Saturday, April 20, 2024
24.7 C
Jayapura

Papua Tetap Utamakan Sinovac, Astrazeneca Untuk TNI-Polri

dr. Aaron Rumainum, M.Kes

JAYAPURA-Terkait dengan beberapa provinsi di Indonesia yang meragukan vaksinasi Astrazeneca, Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebutkan, untuk Papua, Astrazeneca hanya digunakan untuk anggota TNI-Polri, bukan untuk masyarakat umum.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan, di Papua vaksin Covid-19 yang tersedia ada dua yaitu Sinovac dan Astrazeneca.

“Hanya saja kami lebih memprioritaskan Sinovac. Vaksin ini kami prioritaskan bagi  lansia, tenaga nakes, pelayan publik, dan masyarakat umum. Sementara untuk Aztrazeneca untuk anggota TNI-Polri,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/5) kemarin.

Diakuinya, sampai saat ini Astrazeneca yang masuk di Papua tetap diperuntukan bagi anggota TNI-Polri. Di mana  sampai dengan target 8 Mei 2021 lalu, cakupan  Astrazeneca sebanyak 5.000 dosis dan ada penambahan sebayak 80 vial yang langsung diarahkan untuk TNI-Polri.

Baca Juga :  ASN Pemprov Papua Tetap Kerja, Tapi di Rumah

“Kami di Papua memang khusus memprioritaskan masyarakat menggunakan Sinovac. Sementara Astrazeneca diperuntukan bagi personel TNI-Polri. Namun jika ada kabupaten lainnya yang ingin menggunakan Astrazeneca terserah hanya saja risiko tanggung sendiri,” terangnya.

Pihaknya tidak mau mengambil risiko kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap penyuntikan vaksinasi Covid-19 yang kini sudah mulai membangkitkan kepercayaan masyarakat di Papua dengan Sinovac.

“Kalau di Papua ada satu warga meninggal setelah disuntik vaksin Astrazeneca, tentunya akan berdampak buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid di Papua. Jadi kami di Papua tetap menggunakan Sinovac sementara untuk Astrazeneca lebih kepada TNI-Polri,” tambahnya.(ana/nat)

dr. Aaron Rumainum, M.Kes

JAYAPURA-Terkait dengan beberapa provinsi di Indonesia yang meragukan vaksinasi Astrazeneca, Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyebutkan, untuk Papua, Astrazeneca hanya digunakan untuk anggota TNI-Polri, bukan untuk masyarakat umum.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., menjelaskan, di Papua vaksin Covid-19 yang tersedia ada dua yaitu Sinovac dan Astrazeneca.

“Hanya saja kami lebih memprioritaskan Sinovac. Vaksin ini kami prioritaskan bagi  lansia, tenaga nakes, pelayan publik, dan masyarakat umum. Sementara untuk Aztrazeneca untuk anggota TNI-Polri,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (20/5) kemarin.

Diakuinya, sampai saat ini Astrazeneca yang masuk di Papua tetap diperuntukan bagi anggota TNI-Polri. Di mana  sampai dengan target 8 Mei 2021 lalu, cakupan  Astrazeneca sebanyak 5.000 dosis dan ada penambahan sebayak 80 vial yang langsung diarahkan untuk TNI-Polri.

Baca Juga :  Satgas Ingatkan Jangan Coba-coba Ganggu Pemilu

“Kami di Papua memang khusus memprioritaskan masyarakat menggunakan Sinovac. Sementara Astrazeneca diperuntukan bagi personel TNI-Polri. Namun jika ada kabupaten lainnya yang ingin menggunakan Astrazeneca terserah hanya saja risiko tanggung sendiri,” terangnya.

Pihaknya tidak mau mengambil risiko kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap penyuntikan vaksinasi Covid-19 yang kini sudah mulai membangkitkan kepercayaan masyarakat di Papua dengan Sinovac.

“Kalau di Papua ada satu warga meninggal setelah disuntik vaksin Astrazeneca, tentunya akan berdampak buruk bagi kepercayaan masyarakat terhadap vaksin Covid di Papua. Jadi kami di Papua tetap menggunakan Sinovac sementara untuk Astrazeneca lebih kepada TNI-Polri,” tambahnya.(ana/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya