Wednesday, April 17, 2024
24.7 C
Jayapura

Diduga Ada Oknum Lain Bantu Pratu DAT

Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Kodam XVII/Cenderawasih menduga ada oknum lain yang turut terlibat membantu Pratu DAT dalam jual beli ratusan amunisi di Kabupaten Mimika beberapa waktu lalu.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menjelaskan, terkait jual beli amunisi tersebut pihaknya telah melakukan penyidikan yang sedang dilakukan Polisi Militer (POM) Kodam XVII/Cenderawasih.

“Saya yakin bukan cuman dia saja (Pratu DAT, Red), ada keterlibatan oknum lainnya,” ucap Pangdam Yosua Sembiring kepada wartawan usai menghadiri pertemuan Forkopimda di Mapolda Papua, Kamis (22/8) kemarin.

Agar kasus ini cepat selesai lanjut Pangdam, pemeriksaan jual beli ratusan amunisi tidak hanya difokuskan pada Pratu DAT. Sebab persoalannya nanti tidak akan selesai dan untuk mengetahui siapa di belakang semua itu membutuhkan waktu. “Ingat, TNI tidak akan tolerir dengan tindakan pidana seperti itu,” tegasnya.

Pangdam juga belum bisa memastikan terkait sudah berapa kali Pratu DAT menjual amunisi tersebut kepada Kelompok Separatis Bersenjata, “Dari hasil penyelidikan barulah kita mengetahui yang bersangkutan menjual ke mana dan sudah berapa kali terlibat dalam jual beli amunisi,” tuturnya. 

Baca Juga :  Penyuap Lukas Enembe Divonis 5 Tahun Penjara

Sementara itu, pengawasan terhadap senjata secara rutin dilakukan oleh Kodam XVII/Cenderawasih. Dimana dilakukan pengawasan ke luar dan pengawasan ke dalam. Bahkan anggota yang masuk ataupun keluar kerap dilakukan pemeriksaan senjata.

Sebelumnya, Pratu DAT yang merupakan salah satu DPO karena terindikasi terlibatan dalam jual beli amunisi. Ia ditangkap Minggu (4/8) lalu sekira pukul 08.02 WIT di Jalan Jenderal A. Yani KM.8 Melati Raya Kompleks, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat.

Penangkapan dilakukan oleh Tim Gabungan Intel Korem 181/PVT dan Unit Inteldim 1802/Sorong dpp Pasi Intel Kodim 1704/Srg beserta enam orang anggota.

Penangkapan Pratu DAT sendiri dimulai sejak pukul 02.15 WIT. Dimana tim gabungan melaksanakan pengendapan dan pengintaian terhadap DPO di sebuah rumah Jalan Jenderal A. Yani Km.8 Melati Raya Kompleks, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong setelah menerima informasi.

Baca Juga :  TNI-Polri Kirimkan Tim Pilihan ke Pegunungan Bintang

Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan di Makodim 1802/Sorong diperoleh keterangan yang bersangkutan pada 24 Juli 2019 menggunakan kapal perintis dari Kabupaten Mimika menuju Kabupaten Dobo. Selanjutnya menginap selama dua hari di Kompleks Kerangpante, Kabupaten Dobo.

Kemudian pada tanggal 29 Agustus, Pratu DAT menggunakan KM. Tidar dari Kabupaten Dobo menuju Kota Sorong dan tiba tanggal 1 Agustus. Selama berada di Sorong, yang bersangkutan menginap di beberapa tempat secara berpindah-pindah. Menginap selama satu malam di Arteri,  kemudian begeser ke rumah rekannya hingga yang bersangkutan ditangkap dan diamankan pada pukul 08.02 WIT. (fia/nat)

Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring ( FOTO : Elfira/Cepos)

JAYAPURA- Kodam XVII/Cenderawasih menduga ada oknum lain yang turut terlibat membantu Pratu DAT dalam jual beli ratusan amunisi di Kabupaten Mimika beberapa waktu lalu.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menjelaskan, terkait jual beli amunisi tersebut pihaknya telah melakukan penyidikan yang sedang dilakukan Polisi Militer (POM) Kodam XVII/Cenderawasih.

“Saya yakin bukan cuman dia saja (Pratu DAT, Red), ada keterlibatan oknum lainnya,” ucap Pangdam Yosua Sembiring kepada wartawan usai menghadiri pertemuan Forkopimda di Mapolda Papua, Kamis (22/8) kemarin.

Agar kasus ini cepat selesai lanjut Pangdam, pemeriksaan jual beli ratusan amunisi tidak hanya difokuskan pada Pratu DAT. Sebab persoalannya nanti tidak akan selesai dan untuk mengetahui siapa di belakang semua itu membutuhkan waktu. “Ingat, TNI tidak akan tolerir dengan tindakan pidana seperti itu,” tegasnya.

Pangdam juga belum bisa memastikan terkait sudah berapa kali Pratu DAT menjual amunisi tersebut kepada Kelompok Separatis Bersenjata, “Dari hasil penyelidikan barulah kita mengetahui yang bersangkutan menjual ke mana dan sudah berapa kali terlibat dalam jual beli amunisi,” tuturnya. 

Baca Juga :  Jika Sehat, Lukas Enembe Akan Gentleman Hadapi KPK

Sementara itu, pengawasan terhadap senjata secara rutin dilakukan oleh Kodam XVII/Cenderawasih. Dimana dilakukan pengawasan ke luar dan pengawasan ke dalam. Bahkan anggota yang masuk ataupun keluar kerap dilakukan pemeriksaan senjata.

Sebelumnya, Pratu DAT yang merupakan salah satu DPO karena terindikasi terlibatan dalam jual beli amunisi. Ia ditangkap Minggu (4/8) lalu sekira pukul 08.02 WIT di Jalan Jenderal A. Yani KM.8 Melati Raya Kompleks, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat.

Penangkapan dilakukan oleh Tim Gabungan Intel Korem 181/PVT dan Unit Inteldim 1802/Sorong dpp Pasi Intel Kodim 1704/Srg beserta enam orang anggota.

Penangkapan Pratu DAT sendiri dimulai sejak pukul 02.15 WIT. Dimana tim gabungan melaksanakan pengendapan dan pengintaian terhadap DPO di sebuah rumah Jalan Jenderal A. Yani Km.8 Melati Raya Kompleks, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong setelah menerima informasi.

Baca Juga :  Boleh Nikmati Malam Pergantian Tahun di Dok 2

Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan di Makodim 1802/Sorong diperoleh keterangan yang bersangkutan pada 24 Juli 2019 menggunakan kapal perintis dari Kabupaten Mimika menuju Kabupaten Dobo. Selanjutnya menginap selama dua hari di Kompleks Kerangpante, Kabupaten Dobo.

Kemudian pada tanggal 29 Agustus, Pratu DAT menggunakan KM. Tidar dari Kabupaten Dobo menuju Kota Sorong dan tiba tanggal 1 Agustus. Selama berada di Sorong, yang bersangkutan menginap di beberapa tempat secara berpindah-pindah. Menginap selama satu malam di Arteri,  kemudian begeser ke rumah rekannya hingga yang bersangkutan ditangkap dan diamankan pada pukul 08.02 WIT. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya