Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Dua Pekerja Proyek Dibunuh dan Dibakar KKB

JAYAPURA-Teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo belum usai.  Setelah melakukan penyerangan terhadap pekerja jembatan PT. Papua Cremon hingga tewas di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo tanggal 26 Juni 2021 lalu, kemudian melakukan perampasan milik aparat, pembunuhan terhadap pemilik kios, pembakaran sawmill dan dua unit rumah warga, KKB diduga membunuh dua karyawan PT. Indo Mulia Baru di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu (22/8).

Dua karyawan PT Indo Mulia Baru yang meninggal yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam. Kedua korban setelah dibunuh, langsung dibakar bersama mobil yang dikendarainya saat itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, anggota sedang mendalami kasus ini. Pihaknya juga telah mengirim tim dari Polda Papua untuk menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Saya sudah kirim kekuatan di sana (Yahukimo-red). Kami akan melakukan secara baik tanpa menimbulkan masalah lain,” terang Kapolda.

Kapolda menyayangkan pembunuhan tersebut, dimana harusnya semua pihak sudah memberikan ketenangan dalam menyambut PON. 

Mathius Fakhiri berharap tidak ada lagi hal-hal yang menganggu kenyamanan di tanah Papua, sehingga bisa memasuki pelaksanaan PON dengan baik.

Disinggung apakah pelaku pembunuhan dua karyawan PT Indo Mulia Baru sama dengan pelaku  pembunuhan pemilik kios dan pembakaran rumah, Kapolda menerangkan semua kemungkinan itu ada. Hanya saja perlu dilakukan penyelidikan.

“Saya biarkan teman-teman dari Polres Yahukimo, Nemangkawi dan Dirkrimum yang ada di Yahukimo untuk melakukan penyelidikan secara lengkap,” kata Kapolda.

Kapolda juga meminta anggota yang ada di lapangan untuk berhati-hati dalam penanganan kasus ini. Segala kemungkinan harus diwaspadai untuk menghindari korban baru.

Baca Juga :  Dalangnya Diduga Kelompok Lekagak Telenggeng

“Kita tidak mau ada korban baru, baik dari aparat khususnya. Karena di situ ada senjata dan amunisi serta ada dampak lain dari tindakan itu. Jika ada masyarakat yang menjadi korban maka akan dipelintir. Apalagi kita mau menuju PON,” papar Kapolda.

Ia juga mengimbau para pekerja yang berada di daerah rawan untuk tidak mengorbankan nyawanya demi perutnya. Begitu juga para pengusaha yang mempekerjakan karyawannya untuk memperhatikan keselamatan karyawannya yang bekerja.

Disinggung apakah ada indikasi KKB mengincar pekerja jalan dan ataupun pekerja jembatan, Kapolda menyampaikan semua kemungkinan pasti ada. Tetapi perlu melihat data di lapangan.

“Mereka yang menyerang para pekerja, tenaga kesehatan dan guru bagi saya adalah tidak punya kemanusiaan. Hingga patut disamakan degan hewan. Guru dan tenaga kesehatan adalah mereka yang mencerdaskan generasi orang Papua. Jangan lakukan hal hal yang salah kepada mereka,” tegas Kapolda. 

Sementara itu, menanggapi Ferianus Asso (29) korban penembakan di Yahukimo pada tanggal 16 Agustus lalu yang sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara lalu meninggal pada Minggu (22/8) dini hari, menurutnya telah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kita sudah serahkan jenazahnya kepada keluarga, prosesnya ditangani Polres Yahukimo. Kita hanya menangani lukanya,” terangnya.

Pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan medis, namun kondisi korban saat itu sedang kritis dan ketika dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah tidak membaik.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, dua karyawan PT Indo Mulia Baru diduga dibunuh oleh KKB di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu (22/8)

Baca Juga :  Lukas Enembe Akhirnya Mau Jalani Cuci Darah

“Saat ini personel masih melakukan pengejaran terhadap KKB, untuk situasi di Yahukimo kondusif,” kata Kamal, Senin (23/8).

