Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Kapolda: Sudah Ada Gambaran Kelompok yang Membacok 2 Anggota TNI

Kapolda Mathius Fakhiri

JAYAPURA-Aparat Kepolisian terus mendalami kasus pembacokan yang berujung gugurnya dua anggota TNI AD bernama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Muhammad Alif Nur yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di seputaran penggalian material di ujung Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5) lalu.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, pihaknya enggan terburu-buru dalam menangani kasus ini. Kapolda mau memberikan kesempatan kepada penyidik dan pasukan Brimob yang dibawa pimpinan Dansat Brimob.

“Sudah ada gambaran kelompok mana yang melakukan pembacokan. Menjurus ke pelaku penyerangan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terjadi pada agustus 2020 lalu,” ungkap Kapolda Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin (24/5).

Baca Juga :  Dorong Ramses Ohee Sebagai Pahlawan Nasional

Lanjut Kapolda, dalam penyerangan tersebut menyebabkan staf KPU bernama Henry Jovinski meninggal dunia.

“Kita akan pastikan setelah laporan lengkap dari  teman teman tim yang sedang saya kirim di Yahukimo,” kata Kapolda. 

Dijelaskan, anggota reserse, Dansat Brimob dan Intel telah diberangkatkan ke Yahukimo. Dansat  Brimob menurut Fakhiri yang menyusun langkah taktis untuk melakukan penindakan. Dari reskrim membantu penyidik untuk bagaimana menggali semua bahan-bahan keterangan yang dibuat dalam laporan polisi dan proses pemeriksaan.

“Teman-teman intel menggali semua informasi berkaitan dengan kejadian yang sesungguhnya, sehingga kita melakukan pemetaan siapa sih kelompok sebenarnya. Apakah ada keterkaitan dengan kasus staf KPU atau ini muncul pentolan baru yang nanti mengklaim dirinya sebagai Kodap baru,” terangnya

Baca Juga :  Pengungsi Masih Sangat Ketakutan

Sementara itu, untuk situasi di Yahukimo dan Pegunungan Bintang menurut Kapolda kondusif. Aktivitas masyarakat menurutnya berjalan seperti biasa.(fia/nat)

Kapolda Mathius Fakhiri

JAYAPURA-Aparat Kepolisian terus mendalami kasus pembacokan yang berujung gugurnya dua anggota TNI AD bernama Prada Ardi Yudi Ardiyanto dan Praka Muhammad Alif Nur yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di seputaran penggalian material di ujung Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5) lalu.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan, pihaknya enggan terburu-buru dalam menangani kasus ini. Kapolda mau memberikan kesempatan kepada penyidik dan pasukan Brimob yang dibawa pimpinan Dansat Brimob.

“Sudah ada gambaran kelompok mana yang melakukan pembacokan. Menjurus ke pelaku penyerangan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang terjadi pada agustus 2020 lalu,” ungkap Kapolda Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, kemarin (24/5).

Baca Juga :  TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Lanjut Kapolda, dalam penyerangan tersebut menyebabkan staf KPU bernama Henry Jovinski meninggal dunia.

“Kita akan pastikan setelah laporan lengkap dari  teman teman tim yang sedang saya kirim di Yahukimo,” kata Kapolda. 

Dijelaskan, anggota reserse, Dansat Brimob dan Intel telah diberangkatkan ke Yahukimo. Dansat  Brimob menurut Fakhiri yang menyusun langkah taktis untuk melakukan penindakan. Dari reskrim membantu penyidik untuk bagaimana menggali semua bahan-bahan keterangan yang dibuat dalam laporan polisi dan proses pemeriksaan.

“Teman-teman intel menggali semua informasi berkaitan dengan kejadian yang sesungguhnya, sehingga kita melakukan pemetaan siapa sih kelompok sebenarnya. Apakah ada keterkaitan dengan kasus staf KPU atau ini muncul pentolan baru yang nanti mengklaim dirinya sebagai Kodap baru,” terangnya

Baca Juga :  Pengungsi Masih Sangat Ketakutan

Sementara itu, untuk situasi di Yahukimo dan Pegunungan Bintang menurut Kapolda kondusif. Aktivitas masyarakat menurutnya berjalan seperti biasa.(fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya