Papua

SENTANI- Ribuan masyarakat yang tergabung dalam  aliansi masyarakat adat Nusantara mengikuti kegiatan kongres masyarakat adat nusantara ke-6 di Sentani Kabupaten Jayapura,  Senin (24/10) kemarin.

Pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat Nusantara ini diawali dengan kegiatan kirab budaya yang merupakan rangkaian dari kegiatan hari ulang tahun kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 di Kabupaten Jayapura.

Ribuan masyarakat adat dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan  kirab budaya tersebut. Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan Sekjen masyarakat adat internasional dari negara Malaysia, Filipina, Nepal dan Kamboja

Pada momen ini masyarakat adat tersebut  menampilkan seni budaya masing-masing mulai dari pakaian adat dan tari-tarian adat.

Meski sempat diwarnai hujan di awal kegiatan itu namun sama sekali tidak  menyurutkan semangat dari ribuan masyarakat adat yang hadir pada saat itu.

Diketahui, Kegiatan Kirab Budaya ini dilepas langsung oleh bupati Jayapura Mathius Awoitauw dari lapangan makam Theys Sentani. Selanjutnya mereka bergerak jalan beriringan menuju stadion SBY yang jaraknya sekitar  1,2 kilometer dari Lapangan Theys. Kirab Budaya Nusantara ini merupakan bagian dari pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI yang  berlangsung dari 24 – 30 Oktober.

Ketua umum panitia KMAN VI, Mathius Awoitauw mengatakan, 2.400 masyarakat adat dengan corak daerahnya masing-masing ambil bagian dalam kongres masyarakat adat kali ini.

Baca Juga :  Target Tak Ada Lagi BABS,  Dinkes Papua Sosialisasi KKS

Sementara itu, pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat Nusantara keenam dan peringatan Hari Kebangkitan masyarakat adat Kabupaten Jayapura yang ke-9 terpusat di lapangan stadion Barnabas Youwe Sentani.

Sebanyak 250 kelompok penari adat Papua dari sejumlah dewan adat suku di Kabupaten Jayapura dilibatkan mulai dari kegiatan Kirab Budaya sampai pada pergelaran tarian kolosal pada saat momen peringatan kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 tahun di Sentani Kabupaten Jayapura itu.

Mathius Awoitauw mengatakan, dalam momen Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ke VI di Tanah Tabi kali ini, ada 14 Kampung adat telah menerima kodefikasi Kampung Adat, dan 38 Kampung lainya dalam proses mendapatkan kodefikasi.

“Kita akan memberikan kontribusi besar untuk kejayaan indonesia. Selamat merayakan hari kebangkitan adat dan ada Festival Danau Sentani juga selamat kongres masyarakat adat VI di wilayah adat Tabi selama 1 minggu kedepan.”ungkap Mathius.

Sementara itu Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Ruka Simolinggi mengapresiasi kesiapan tuan rumah dalam kongres ini. Kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI itu  dibuka langsung oleh Ruka Simolinggi didampingi Mathius Awoitauw ditandai dengan membunyikan alat musik fuu.

Baca Juga :  Cegah Longsor di Lereng Cycloop, SAR Adakan Tanam Pohon

Dalam sambutannya, Ruka mengatakan yang perlu didorong dalam kegiatan kongres masyarakat adat nusantara yang ke-6 itu adalah adalah Undang Undang  masyarakat adat yang sampai saat ini belum disahkan oleh DPR RI. Kemudian hal lain yang perlu disuarakan adalah terkait dengan  upaya penghentian perampasan wilayah adat masyarakat adat. Menghentikan kekerasan dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat, karena menurutnya sampai saat ini masih banyak sekali  kriminalisasi terhadap masyarakat bahkan termasuk masyarakat yang hadir pada kesempatan itu.

“Negara perlu memastikan UU masyarakat adat itu segera disahkan yang sudah sejak tahun 2014 dan isinya pun harus sesuai aspirasi masyarakat adat,”kata Ruka.

Kongres masyarakat adat kali ini adalah Kongres masyarakat adat ke-6, tuan rumah Papua di wilayah adat Tabi diputuskan Pada kongres ke-5 5 tahun yang lalu di Medan.

Dalam Kongres ke 6 yang akan berlangsung mulai dari tanggal 24 hari ini dan akan berakhir di 30 Oktober nanti juga akan memutuskan kongres ketujuh yang akan dilaksanakan 5 tahun yang akan datang.

Diketahui setelah pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat ini sejumlah delegasi masyarakat adat ini melakukan dialog di lapangan stadion SBY itu. (roy/wen)

SENTANI- Ribuan masyarakat yang tergabung dalam  aliansi masyarakat adat Nusantara mengikuti kegiatan kongres masyarakat adat nusantara ke-6 di Sentani Kabupaten Jayapura,  Senin (24/10) kemarin.

Pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat Nusantara ini diawali dengan kegiatan kirab budaya yang merupakan rangkaian dari kegiatan hari ulang tahun kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 di Kabupaten Jayapura.

Ribuan masyarakat adat dari berbagai daerah di Indonesia ikut memeriahkan  kirab budaya tersebut. Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan Sekjen masyarakat adat internasional dari negara Malaysia, Filipina, Nepal dan Kamboja

Pada momen ini masyarakat adat tersebut  menampilkan seni budaya masing-masing mulai dari pakaian adat dan tari-tarian adat.

Meski sempat diwarnai hujan di awal kegiatan itu namun sama sekali tidak  menyurutkan semangat dari ribuan masyarakat adat yang hadir pada saat itu.

Diketahui, Kegiatan Kirab Budaya ini dilepas langsung oleh bupati Jayapura Mathius Awoitauw dari lapangan makam Theys Sentani. Selanjutnya mereka bergerak jalan beriringan menuju stadion SBY yang jaraknya sekitar  1,2 kilometer dari Lapangan Theys. Kirab Budaya Nusantara ini merupakan bagian dari pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI yang  berlangsung dari 24 – 30 Oktober.

Ketua umum panitia KMAN VI, Mathius Awoitauw mengatakan, 2.400 masyarakat adat dengan corak daerahnya masing-masing ambil bagian dalam kongres masyarakat adat kali ini.

Baca Juga :  Bangun dan Renovasi Ruang Sidang DPRD Kabupaten Jayapura, Anggarannya Rp 4 M

Sementara itu, pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat Nusantara keenam dan peringatan Hari Kebangkitan masyarakat adat Kabupaten Jayapura yang ke-9 terpusat di lapangan stadion Barnabas Youwe Sentani.

Sebanyak 250 kelompok penari adat Papua dari sejumlah dewan adat suku di Kabupaten Jayapura dilibatkan mulai dari kegiatan Kirab Budaya sampai pada pergelaran tarian kolosal pada saat momen peringatan kebangkitan masyarakat adat yang ke-9 tahun di Sentani Kabupaten Jayapura itu.

Mathius Awoitauw mengatakan, dalam momen Kongres Masyarakat Adat Nusantara yang ke VI di Tanah Tabi kali ini, ada 14 Kampung adat telah menerima kodefikasi Kampung Adat, dan 38 Kampung lainya dalam proses mendapatkan kodefikasi.

“Kita akan memberikan kontribusi besar untuk kejayaan indonesia. Selamat merayakan hari kebangkitan adat dan ada Festival Danau Sentani juga selamat kongres masyarakat adat VI di wilayah adat Tabi selama 1 minggu kedepan.”ungkap Mathius.

Sementara itu Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, Ruka Simolinggi mengapresiasi kesiapan tuan rumah dalam kongres ini. Kegiatan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke VI itu  dibuka langsung oleh Ruka Simolinggi didampingi Mathius Awoitauw ditandai dengan membunyikan alat musik fuu.

Baca Juga :  Tiga Perkara Dugaan Pelanggaran Kode Etik Mulai Dilirik DKPP

Dalam sambutannya, Ruka mengatakan yang perlu didorong dalam kegiatan kongres masyarakat adat nusantara yang ke-6 itu adalah adalah Undang Undang  masyarakat adat yang sampai saat ini belum disahkan oleh DPR RI. Kemudian hal lain yang perlu disuarakan adalah terkait dengan  upaya penghentian perampasan wilayah adat masyarakat adat. Menghentikan kekerasan dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat, karena menurutnya sampai saat ini masih banyak sekali  kriminalisasi terhadap masyarakat bahkan termasuk masyarakat yang hadir pada kesempatan itu.

“Negara perlu memastikan UU masyarakat adat itu segera disahkan yang sudah sejak tahun 2014 dan isinya pun harus sesuai aspirasi masyarakat adat,”kata Ruka.

Kongres masyarakat adat kali ini adalah Kongres masyarakat adat ke-6, tuan rumah Papua di wilayah adat Tabi diputuskan Pada kongres ke-5 5 tahun yang lalu di Medan.

Dalam Kongres ke 6 yang akan berlangsung mulai dari tanggal 24 hari ini dan akan berakhir di 30 Oktober nanti juga akan memutuskan kongres ketujuh yang akan dilaksanakan 5 tahun yang akan datang.

Diketahui setelah pembukaan kegiatan kongres masyarakat adat ini sejumlah delegasi masyarakat adat ini melakukan dialog di lapangan stadion SBY itu. (roy/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya