Wakapolda: Penerimaan Bintara Noken Polri, Jangan Ada yang Main Uang!
JAYAPURA-Anak-anak dari suku terpencil seperti daerah Korowai dan Supiori menjadi perhatian Polda Papua dalam penerimaan pra Bintara Noken Polri Tahun 2020.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Yakobus Marjuki menyebutkan, suku terpencil yang selama ini belum ada anggota Polri khususnya yang ada di daerah pegunungan dan suku-suku terpencil diperhatikan.
“Sehingga kedepan ada perwakilan anggota Polri di setiap daerah. Ketika ada konflik, kita bisa kirim yang bersangkutan dengan bahasanya untuk pencegahan konflik di daeranya masing-masing,” ucap Wakapolda melalui sarana vidio konfrence penandatanganan pakta integritas dan pengambilan sumpah panitia, peserta seleksi dan orang tua dalam rangka penerimaan pra Bintara Noken Polri TA 2020 Polresta Jayapura Kota, Senin (24/2).
Selain suku terpencil, Wakapolda Yakobus Marjukimenyebutkan, anak-anak pejuang, anak para tokoh yang membantu pihak Kepolisian dalam menjaga Kamtibmas juga mendapat perhatian.
Wakapolda juga mengingatkan agar penerimaan Pra Bintara Noken Polri dilaksanakan secara bersih dan transparan. Untuk itu, dirinya mewarning tidak ada yang menggunakan uang atau memberikan janji-janji yang nantinya akan menjadi blunder dan isu-isu yang tidak sedap.
Sementara itu, Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas menyebutkan, setelah dilakukan pengambilan sumpah dan penandatangan pakta integritas, maka proses rekruitmen ini dimulai dari kegiatan pra seleksi bintara noken yang bersih transparan akuntabel dan humanis.
Dikatakan, untuk Bintara Noken Polri yang mendaftar di Polresta Jayapura kota sebanyak 600 orang. Namun, yang terverifikasi sebanyak 529 orang dimulai dengan pemeriksaan administrasi selama 3 hari yang dibagi dalam 3 gelombang.
“Kita sama-sama percaya diri harus memiliki mental yang baik dan smabil berusaha kita berdoa. Tidak perlu minta tolong sana sini, jangan percaya janji-janji,” ucap Kapolresta Gustav Urbinas.
Kapolresta juga mengingatkan kepada peserta agar tidak mudah percaya pada siapa saja yang nantiya meminta pungutan biaya, namun bagaimana setiap peserta percaya pada diri dan kemampuannya sendiri.
“Yang bisa menjadikan peserta ini mau jadi apa kedepan adalah mereka sendiri bukan orang lain, orang tua tugasnya sebatas memberikan motivasi dan dukungan,” tegasnya.
Adapun untuk kuota Polresta Jayapura Kota, Gustav Urbinas mengaku masih menunggu dari tingkat atas yaitu Polda Papua. Namun yang pasti, untuk pembagian tiap-tiap wilayah atau Polres, belum ada keputusan secara tetap.
“Intinya kami menyiapkan mereka supaya begitu mereka menjalami seleksi yang sebenarnya mereka sudah siap,” pungkasnya. (fia/nat)