Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Baku Tembak di Pasar Jibama, Anggota KKB Tewas

BERI ARAHAN: Danyon 756/WMS, Mayor Inf. Arif Budi Situmeang memberikan arahan kepada aparat TNI-Polri di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca kontak tembak yang menewaskan satu anggota KKB, Jumat (23/8).( FOTO : Denny/ Cepos  )

Satu Polisi dan Anggota Kamra Luka Tembak 

WAMENA-Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas dalam baku tembak dengan Patroli Gabungan Pemkab Jayawijaya bersama TNI-Polri di Terminal Angkutan Umum, Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8) sekira pukul 10.30 WIT.

Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota Polri yang bertugas di Pospol Pasar Jibama dan  satu anggota Kamra yang bertugas melakukan pengamanan di pasar mengalami luka. Anggota Polri mengalami luka tembak di paha sementara anggota Kamra mengalami gores terserempet peluru di lengan kiri. 

Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos, lima anggota KKB yang pimpinan Eugianus Kogoya awalnya masuk ke kota Wamena. Anggota KKB ini menurut laporan warga, membawa senjata api. 

Namun saat mereka mengetahui adanya patroli gabungan, empat orang anggota KKB berhasil melarikan diri, sementara satu orang berhasil dikepung usai melepaskan tembakan kepada anggota yang bertugas di pasar serta petugas patroli. Anggota KKB tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.30 WIT bersamaan dengan patroli gabungan TNI-Polri dan Pemda Jayawijaya yang dipimpin Bupati Jayawijaya.

Dikatakan, saat patroli gabungan melewati Pasar Jibama, masyarakat terlihat berhamburan berlarian keluar pasar. Saat dicek ternyata ada seorang warga yang yang membawa senjata jenis revolver yang sempat mengancam masyarakat dengan mengeluarkan tembakan.

“Kita sudah melakukan tindakan persuasif agar yang bersangkutan menyerahkan diri. Bahkan saya sendiri ditembak hingga tiga kali. Awalnya saya tidak yakin kalau itu senjata api tetapi saat mendekat pelaku menembak  sehingga terpaksa kita lumpuhkan,” ungkapnya kepada wartawan,  Jumat (23/8) kemarin.

Baca Juga :  Cari Pasir, Temukan Mayat Bayi di Selokan

Kapolres Tonny Ananda menyebutkan, dari informasi yang diperoleh, awalnya ada 5 orang yang diketahui membawa senjata. Info tersebut diketahui dari anggota Pospol Jibama dari masyarakat. Namun hanya satu orang yang kepergok aparat di Pospol dan menyampaikan melalui radio komunikasi bahwa lima orang tersebut bersenjata.

“Ini merupakan anggota KKB yang turun dan selama 4 hari terakhir bikin teror dalam kota. Mereka sempat buang tembakan di Kimbim. Informasi dari bengkel dan masyarakat sekitar sempat melihat orang bersenjata laras panjang sebanyak 2 pucuk,” katanya.

Satu dari lima anggota KKB yang terkepung di Pasar Jibama menurut Tony Ananda, sempat dikejar masyarakat karena mengeluarkan tembakan. Anggota KKB tersebut kemudian bersembunyi dalam angkutan umum yang ditinggal sopirnya. Pelaku yang berada di angkutan umum masih sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali ke arah Kapolres dan patroli gabungan.

“Anggota kami tertembak di paha karena pelaku menembak dari belakang. Termasuk satu anggota Kamra terluka. Pelaku kita lumpuhkan dan meninggal di tempat karena kita sudah persuasif tetapi tetap melakukan perlawanan,” jelasnya. 

Tony Ananda mengakui, sebelumnya mendapat laporan jika kelompok dari Egianus Kogoya telah menyatakan akan melakukan teror dalam kota Wamena dan mereka akan menyusup apabila ada demo-demo yang dilakukan.