Dari keterangan seorang saksi disebutkan kejadian bermula saat kedua korban mengantar tiga orang warga ke Kali Yegi sekitar pukul 15.00 WIT.

Tak lama kemudian datang Kepala Desa Kiribun ke kamp induk PT. Indo Papua untuk memberi tahu bahwa dirinya telah diberi tahu oleh anak Kampung Kiribun yang melihat ada 2 orang yang dibakar bersama mobil di kali Brazza di Jalan Gunung.

Saksi lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Yahukimo. Pada pukul 15.41 WIT, Kasat Reskrim Polres Yahukimo, Ipda Rony Samory  mendapatkan informasi melalui telepon seluler bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap dua karyawan PT. Indo Papua tepatnya di jembatan Kali Brazza.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, personel Gabungan Polres Yahukimo, Brimob Yon A BKO Polres Yahukimo serta Tim Satgas gakum Nemangkawi bergerak menuju TKP,” terang Kamal

Setibanya di TKP pukul 17:50 WIT,  didapatkan satu unit kendaraan Toyota Hilux double cabin yang diduga milik PT. Indo Papua telah hangus terbakar. 

Di dalam kendaraan tersebut, terdapat dua korban yang hangus terbakar bersama kendaraan tersebut. Selanjutnya Tim mengamankan area TKP dan melakukan penyisiran di seputaran TKP. 

“Usai melakukan penyisiran di area lokasi TKP,  tim langsung membawa kedua jenazah menuju RSUD Dekai untuk dilakukan pemeriksaan medis,” tutur Kamal.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu anak panah, satu unit handphone dan mobil Hilux Double Cabin dalam kondisi hangus terbakar. (fia/nat)

JAYAPURA-Teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo belum usai.  Setelah melakukan penyerangan terhadap pekerja jembatan PT. Papua Cremon hingga tewas di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo tanggal 26 Juni 2021 lalu, kemudian melakukan perampasan milik aparat, pembunuhan terhadap pemilik kios, pembakaran sawmill dan dua unit rumah warga, KKB diduga membunuh dua karyawan PT. Indo Mulia Baru di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu (22/8).

Dua karyawan PT Indo Mulia Baru yang meninggal yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam. Kedua korban setelah dibunuh, langsung dibakar bersama mobil yang dikendarainya saat itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, anggota sedang mendalami kasus ini. Pihaknya juga telah mengirim tim dari Polda Papua untuk menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Saya sudah kirim kekuatan di sana (Yahukimo-red). Kami akan melakukan secara baik tanpa menimbulkan masalah lain,” terang Kapolda.

Kapolda menyayangkan pembunuhan tersebut, dimana harusnya semua pihak sudah memberikan ketenangan dalam menyambut PON. 

Mathius Fakhiri berharap tidak ada lagi hal-hal yang menganggu kenyamanan di tanah Papua, sehingga bisa memasuki pelaksanaan PON dengan baik.

Disinggung apakah pelaku pembunuhan dua karyawan PT Indo Mulia Baru sama dengan pelaku  pembunuhan pemilik kios dan pembakaran rumah, Kapolda menerangkan semua kemungkinan itu ada. Hanya saja perlu dilakukan penyelidikan.

“Saya biarkan teman-teman dari Polres Yahukimo, Nemangkawi dan Dirkrimum yang ada di Yahukimo untuk melakukan penyelidikan secara lengkap,” kata Kapolda.

Kapolda juga meminta anggota yang ada di lapangan untuk berhati-hati dalam penanganan kasus ini. Segala kemungkinan harus diwaspadai untuk menghindari korban baru.

Baca Juga :  Uskup Agung Merauke Mengeluarkan Tujuh Poin Pernyataan

“Kita tidak mau ada korban baru, baik dari aparat khususnya. Karena di situ ada senjata dan amunisi serta ada dampak lain dari tindakan itu. Jika ada masyarakat yang menjadi korban maka akan dipelintir. Apalagi kita mau menuju PON,” papar Kapolda.

Ia juga mengimbau para pekerja yang berada di daerah rawan untuk tidak mengorbankan nyawanya demi perutnya. Begitu juga para pengusaha yang mempekerjakan karyawannya untuk memperhatikan keselamatan karyawannya yang bekerja.

Disinggung apakah ada indikasi KKB mengincar pekerja jalan dan ataupun pekerja jembatan, Kapolda menyampaikan semua kemungkinan pasti ada. Tetapi perlu melihat data di lapangan.

“Mereka yang menyerang para pekerja, tenaga kesehatan dan guru bagi saya adalah tidak punya kemanusiaan. Hingga patut disamakan degan hewan. Guru dan tenaga kesehatan adalah mereka yang mencerdaskan generasi orang Papua. Jangan lakukan hal hal yang salah kepada mereka,” tegas Kapolda. 

Sementara itu, menanggapi Ferianus Asso (29) korban penembakan di Yahukimo pada tanggal 16 Agustus lalu yang sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara lalu meninggal pada Minggu (22/8) dini hari, menurutnya telah diserahkan kepada pihak keluarga.

“Kita sudah serahkan jenazahnya kepada keluarga, prosesnya ditangani Polres Yahukimo. Kita hanya menangani lukanya,” terangnya.

Pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan medis, namun kondisi korban saat itu sedang kritis dan ketika dibawa ke rumah sakit kondisinya sudah tidak membaik.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, dua karyawan PT Indo Mulia Baru diduga dibunuh oleh KKB di Sungai Brazza, Kampung Kribun, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu (22/8)

Baca Juga :  Strategi Menangkal Radikalisme dan Terorisme Sebagai Ancaman Disintegrasi Bangsa

“Saat ini personel masih melakukan pengejaran terhadap KKB, untuk situasi di Yahukimo kondusif,” kata Kamal, Senin (23/8).

Dari keterangan seorang saksi disebutkan kejadian bermula saat kedua korban mengantar tiga orang warga ke Kali Yegi sekitar pukul 15.00 WIT.

Tak lama kemudian datang Kepala Desa Kiribun ke kamp induk PT. Indo Papua untuk memberi tahu bahwa dirinya telah diberi tahu oleh anak Kampung Kiribun yang melihat ada 2 orang yang dibakar bersama mobil di kali Brazza di Jalan Gunung.

Saksi lantas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Yahukimo. Pada pukul 15.41 WIT, Kasat Reskrim Polres Yahukimo, Ipda Rony Samory  mendapatkan informasi melalui telepon seluler bahwa telah terjadi pembunuhan terhadap dua karyawan PT. Indo Papua tepatnya di jembatan Kali Brazza.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, personel Gabungan Polres Yahukimo, Brimob Yon A BKO Polres Yahukimo serta Tim Satgas gakum Nemangkawi bergerak menuju TKP,” terang Kamal

Setibanya di TKP pukul 17:50 WIT,  didapatkan satu unit kendaraan Toyota Hilux double cabin yang diduga milik PT. Indo Papua telah hangus terbakar. 

Di dalam kendaraan tersebut, terdapat dua korban yang hangus terbakar bersama kendaraan tersebut. Selanjutnya Tim mengamankan area TKP dan melakukan penyisiran di seputaran TKP. 

“Usai melakukan penyisiran di area lokasi TKP,  tim langsung membawa kedua jenazah menuju RSUD Dekai untuk dilakukan pemeriksaan medis,” tutur Kamal.

Adapun barang bukti yang diamankan yakni satu anak panah, satu unit handphone dan mobil Hilux Double Cabin dalam kondisi hangus terbakar. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya