Rumah dijaga oleh anaknya, Indra Guruwardana, bersama seorang rekannya bernama David Jama (16) warga suku Citak. David berhasil menyelamatkan diri dengan berjalan kaki menyusuri tepian sungai menuju Kampung Binamzain.
‘’Setibanya di Binamzain, David melaporkan kejadian tersebut kepada Khairul Sarikam di Puskesmas Kolf Braza. Sekitar pukul 16.30 WIT, Khairul bersama David mendatangi Koramil 1704-09/Suator untuk menyampaikan laporan resmi terkait aksi penembakan dan pembakaran rumah oleh TPNPB OPM,’’ jelasnya.
Berdasarkan keterangan David, saat itu jasad almarhum Indra Guruwardana masih tergeletak di halaman rumah yang telah terbakar, dan warga belum ada yang berani kembali ke Kampung Ulakin. Selain itu, akibat kejadian tersebut, tenaga pendidik dan kesehatan yang berada di Kampung Binamzain memilih meninggalkan lokasi menuju Distrik Suator menggunakan perahu.
‘’Rilis yang disampaikan oleh kelompok separatis bersenjata TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo pada 22 September 2025 sarat dengan manipulasi informasi dan membalikkan fakta. Beberapa poin penting yang perlu diluruskan bahwa korban bukan aparat militer tapi warga sipil. TPNPB OPM berulang kali menggunakan pola komunikasi yang menyesatkan dengan menyebut korban sipil sebagai aparat untuk membenarkan aksi kekerasan mereka,’’ tandasnya.
Pangdam XXIV/Mandala Trikora, Mayjen TNI Lucky Avianto, lanjut Kapendam, tetap berkomitmen untuk melindungi masyarakat Papua dari ancaman kekerasan bersenjata.
‘’Setiap langkah yang diambil aparat selalu mengutamakan keselamatan warga sipil, serta berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku,’’ terangnya.