George Awi: Tidak Sebarang, Ada Aturannya
JAYAPURA – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Nerlince Wamuar Rollo melaksanakan kegiatan penjaringan aspirasi dikediamannya di Kotaraja, Jumat (18/7). Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Ondoafi dan perwakilan kepala kampung dari 10 kampung adat di Kota Jayapura.
Dalam kegiatan yang bertema ‘Selamatkan Manusia dan Tanah Papua’ Itu, ketua MRP mempersilakan masyarakat yang hadir untuk berdiskusi. Dalam pertemuan tersebut warga mempertanyakan fungsi dan capaian kerja dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay saat ini.
Ada yang menyarankan agar LMA dibubarkan kemudian dilakukan perubahan nama. Ini disampaikan karena kondisi kantor LMA saat ini sangat memperihatinkan seakan tidak ada aktivitas dan tak pernah dirawat. Menangapi pertanyaan – pertanyaan ini, Nerlince setuju untuk dilakukan reformasi dalam tubuh LMA.
Pengurusnya diaktifkan lagi, nomenklaturnya diperbaiki termasuk sekretariat dihidupkan kembali agar roh masyarakat adat benar-benar terwujud.
“Kegiatan seperti yang saya lakukan juga seharusnya dilaksanakan di kantor LMA bukan justru dikediamannya,” ungkap Nerlince, Jumat (18/7).
Karena itu ia mengajak masyarakat di 10 kampung untuk mengelar bakti sosial untuk membersihkan kantor adat LMA Port Numbay.
“Bikin satu rekomendasi bahwa masyarakat adat akan bersihkan kantor LMA. Kita pergi rame-rame bersihkan kantor LMA, bersama Ondoafi dan kepala suku yang ada. Agar kita juga tahu kenapa kantor LMA tidak di pake,” kata Nerlince.
George Awi: Tidak Sebarang, Ada Aturannya
JAYAPURA – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Nerlince Wamuar Rollo melaksanakan kegiatan penjaringan aspirasi dikediamannya di Kotaraja, Jumat (18/7). Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Ondoafi dan perwakilan kepala kampung dari 10 kampung adat di Kota Jayapura.
Dalam kegiatan yang bertema ‘Selamatkan Manusia dan Tanah Papua’ Itu, ketua MRP mempersilakan masyarakat yang hadir untuk berdiskusi. Dalam pertemuan tersebut warga mempertanyakan fungsi dan capaian kerja dari Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay saat ini.
Ada yang menyarankan agar LMA dibubarkan kemudian dilakukan perubahan nama. Ini disampaikan karena kondisi kantor LMA saat ini sangat memperihatinkan seakan tidak ada aktivitas dan tak pernah dirawat. Menangapi pertanyaan – pertanyaan ini, Nerlince setuju untuk dilakukan reformasi dalam tubuh LMA.
Pengurusnya diaktifkan lagi, nomenklaturnya diperbaiki termasuk sekretariat dihidupkan kembali agar roh masyarakat adat benar-benar terwujud.
“Kegiatan seperti yang saya lakukan juga seharusnya dilaksanakan di kantor LMA bukan justru dikediamannya,” ungkap Nerlince, Jumat (18/7).
Karena itu ia mengajak masyarakat di 10 kampung untuk mengelar bakti sosial untuk membersihkan kantor adat LMA Port Numbay.
“Bikin satu rekomendasi bahwa masyarakat adat akan bersihkan kantor LMA. Kita pergi rame-rame bersihkan kantor LMA, bersama Ondoafi dan kepala suku yang ada. Agar kita juga tahu kenapa kantor LMA tidak di pake,” kata Nerlince.
