Thursday, April 18, 2024
26.7 C
Jayapura

Diserang KSB, Tiga  Anggota TNI Terluka

JAYAPURA-Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalyon Infantri 312/Kala Hitam di Distrik Serambakon,  Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10).

Penyerangan tersebut mengakibatkan tiga anggota TNI terluka. Tiga anggota TNI Satgas Pamtas 312/KH yang terluka yakni Praka Hendrik terluka di telapak kaki kanan,  Prada Haldan terluka di kaki kanan dan Prada Gusman luka di dada sebelah kiri. Ketiganya terluka karena terkena rekoset atau serpihan peluru.

Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan,  para pelaku menembaki rombongan anggota Satgas Pamtas Yonif 312/KH ketika sedang dalam perjalanan menggunakan mobil milik Pemda menuju Distrik Oksibil sekira pukul 09:30 WIT.

Baca Juga :  Terapkan Prokes Saat Idul Fitri

 “Kelompok ini menyerang anggota Satgas Pamtas yang sedang dalam perjalanan mengambil logistik di Oksibil. Akibatya, tiga anggota kami hanya mengalami luka ringan dan dalam kondisi masih sadar,” ucap Izak saat dikomfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, kemarin (20/10).

Lanjutnya, tiga anggota Satgas Pamtas yang mengalami luka-luka masih mendapatkan perawatan medis di Pegunungan Bintang dan akan dievakuasi ke Jayapura dengan pesawat, Rabu (21/10) hari ini. Mereka akan menjalani perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura.

“Kami akan segera mengevakuasi mereka untuk mendapatkan perawatan medis di RS Marthen Indey untuk mengecek apakah ada serpihan peluru di tubuh ketiga prajurit tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Tiga OTG di Pegubin Negatif Covid-19

Dikatakan, KSB melakukan aksi teror kepada aparat keamanan untuk mengganggu upaya pembangunan ekonomi di Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Kami tidak gentar dan siap menghadapi kelompok kriminal ini. Aksi teror mereka sangat merugikan masyarakat setempat,” ucapnya.

Lanjutnya, serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.

“Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan masyarakat yang ada di daerah tersebut,” pungkasnya. (fia/nat)

JAYAPURA-Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) menyerang Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari Batalyon Infantri 312/Kala Hitam di Distrik Serambakon,  Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (20/10).

Penyerangan tersebut mengakibatkan tiga anggota TNI terluka. Tiga anggota TNI Satgas Pamtas 312/KH yang terluka yakni Praka Hendrik terluka di telapak kaki kanan,  Prada Haldan terluka di kaki kanan dan Prada Gusman luka di dada sebelah kiri. Ketiganya terluka karena terkena rekoset atau serpihan peluru.

Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakthi, Brigjen TNI Izak Pangemanan mengatakan,  para pelaku menembaki rombongan anggota Satgas Pamtas Yonif 312/KH ketika sedang dalam perjalanan menggunakan mobil milik Pemda menuju Distrik Oksibil sekira pukul 09:30 WIT.

Baca Juga :  10 Warga Suru-suru Dilaporkan Meninggal di Hutan

 “Kelompok ini menyerang anggota Satgas Pamtas yang sedang dalam perjalanan mengambil logistik di Oksibil. Akibatya, tiga anggota kami hanya mengalami luka ringan dan dalam kondisi masih sadar,” ucap Izak saat dikomfirmasi Cenderawasih Pos melalui telepon selulernya, kemarin (20/10).

Lanjutnya, tiga anggota Satgas Pamtas yang mengalami luka-luka masih mendapatkan perawatan medis di Pegunungan Bintang dan akan dievakuasi ke Jayapura dengan pesawat, Rabu (21/10) hari ini. Mereka akan menjalani perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura.

“Kami akan segera mengevakuasi mereka untuk mendapatkan perawatan medis di RS Marthen Indey untuk mengecek apakah ada serpihan peluru di tubuh ketiga prajurit tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Diterjang Banjir Bandang, Jembatan Abenaho Ambruk

Dikatakan, KSB melakukan aksi teror kepada aparat keamanan untuk mengganggu upaya pembangunan ekonomi di Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Kami tidak gentar dan siap menghadapi kelompok kriminal ini. Aksi teror mereka sangat merugikan masyarakat setempat,” ucapnya.

Lanjutnya, serangkaian gangguan yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti nyata bahwa KSB tidak menghendaki daerahnya untuk dibangun dan tidak menghendaki masyarakat untuk hidup yang lebih baik dan memiliki masa depan yang cerah.

“Keberadaan TNI baik di Serambakon maupun di daerah lainnya untuk membantu pemerintah daerah dalam membangun daerahnya, membantu masyarakat agar ada solusi-solusi terhadap kesulitan masyarakat yang ada di daerah tersebut,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya