Wednesday, April 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Hari ini, Empat Pesawat Evakuasi Twin Otter

Tim SAR gabungan saat melakukan pertemuan untuk membahas proses evakuasi pesawat Twin Otter DHC 6-400 milik Carpediem Air, Senin (23/9) ( FOTO : Humas Basarnas for Cepos)

JAYAPURA- Terkendala cuaca, tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika batal melakukan evakuasi terhadap pesawat Twin Otter DHC 6-400 milik Carpediem Air yang jatuh, Rabu (18/9) lalu.

Kepala SAR Timika, Monce Brury mengatakan, sejak Senin (23/9) hingga sore kemari, tim di lapangan terkendala cuaca. Untuk melakukan evakuasi terhadap pesawat Twin Otter DHC 6-400 yang membawa empat orang terdiri dari Kapten Dasep Sobirin, CO Pilot Yudha Tutuco, Teknis bernama Ujang dan satu penumpang bernama Hadi Utomo.

“Hingga sore hari, tim di lapangan terkendala cuaca di lokasi jatuhnya pesawat tertutup awan. Selain itu evakuasi juga terkendala dengan medan yang ekstrim,” ucap Monce saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Senin (23/9).

Baca Juga :  Terkait Paniai Berdarah, 3 Jenderal Beri Keterangan

Adapun lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter PK-CDC itu berjarak 44 notical mile dari Timika. Lokasi ini selalu tertutup awan tebal sehingga sempat menyulitkan Tim SAR melakukan pantauan dari udara. 

“Kami belum bisa pastikan penyebab jatuhnya pesawat. Itu nanti dari hasil investigasi KNKT yang bisa menjawab tentang dugaan pesawat  jatuh,” ucapnya.

Untuk proses evakuasi, pihaknya berusaha untuk mendekati lokasi jatuhnya pesawat. Direncanakan, proses evakuasi dilakukan sekira pukul 05.30 WIT jika cuaca mendukung.

Adapun jumlah pesawat yang akan digunakan untuk evakuasi Selasa (24/9) hari ini sebanyak 4 unit pesawat. Terdiri dari helikopter L SA 315 PK-IWB milik PT. Intan Angkasa  yang saat ini berada di Ilaga, dua  helikopter Polri yang distandbay di Timika  dan satu pesawat CN 235 milik TNI-AU.

Baca Juga :  GKI Hadir Bangun Persekutuan tanpa Perbedaan

“Pesawat yang mengantar tim ke lokasi nantinya menggunakan Helly L SA 315 PK-IWB milik PT. Intan Angkasa,” pungkasnya. (fia/nat)

Tim SAR gabungan saat melakukan pertemuan untuk membahas proses evakuasi pesawat Twin Otter DHC 6-400 milik Carpediem Air, Senin (23/9) ( FOTO : Humas Basarnas for Cepos)

JAYAPURA- Terkendala cuaca, tim penyelamat dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika batal melakukan evakuasi terhadap pesawat Twin Otter DHC 6-400 milik Carpediem Air yang jatuh, Rabu (18/9) lalu.

Kepala SAR Timika, Monce Brury mengatakan, sejak Senin (23/9) hingga sore kemari, tim di lapangan terkendala cuaca. Untuk melakukan evakuasi terhadap pesawat Twin Otter DHC 6-400 yang membawa empat orang terdiri dari Kapten Dasep Sobirin, CO Pilot Yudha Tutuco, Teknis bernama Ujang dan satu penumpang bernama Hadi Utomo.

“Hingga sore hari, tim di lapangan terkendala cuaca di lokasi jatuhnya pesawat tertutup awan. Selain itu evakuasi juga terkendala dengan medan yang ekstrim,” ucap Monce saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, Senin (23/9).

Baca Juga :  Terkait Paniai Berdarah, 3 Jenderal Beri Keterangan

Adapun lokasi jatuhnya pesawat Twin Otter PK-CDC itu berjarak 44 notical mile dari Timika. Lokasi ini selalu tertutup awan tebal sehingga sempat menyulitkan Tim SAR melakukan pantauan dari udara. 

“Kami belum bisa pastikan penyebab jatuhnya pesawat. Itu nanti dari hasil investigasi KNKT yang bisa menjawab tentang dugaan pesawat  jatuh,” ucapnya.

Untuk proses evakuasi, pihaknya berusaha untuk mendekati lokasi jatuhnya pesawat. Direncanakan, proses evakuasi dilakukan sekira pukul 05.30 WIT jika cuaca mendukung.

Adapun jumlah pesawat yang akan digunakan untuk evakuasi Selasa (24/9) hari ini sebanyak 4 unit pesawat. Terdiri dari helikopter L SA 315 PK-IWB milik PT. Intan Angkasa  yang saat ini berada di Ilaga, dua  helikopter Polri yang distandbay di Timika  dan satu pesawat CN 235 milik TNI-AU.

Baca Juga :  Portabel, Dilengkapi Baterai, Jadi Mudah Dibawa Bepergian

“Pesawat yang mengantar tim ke lokasi nantinya menggunakan Helly L SA 315 PK-IWB milik PT. Intan Angkasa,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya