Dianggarkan Rp 35 M, Hanya Bisa Boyong 160 Atlet Potensial
JAYAPURA – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Papua terpaksa melakukan rasionalisasi jumlah atlet yang nantinya dibawa menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh – Sumatera Utara pada b September tahun ini.
KONI Papua memastikan tak bisa memboyong seluruh atlet pada iven nasional empat tahunan itu. Mengingat keterbatasan anggaran. Dimana, KONI Papua hanya disokong anggaran Rp 35 miliar untuk mengikuti PON XXI.
Jumlah tersebut dinilai tak mampu untuk membawa seluruh 374 atlet yang sudah mengantongi tiket PON. Sebab, dengan dana Rp 35 miliar diperkirakan hanya bisa membawa sekitar 160 atlet.
“Walaupun sudah mengusulkan jumlah atlet kita yang awalnya 374, turun menjadi 271 tapi tidak bisa mencover. Dan kita putuskan bagaimana jumlah atlet yang kita bawa itu kurang lebih 160 orang, ditambah pelatih dan ofisial kita akan bawa sekitar 250 orang. Itu saja yang akan berangkat ke PON. Dan ini masih bisa berkurang,” ungkap Ketum KONI Papua, Kenius Kogoya kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/7).
Kata Kenius, angka 35 miliar tersebut tidak akan bertambah lagi. Sehingga mereka akan berusaha memaksimalkan anggaran tersebut untuk bisa tampil pada PON XXI.
“Jadi kita sudah berusaha semaksimal mungkin, berjumpa dan komunikasi dengan Gubernur, kemudian DPR. Hasilnya juga tidak maksimal, karena ini terkait juga dengan fiskal anggaran APBD kita yang sangat kurang. Sehingga tidak bisa membekap semua atlet dan cabor untuk berangkat. Dengan begitu kami harus terima, senang atau tidak, suka atau tidak kita harus siap menerima,” ujarnya.
Untuk mendapatkan jumlah atlet 160 tersebut, KONI Papua akan kembali mendata ulang atlet yang memiliki kams besar meraih medali emas, perak dan masih melakukan latihan mandiri hingga saat ini.
“Kemungkinan atlet yang kami prioritaskan adalah atlet Pelatnas dan juga atlet unggulan kita, dan kita akan mengambil mereka yang memiliki peluang untuk bisa berprestasi. Tentunya mereka yang juga masih latihan mandiri. Jangan sampai saat Pra PON dia emas atau perak tapi kemudian pasca Pra PON dia tidak lagi berlatih dan mempersiapkan diri secara mandiri,” ucapnya.