Thursday, August 21, 2025
21.1 C
Jayapura

Seorang Pemimpin Perlu Menjaga Diksi yang Kontroversi

Jika situasi tak menentu akibat aksi demo maupun palang maka dikhawatirkan iklim investasi tidak akan tumbuh karena ada kekhawatiran. Karenanya menurut Yaung warga Kota Jayapura justru harus bangkit mendukung Pemda Kota Jayapura untuk tegas menolak aksi – aksi demo di Kota Jayapura yang sudah menggangu dan merugikan iklim usaha dan perputaran uang.

“Anda bisa lihat saat ini, terjadi kelesuhan ekonomi dan perputaran uang di masyarakat sangat terbatas dan berkurang drastis. PHK dimana-mana dan ini diakibatkan karena aktivitas – aktivitas ekonomi sudah tidak banyak diciptakan hingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat,” paparnya.

“Orang mulai takut berinvestasi bisnis atau usaha karena terganggu dan takut akibat aksi demo dan pemalangan. Tapi sekali lagi untuk menjelaskan semua ini memperlukan diksi yang tepat agar tidak lagi menimbulkan keributan atau protes,” sarannya.

Baca Juga :  Pemilik Hak Ulayat Ancam Kembali Palang Stadion Papua Bangkit

Iapun mengakhiri pendapat dengan menyampaikan bahwa apabila Papua tanah injil maka seharusnya orang asli Papua mengerti dan paham bahwa harga diri dan martabatnya tidak ditentukan oleh apa kata orang lain, tetapi apa kata Firman Tuhan bagi dia. “Itu kalimat penutup dari saya,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Jika situasi tak menentu akibat aksi demo maupun palang maka dikhawatirkan iklim investasi tidak akan tumbuh karena ada kekhawatiran. Karenanya menurut Yaung warga Kota Jayapura justru harus bangkit mendukung Pemda Kota Jayapura untuk tegas menolak aksi – aksi demo di Kota Jayapura yang sudah menggangu dan merugikan iklim usaha dan perputaran uang.

“Anda bisa lihat saat ini, terjadi kelesuhan ekonomi dan perputaran uang di masyarakat sangat terbatas dan berkurang drastis. PHK dimana-mana dan ini diakibatkan karena aktivitas – aktivitas ekonomi sudah tidak banyak diciptakan hingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat,” paparnya.

“Orang mulai takut berinvestasi bisnis atau usaha karena terganggu dan takut akibat aksi demo dan pemalangan. Tapi sekali lagi untuk menjelaskan semua ini memperlukan diksi yang tepat agar tidak lagi menimbulkan keributan atau protes,” sarannya.

Baca Juga :  Walikota Galakkan Gerakan Jumat Bersih

Iapun mengakhiri pendapat dengan menyampaikan bahwa apabila Papua tanah injil maka seharusnya orang asli Papua mengerti dan paham bahwa harga diri dan martabatnya tidak ditentukan oleh apa kata orang lain, tetapi apa kata Firman Tuhan bagi dia. “Itu kalimat penutup dari saya,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya