Wednesday, April 24, 2024
31.7 C
Jayapura

Pernah Bebaskan Warga yang Disandera di Banti

Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 yang gugur saat menjalankan pengamanan aksi demonstrasi di Expo Wamena, Senin (23/9) (FOTO : Kodam XVII/Cenderawasih for Cepos)

JAYAPURA- Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 yang gugur saat menjalankan pengamanan aksi demonstrasi di Expo Wamena, Senin (23/9) kemarin, merupakan salah satu patriot yang berhasil membebaskan 344 warga sipil yang disandera oleh Organisai Papua Merdeka di Banti, tahun 2017 lalu. 

Peristiwa Banti yang terjadi pada November tahun 2017 silam, merupakan peristiwa heroik. Dimana pasukan gabungan dari Kopassus, Yonif Raider 751 dan Yonif 754 berhasil membebaskan 344 warga sipil yang disandera oleh OPM. 

Atas peristiwa yang dialami almarhum, apalagi dengan jejak penugasannya yang luar biasa, selaku pimpinan tertinggi di Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab menyatakan turut berduka cita yang setinggi tingginya kepada keluarga almarhum dan Yonif 751/Raider.

“Sebagai seorang prajurit, almarhum telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara. Dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua,” ucap Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto menyampaikan pernyataan Pangdam kepada Cenderawasih Pos, Selasa (24/9). 

Baca Juga :  Oktober, BTM Dimulai di Kota Jayapura

Kapendam Eko Daryanto mengatakan, Senin (23/9), almarhum yang berasal dari Tidore sedang menjalankan tugas Bantuan Kendali Operasi (BKO) ke Polda Papua. Saat kejadian, almarhum ikut mengawal dan mengamankan massa ke arah Expo Waena dari arah Universitas Cenderawasih. Namun massa malah memprovokasi masyarakat untuk merusak berbagai fasilitas umum.

“Setibanya di Expo Waena, massa malah balik menyerang aparat. Salah satu yang jadi korban adalah Praka Zulkifli. Almarhum diserang secara brutal menggunakan senjata tajam dari belakang,” sesal Eko.

Akibat mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang, Praka Zulkifli langsung dievakuasi ke RS. Bhayangkara untuk mendapat perawatan intensif. Namun akibat pendarahan yang hebat, sekira pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan gugur. “Sungguh disayangkan, ketika almarhum saat itu berhasil menyelamatkan sandera pada peristiwa Banti, justru mengalami hal seperti ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Tragedi Kiwirok Melanggar HAM

Sementara itu, Mayor Inf Rofi Irwansyah selaku Danyonif 751/Raider mengatakan, dengan gugurnya Praka Zulkifli, seluruh prajurit jajarannya turut berbelasungkawa.

Baginya, almarhum tidak hanya salah satu prajurit terbaik di batalyon maupun Kodam. Namun, dengan keberhasilannya bersama dengan rekan-rekannya, termasuk dari Kopassus dan Yonif 754 membebaskan sandera, menjadikannya prajurit terbaik Indonesia.

“Semoga dedikasi dan perjuangannya untuk Indonesia, khususnya Papua akan selalu dikenang dan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, selaku Kusuma Bangsa,”ucap Rofi.

Ditambahkan, almarhum bersama prajurit lainnya mendapatkan anugerah Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas keberhasilannya membebaskan 344 warga sipil yang terisolasi di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, tahun 2017 silam.

Praka Zulkifli merupakan kelahiran Makian, 26 April 1994. Saat lulus menjadi prajurit melalui Secata PK dirinya langsung mengabdikan di Yonif Raider 751.

Selasa (24/9), Praka Zulkifli diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan. (fia/nat)

Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 yang gugur saat menjalankan pengamanan aksi demonstrasi di Expo Wamena, Senin (23/9) (FOTO : Kodam XVII/Cenderawasih for Cepos)

JAYAPURA- Praka Zulkifli, anggota Yonif Raider 751 yang gugur saat menjalankan pengamanan aksi demonstrasi di Expo Wamena, Senin (23/9) kemarin, merupakan salah satu patriot yang berhasil membebaskan 344 warga sipil yang disandera oleh Organisai Papua Merdeka di Banti, tahun 2017 lalu. 

Peristiwa Banti yang terjadi pada November tahun 2017 silam, merupakan peristiwa heroik. Dimana pasukan gabungan dari Kopassus, Yonif Raider 751 dan Yonif 754 berhasil membebaskan 344 warga sipil yang disandera oleh OPM. 

Atas peristiwa yang dialami almarhum, apalagi dengan jejak penugasannya yang luar biasa, selaku pimpinan tertinggi di Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab menyatakan turut berduka cita yang setinggi tingginya kepada keluarga almarhum dan Yonif 751/Raider.

“Sebagai seorang prajurit, almarhum telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara. Dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua,” ucap Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL Eko Daryanto menyampaikan pernyataan Pangdam kepada Cenderawasih Pos, Selasa (24/9). 

Baca Juga :  Miras Berakhir Maut, Mobil Terjun ke Laut

Kapendam Eko Daryanto mengatakan, Senin (23/9), almarhum yang berasal dari Tidore sedang menjalankan tugas Bantuan Kendali Operasi (BKO) ke Polda Papua. Saat kejadian, almarhum ikut mengawal dan mengamankan massa ke arah Expo Waena dari arah Universitas Cenderawasih. Namun massa malah memprovokasi masyarakat untuk merusak berbagai fasilitas umum.

“Setibanya di Expo Waena, massa malah balik menyerang aparat. Salah satu yang jadi korban adalah Praka Zulkifli. Almarhum diserang secara brutal menggunakan senjata tajam dari belakang,” sesal Eko.

Akibat mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang, Praka Zulkifli langsung dievakuasi ke RS. Bhayangkara untuk mendapat perawatan intensif. Namun akibat pendarahan yang hebat, sekira pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan gugur. “Sungguh disayangkan, ketika almarhum saat itu berhasil menyelamatkan sandera pada peristiwa Banti, justru mengalami hal seperti ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Soal Honorer Sudah Hampir Selesai

Sementara itu, Mayor Inf Rofi Irwansyah selaku Danyonif 751/Raider mengatakan, dengan gugurnya Praka Zulkifli, seluruh prajurit jajarannya turut berbelasungkawa.

Baginya, almarhum tidak hanya salah satu prajurit terbaik di batalyon maupun Kodam. Namun, dengan keberhasilannya bersama dengan rekan-rekannya, termasuk dari Kopassus dan Yonif 754 membebaskan sandera, menjadikannya prajurit terbaik Indonesia.

“Semoga dedikasi dan perjuangannya untuk Indonesia, khususnya Papua akan selalu dikenang dan almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, selaku Kusuma Bangsa,”ucap Rofi.

Ditambahkan, almarhum bersama prajurit lainnya mendapatkan anugerah Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) atas keberhasilannya membebaskan 344 warga sipil yang terisolasi di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, tahun 2017 silam.

Praka Zulkifli merupakan kelahiran Makian, 26 April 1994. Saat lulus menjadi prajurit melalui Secata PK dirinya langsung mengabdikan di Yonif Raider 751.

Selasa (24/9), Praka Zulkifli diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya