Thursday, September 25, 2025
21.2 C
Jayapura

Bocah SD Selamatkan Adik Saat Tubuh Bersimbah Darah

Cerita Pilu Dibalik Kerusuhan Yalimo

JAKARTA – Kericuhan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, mungkin akan menjadi salah satu peristiwa yang tidak akan dilupakan oleh AD, 9. Bocah yang masih duduk di kelas 3 SD itu harus berjuang menyelamatkan adiknya, AM, 8, dalam kondisi tubuh berdarah-darah akibat terkena sabetan senjata tajam dari kerusuhan yang pecah begitu hebat.

Beruntung, AD masih bisa menemukan dan menyelamatkan AM. Nahas, nyawa ayah keduanya tidak terselamatkan.AD masih ingat betul peristiwa yang menimpanya serta ayah dan adiknya. Saat itu, AD masih berada di sekolah.

“Kita lagi ada menulis tapi tulisan tidak selesai karena disuruh kumpul di depan kita dikasih lihat rumah terbakar. Kami murid disuruh pulang ke rumahnya masing-masing. Dari situ saya ke rumah temanku sama bapaku dan adik,” ucap AD.Dalam perjalanan untuk menyelamatkan diri, lanjut AD, Mobil yang dikendarai ayahnya dicegat oleh sekumpulan orang-orang yang mengamuk.

Baca Juga :  Pelaku Diduga Lebih Dari Satu Orang

Massa yang brutal bahkan tidak mengindahkan teriakan minta ampun dari ayah AD.”Bapaku ditembak pakai panah dan dikejar pakai parang. Dia lari sambil minta ampun. Bapaku bilang ada anak – anak dalam mobil. Tapi tidak dikasih ampun. Saya juga dikejar, ditembak dan diparang. Kakiku ditarik,” ucap AD.

AD berhasil lolos dari maut setelah menggigit tangan salah satu orang yang menangkapnya tersebut. Setelah berhasil bersembunyi, AD yang sempat pingsan kemudian mencari adiknya. Setelah pencarian, AD berhasil menemukan adiknya dalam keadaan pingsan.

“Ku bawa adikku jauh, ku kasih sembunyi adikku disemak-semak. Sempat ku gendong adikku tapi aku tidak kuat karena kakiku luka, jadi kupikul. Selesai aku kasih sembunyi, kucari rumah orang. Kubilang, ‘tolong adekku dulu Om, dia luka banyak,” kata AD.

Baca Juga :  10 Hakim Dilaporkan ke Komisi Yudicial, Dianggap Memalukan dan Mencederai

Cerita Pilu Dibalik Kerusuhan Yalimo

JAKARTA – Kericuhan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, mungkin akan menjadi salah satu peristiwa yang tidak akan dilupakan oleh AD, 9. Bocah yang masih duduk di kelas 3 SD itu harus berjuang menyelamatkan adiknya, AM, 8, dalam kondisi tubuh berdarah-darah akibat terkena sabetan senjata tajam dari kerusuhan yang pecah begitu hebat.

Beruntung, AD masih bisa menemukan dan menyelamatkan AM. Nahas, nyawa ayah keduanya tidak terselamatkan.AD masih ingat betul peristiwa yang menimpanya serta ayah dan adiknya. Saat itu, AD masih berada di sekolah.

“Kita lagi ada menulis tapi tulisan tidak selesai karena disuruh kumpul di depan kita dikasih lihat rumah terbakar. Kami murid disuruh pulang ke rumahnya masing-masing. Dari situ saya ke rumah temanku sama bapaku dan adik,” ucap AD.Dalam perjalanan untuk menyelamatkan diri, lanjut AD, Mobil yang dikendarai ayahnya dicegat oleh sekumpulan orang-orang yang mengamuk.

Baca Juga :  Forkorus: Saya yang Bertanggung Jawab

Massa yang brutal bahkan tidak mengindahkan teriakan minta ampun dari ayah AD.”Bapaku ditembak pakai panah dan dikejar pakai parang. Dia lari sambil minta ampun. Bapaku bilang ada anak – anak dalam mobil. Tapi tidak dikasih ampun. Saya juga dikejar, ditembak dan diparang. Kakiku ditarik,” ucap AD.

AD berhasil lolos dari maut setelah menggigit tangan salah satu orang yang menangkapnya tersebut. Setelah berhasil bersembunyi, AD yang sempat pingsan kemudian mencari adiknya. Setelah pencarian, AD berhasil menemukan adiknya dalam keadaan pingsan.

“Ku bawa adikku jauh, ku kasih sembunyi adikku disemak-semak. Sempat ku gendong adikku tapi aku tidak kuat karena kakiku luka, jadi kupikul. Selesai aku kasih sembunyi, kucari rumah orang. Kubilang, ‘tolong adekku dulu Om, dia luka banyak,” kata AD.

Baca Juga :  Sandiaga Jamin Pembukaan PON Standar Internasional

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/