Di tempat yang sama Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto menyatakan sebelum kejadian ini pihak keamanan sudah mendapat teror dan juga pesan-pesan dari Pimpinan Kodap 3 Dugama, Egianus Kogoya yang kemarin melakukan aksi penghadangan kepada anggota TNI di wilayah Habema yang menggugurkan 1 orang anggota TNI.

Baca Juga :  Kontak Tembak, Warga Sipil Tewas Lagi

Dandim Candra Dianto menyebutkan mereka juga menitip pesan yang intinya akan melakukan tindakan teror di Wamena.

“Pesan ini dibuktikan dengan kemunculan mereka di sekitar pinggiran kota seperti di kawasan Sinakma, Kuburan Lama, dan beberapa tempat lainnya. Mereka bertemu dengan masyarakat dan masyarakat melaporkan kepada anggota TNI, walaupun mereka hanya minta rokok dan uang. Kami yakinkan mereka ada di sekitar kita,”jelasnya.

Chandra Dianto mengatakan, lima orang tersebut diduga kelompok dari Kimbim yang turun ke Pasar Jibama untuk membeli logistik dan keperluan lainnya, sehingga terjadi kontak tembak di tempat keramaian.

“Di situlah kita membantu aparat kepolisian untuk melumpuhkan yang bersangkutan karena sudah ada peringatan dan penyampaian tetapi ia terus melakukan perlawanan sehingga harus dilumpuhkan sebelum banyak korban dari masyarakat,”bebernya.

Saat ini Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya menurut Chandra Dianto melakukan penyisiran agar bisa menciptakan situasi di Wamena yang lebih aman. Penyisiran ini tidak bisa ditentukan kapan akan berakhir.

“Selama masih ada ancaman dan gangguan akan terus dilakukan. Karena dari kelompok Egianus juga tidak menentukan kapan akan berakhir anggota mereka masuk di kota,” ujarnya. 

“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menghindari tempat sepi atau keramaian yang memungkinkan disusupi. Serta hindari keluar di tengah malam apabila tidak penting,” sambungnya. (jo/nat)

BERI ARAHAN: Danyon 756/WMS, Mayor Inf. Arif Budi Situmeang memberikan arahan kepada aparat TNI-Polri di Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca kontak tembak yang menewaskan satu anggota KKB, Jumat (23/8).( FOTO : Denny/ Cepos  )

Satu Polisi dan Anggota Kamra Luka Tembak 

WAMENA-Seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas dalam baku tembak dengan Patroli Gabungan Pemkab Jayawijaya bersama TNI-Polri di Terminal Angkutan Umum, Pasar Jibama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Jumat (23/8) sekira pukul 10.30 WIT.

Dalam kontak tembak tersebut, satu anggota Polri yang bertugas di Pospol Pasar Jibama dan  satu anggota Kamra yang bertugas melakukan pengamanan di pasar mengalami luka. Anggota Polri mengalami luka tembak di paha sementara anggota Kamra mengalami gores terserempet peluru di lengan kiri. 

Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos, lima anggota KKB yang pimpinan Eugianus Kogoya awalnya masuk ke kota Wamena. Anggota KKB ini menurut laporan warga, membawa senjata api. 

Namun saat mereka mengetahui adanya patroli gabungan, empat orang anggota KKB berhasil melarikan diri, sementara satu orang berhasil dikepung usai melepaskan tembakan kepada anggota yang bertugas di pasar serta petugas patroli. Anggota KKB tersebut akhirnya berhasil dilumpuhkan. 

Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.30 WIT bersamaan dengan patroli gabungan TNI-Polri dan Pemda Jayawijaya yang dipimpin Bupati Jayawijaya.

Dikatakan, saat patroli gabungan melewati Pasar Jibama, masyarakat terlihat berhamburan berlarian keluar pasar. Saat dicek ternyata ada seorang warga yang yang membawa senjata jenis revolver yang sempat mengancam masyarakat dengan mengeluarkan tembakan.

“Kita sudah melakukan tindakan persuasif agar yang bersangkutan menyerahkan diri. Bahkan saya sendiri ditembak hingga tiga kali. Awalnya saya tidak yakin kalau itu senjata api tetapi saat mendekat pelaku menembak  sehingga terpaksa kita lumpuhkan,” ungkapnya kepada wartawan,  Jumat (23/8) kemarin.

Baca Juga :  Cari Pasir, Temukan Mayat Bayi di Selokan

Kapolres Tonny Ananda menyebutkan, dari informasi yang diperoleh, awalnya ada 5 orang yang diketahui membawa senjata. Info tersebut diketahui dari anggota Pospol Jibama dari masyarakat. Namun hanya satu orang yang kepergok aparat di Pospol dan menyampaikan melalui radio komunikasi bahwa lima orang tersebut bersenjata.

“Ini merupakan anggota KKB yang turun dan selama 4 hari terakhir bikin teror dalam kota. Mereka sempat buang tembakan di Kimbim. Informasi dari bengkel dan masyarakat sekitar sempat melihat orang bersenjata laras panjang sebanyak 2 pucuk,” katanya.

Satu dari lima anggota KKB yang terkepung di Pasar Jibama menurut Tony Ananda, sempat dikejar masyarakat karena mengeluarkan tembakan. Anggota KKB tersebut kemudian bersembunyi dalam angkutan umum yang ditinggal sopirnya. Pelaku yang berada di angkutan umum masih sempat mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali ke arah Kapolres dan patroli gabungan.

“Anggota kami tertembak di paha karena pelaku menembak dari belakang. Termasuk satu anggota Kamra terluka. Pelaku kita lumpuhkan dan meninggal di tempat karena kita sudah persuasif tetapi tetap melakukan perlawanan,” jelasnya. 

Tony Ananda mengakui, sebelumnya mendapat laporan jika kelompok dari Egianus Kogoya telah menyatakan akan melakukan teror dalam kota Wamena dan mereka akan menyusup apabila ada demo-demo yang dilakukan.

Di tempat yang sama Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto menyatakan sebelum kejadian ini pihak keamanan sudah mendapat teror dan juga pesan-pesan dari Pimpinan Kodap 3 Dugama, Egianus Kogoya yang kemarin melakukan aksi penghadangan kepada anggota TNI di wilayah Habema yang menggugurkan 1 orang anggota TNI.

Baca Juga :  Mediasi Berlangsung Tertib dan Damai, Dandim Jayawijaya Ucapkan Terima Kasih

Dandim Candra Dianto menyebutkan mereka juga menitip pesan yang intinya akan melakukan tindakan teror di Wamena.

“Pesan ini dibuktikan dengan kemunculan mereka di sekitar pinggiran kota seperti di kawasan Sinakma, Kuburan Lama, dan beberapa tempat lainnya. Mereka bertemu dengan masyarakat dan masyarakat melaporkan kepada anggota TNI, walaupun mereka hanya minta rokok dan uang. Kami yakinkan mereka ada di sekitar kita,”jelasnya.

Chandra Dianto mengatakan, lima orang tersebut diduga kelompok dari Kimbim yang turun ke Pasar Jibama untuk membeli logistik dan keperluan lainnya, sehingga terjadi kontak tembak di tempat keramaian.

“Di situlah kita membantu aparat kepolisian untuk melumpuhkan yang bersangkutan karena sudah ada peringatan dan penyampaian tetapi ia terus melakukan perlawanan sehingga harus dilumpuhkan sebelum banyak korban dari masyarakat,”bebernya.

Saat ini Kodim 1702/Jayawijaya dan Polres Jayawijaya menurut Chandra Dianto melakukan penyisiran agar bisa menciptakan situasi di Wamena yang lebih aman. Penyisiran ini tidak bisa ditentukan kapan akan berakhir.

“Selama masih ada ancaman dan gangguan akan terus dilakukan. Karena dari kelompok Egianus juga tidak menentukan kapan akan berakhir anggota mereka masuk di kota,” ujarnya. 

“Saya mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menghindari tempat sepi atau keramaian yang memungkinkan disusupi. Serta hindari keluar di tengah malam apabila tidak penting,” sambungnya. (jo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya