Site icon Cenderawasih Pos

Keluarga Desak Pelaku Segera Ditangkap

ILUSTRASI

JAYAPURA – Insiden tewasnya seorang pelajar akibat tertembak  senapan di Kampung Bagia – Pir III, pada Rabu (11/9) lalu masih menjadi sorotan masyarakat khususnya wilayah PIR. Terlebih pihak keluarga yang merasa kehilangan atas kehilangan anak yang dianggap penurut. Mereka meminta pihak kepolisian segera mengungkap pelakunya karena bisa saja ada tindakan lain yang diambil pihak keluarga jika menemukan pelaku.

Kejadian ini sempat menghebohkan warga sekitar dimana korban, Marselina Warombri (17), Pelajar kelas II SMA Tegasa Kabupaten Keerom tewas saat hendak mencari kayu bakar di kebun milik pamannya SG.  Pihak sekolah juga merasakan kehilangan satu muridnya. Pasalnya Marselina dikenal sebagai anak yang baik dan penuh semangat.

Menurut salah satu keluarga korban CW (41) saat dihubungi Cenderawasih Pos Kamis (19/9) sekira pukul 05.00 WIT yang mengatakan Marselina adalah anak yang baik, rajin dan selalu memantau orang tuanya dirumah. Insiden penembakan ini tentu menjadi sorotan karena hingga saat ini pelaku penembakan tersebut belum juga di temukan. Hal ini kata CW akan menjadi menjadi sumber ancaman baru bagi warga sekitar TKP tersebut. Keluarga korban sangat terpukul dan menuntut keadilan.

“Kami berharap secepatnya pihak kepolisian Polres Keerom segera menemukan dan menangkap pelaku untuk dihukum seberat-beratnya. Tidak ada yang bisa mengembalikan anak kami, tapi kami ingin pelaku dihukum setimpal,” kata Cristo Was kepada Cenderawasih Pos.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Keerom, AKP Jetny L.Sohilait mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mendalami kasus penembakan tersebut. Dan kini pihaknya terus berusaha mengejar pelaku.

“Kami masih menyelidiki kasus tersebut dan kami terus mencari pelaku dari penembakan itu,” ujar AKP Jetny saat dihubungi Cenderawasih Pos, Kamis (19/9). Diketahui sebelumnya korban ditemukan  berawal dari informasi dua orang saksi berinisial LY (32) dan CW (41) dimana saksi pertama pada pukul 08.00 WIT. Saat itu kedua saksi sedang mencuci perabotan dapur dan melihat korban melintas menuju lokasi kejadian.

Pada saat itu korban sedang mencari kayu bakar di kebun milik pamannya SG dengan membawa sebilah parang dan menggunakan topi warna putih. Sekira Pukul 10.00 WIT Saksi satu setelah merebus kacang dan makan bersama keluarganya. Dia pergi ke kebun melintasi TKP untuk mengambil daun Singkong.

“Sesampainya di TKP melihat bahwa korban tidak bergerak dalam keadaan posisi tersujud dalam waktu yang cukup lama. Karena merasa khawatir Aaksi I kembali dan membangunkan Saksi II yang sedang tertidur dirumah untuk melihat kondisi korban. Saksi I, Saksi II bersama 2 (dua) orang anak perempuannya menuju TKP dan mengecek kondisi Korban sudah tidak bergerak, jelas Kasat Reskrim melalui press rilisnya, Selasa (17/9).

Dari Hasil pemeriksaan dokter saat itu terdapat Luka pada dahi korban di duga terjadi karena ditembak oleh pelaku menggunakan senapan angin tabung atau PCP. Luka pada dahi kanan korban menembus pada bagian kepala belakang atas leher bagian kiri dan tidak ditemukannya tanda-tanda pemerkosaan dan kekerasan lain pada korban. (kar/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version