Tuesday, October 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Harus Ada OAP di Kabinet Prabowo-Gibran

JAYAPURA-Guru Besar Ilmu Sosiologi Pedesaan, Uncen, Prof. Avelinus Lefaan, MS, mengatakan untuk mendorong pembangunan di Papua, maka perlu adanya keterlibatan langsung masyarakat orang asli Papua (OAP) di pemerintah pusat.

Sebab persoalan pembangunan di Papua sampai saat ini masih butuh perhatian serius. Dan untuk menyelesaikan segala perosalan yang ini, maka perlu OAP sendiri yang terlibat didalamnya. Karena mereka yang akan lebih paham akar dari setiap permasalahan yang ada di Papua.

Dan dengan terpilihnya Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Persiden Terpilih periode 2024-2029 mendatang, maka untuk anggota Kabinet nanti harus ada keterwalikan OAP.

“Memang saat ini sudah ada, yaitu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, tapi menurut saya Prabowo harus mengambil OAP lain menjadi anggota kabinetnya nanti,” ujar Prof. Ave. Jumat (17/5).

Baca Juga :  40 Pemuda OAP Dilatih Jadi Wirausaha Muda 

Selain di kabinet, menurut Prov Ave juga perlu keterlibatan OAP baik menjadi pemimpin tapi juga wakil-wakil di berbagai instutisi pemerintah atau lembaga tinggi negara. Sehingga dengan begitu mereka (OAP ) ini memiliki tanggung jawab yang besar mengurusi berbagai perosalan yang ada di Papua.

“Kalau buka kabinet ya paling tidak di lembaga tertinggi lainnya, harus ada anak anak Papua yang menduduki jabatan statergis,” tuturnya.

Hal ini kata dia sebagai bentuk dukungun pemerintah pusat, mengakomodir Papua menjadi bagian dari NKRI. Hal itupun akan meredam stigma stigma buruk tentang sejarah masa lalu OAP, dengan bangsa Indonesia. “Dengan begitu tentunya  tidak ada lagi anggapan bahwa Papua ini anak tiri,” Kata Prof. Ave

Keterlibatan OAP ini, lanjut Prof Ave tidak serta merta direkrut, tapi perlu adanya penyajian yang matang. Ini bertujuan mengetahui visi misi dari anak anak Papua itu sendiri, dalam mendukung progam kerja pemerintah pusat.

Baca Juga :  Pemekaran DOB Mesti Mendorong Status Bandara Frans Kaisepo ke-Intenasional

“Sehingga tidak hanya terkesan balas budi, karena di Papua Prabowo menang, tapi ada impacnya untuk pembangunan Papua kedepan,” tandasnya.

Apalagi saat ini ada begitu banyak OAP yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup baik. Maka menjadi pedoman bagi Prabowo untuk mencari sosok-sosok terbaik membantunya membangun Indonesia khususnya di Papua dalam waktu 5 tahun mendatang.

“Saya yakin ketika ada anak Papua yang menduduki jabatan strategis di pemerintah pusat, maka Papua ke depan akan lebih baik,” pintanya (rel/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA-Guru Besar Ilmu Sosiologi Pedesaan, Uncen, Prof. Avelinus Lefaan, MS, mengatakan untuk mendorong pembangunan di Papua, maka perlu adanya keterlibatan langsung masyarakat orang asli Papua (OAP) di pemerintah pusat.

Sebab persoalan pembangunan di Papua sampai saat ini masih butuh perhatian serius. Dan untuk menyelesaikan segala perosalan yang ini, maka perlu OAP sendiri yang terlibat didalamnya. Karena mereka yang akan lebih paham akar dari setiap permasalahan yang ada di Papua.

Dan dengan terpilihnya Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Persiden Terpilih periode 2024-2029 mendatang, maka untuk anggota Kabinet nanti harus ada keterwalikan OAP.

“Memang saat ini sudah ada, yaitu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, tapi menurut saya Prabowo harus mengambil OAP lain menjadi anggota kabinetnya nanti,” ujar Prof. Ave. Jumat (17/5).

Baca Juga :  Pemekaran DOB Mesti Mendorong Status Bandara Frans Kaisepo ke-Intenasional

Selain di kabinet, menurut Prov Ave juga perlu keterlibatan OAP baik menjadi pemimpin tapi juga wakil-wakil di berbagai instutisi pemerintah atau lembaga tinggi negara. Sehingga dengan begitu mereka (OAP ) ini memiliki tanggung jawab yang besar mengurusi berbagai perosalan yang ada di Papua.

“Kalau buka kabinet ya paling tidak di lembaga tertinggi lainnya, harus ada anak anak Papua yang menduduki jabatan statergis,” tuturnya.

Hal ini kata dia sebagai bentuk dukungun pemerintah pusat, mengakomodir Papua menjadi bagian dari NKRI. Hal itupun akan meredam stigma stigma buruk tentang sejarah masa lalu OAP, dengan bangsa Indonesia. “Dengan begitu tentunya  tidak ada lagi anggapan bahwa Papua ini anak tiri,” Kata Prof. Ave

Keterlibatan OAP ini, lanjut Prof Ave tidak serta merta direkrut, tapi perlu adanya penyajian yang matang. Ini bertujuan mengetahui visi misi dari anak anak Papua itu sendiri, dalam mendukung progam kerja pemerintah pusat.

Baca Juga :  21 Guru SD Kelas Kerja Sama Pemkot dengan FKIP Uncen Ikut Ujian Tesis

“Sehingga tidak hanya terkesan balas budi, karena di Papua Prabowo menang, tapi ada impacnya untuk pembangunan Papua kedepan,” tandasnya.

Apalagi saat ini ada begitu banyak OAP yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup baik. Maka menjadi pedoman bagi Prabowo untuk mencari sosok-sosok terbaik membantunya membangun Indonesia khususnya di Papua dalam waktu 5 tahun mendatang.

“Saya yakin ketika ada anak Papua yang menduduki jabatan strategis di pemerintah pusat, maka Papua ke depan akan lebih baik,” pintanya (rel/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya